hikesun

child - 7

brosur pencarian telah tercetak. mark memberikan satu untuk haechan, hanya agar suaminya tersebut mengetahuinya. haechan menerimnya tanpa menoleh, memasukkan dirinya lebih dalam pada selimut yang membungkus dirinya yang sedang duduk di sofa single. menatapnya lamat dan bersuara parau.

"dia bukan kucing"

"aku tau dia bukan kucing" mark menghentikan kegiatannya dalam menyiapkan diri untuk mencari chenle, "aku berusaha untuk mencari dia"

"kau yang menghilangkannya" haechan meremat selimutnya, lihatlah mata itu, kembali berkaca-kaca.

mark berusaha abai dengan kalimat itu, ia memakai jaketnya. sedikit berdecih.

"aku tidak bermaksud begitu" melirik mark yang telah berjalan menjauh.

"kenapa aku tidak duduk seharian dan menonton tv sekalian," ucap mark sarkas, mark melangkah cepat.

ia membuka pintu apartemen sederhana mereka dan menutupnya lagi ketika kembali mendengar isakan tertahan dari mulut haechan.

"hiks, aku yang menghilangkannya"

mark memeluknya, mengangkatnya dan mendudukannya pada pangkuan mark agar mereka bisa duduk bersama di sofa single yang tadi haechan duduki seorang diri.

di senderkannya kepala haechan pada dadanya dan di elusnya kepala mungil suaminya tersebut.

"aku yang menghilangkannya. seharusnya aku menemani kalian berbelanja. bukan melakukan perawatan diri saja di rumah saat itu. hiks.. aku yang menghilangkannya.." haechan membalas pelukan dari mark.

mark menepuk-nepuk lembut bahu bergetar tersebut. baiklah, ia akan diam saja. memberikan kata-kata justru semakin menambah kegusaran suaminya.

mereka tetap pada posisi itu hingga tertidur.

dan terbangun ketika sebuah panggilan telephone masuk ke handphone mark. haechan tampak tak terusik, badannya sedikit hangat dan tubuhnya menjadi lebih ringan dari sebelumnya. jadi di pindahlah oleh mark kekamar mereka agar mendapat posisi nyaman saat tidur.

mark bersiap dan berangkat untuk menemui sosok yang menelponnya.