Permainan.........[23]

441 65 13
                                    


Dua hari telah berlalu. Kini Donghyun di lingkupi oleh Amarah yang menggebu.

Dia tengah berdiri di kamar milik nya di Mansion orang tua nya. Dia memilih tinggal disana untuk menjaga anak nya.

Ya, walaupun Bae mengatakan tak akan membawa nyawa anak nya. Donghyun tak bodoh untuk hal itu, semakin dia memenangi permainan ini semakin bahaya juga ancaman yang di berikan untuk nya.

"Hyun....." suara itu, Donghyun tahu siapa pemilik nya. Suara yang selalu memberi ketenangan untuk nya. Jihoon. Orang yang melahirkan Donghyun.

"Sampai kapan kamu terus diam!? Istri kamu dalam bahaya!"sahut Jihoon dengan nada amarah. "Aku tak punya cara." jawab Donghyun lesu.

"Jangan pikirin Anak kamu. Anak kamu udah sama Bunda." ujar Jihoon meyakinkan.

Setelah Jihoon berkata, tiba-tiba saja telepon milik Donghyun bergetar.

Nomor itu.

Nomor panggilan yang pernah menelpon Donghyun sebelum nya.

"Halo Keum. To the point saja ya, Seseorang akan mengantar sebuah paket untuk mu. Temukan sesuatu di sana. Jika sudah kirimkan aku pesan. Selamat berjuang Keum."

Panggilan terputus. Donghyun semakin berapi-api. Dan tepat setelah panggilan itu terputus, bel Mansion berbunyi.

Donghyun dengan cepat berlari ke arah pintu Mansion, lalu membuka nya.

Dia tidak menemukan orang, tapi menemukan sebuah kotak hitam. Dia mengangkatnya, lalu membawa ke dalam Mansion.

Saat Donghyun membuka nya, tak ada yang mencurigakan tapi ada sepucuk surat yang bertulis.

You will Lose

Donghyun membuka nya, lalu membaca nya. Isi dari surat itu sedikit menguras kecerdikkan.

'Aku melihat mu! Aku selalu melihat mu! Setiap pergerakkan mu selalu ku lihat!! Kau pasti bertanya kenapa aku bisa melihat mu. Jawaban nya mudah. *dia sangat baik, dia berarti bagi mu.* Itulah orang nya.'

Begitulah isi surat tersebut. Donghyun semakin pusing di tambah dengan amarah dan kekhawatiran nya. Donghyun mengambil ponsel nya lalu memfoto nya dan mengirim nya pada Bae.

******
Sudah mendapatkan nya ternyata. Bagaimana kau bisa menebak nya?

Jangan berpikir bahwa aku bodoh Bae.
Aku tahu arti nya.

******
Baiklah. Sekarang, balik surat itu. Ke tempat itu secepat nya!

Donghyun tak membalas pesan terakhir. Lalu membalikan surat tersebut.

Thailand, Bangkok. H98

Donghyun menyeringai. "Aku tahu ini umpan mu sialan." gumam Donghyun lalu beranjak ke kamar. Lalu menyiapkan koper nya.

Lalu menelpon seseorang.

"Siapakan Senjata. Kita akan pergi."

"Baik Tuan."

Panggilan terputus. Donghyun memasukan beberapa pistol, dan sebuah suntikkan.

"Jangan menantang ku."

***************

Donghyun kini di bandara bersama beberapa orang bersetelan merah maroon. "Tuan Keum. Bersiap lah." ujar salah satu dari mereka.

[1] : I AM YOUR PSYCHO°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang