child - 14

3.2K 417 8
                                    

dan di sinilah mark. kembali pada rutinitasnya sebagai penulis.

setelah menghadiri rapat komite Ia berkunjung ke rumah orang tuanya yang berada di pinggiran kota, kota yang sama dengan tempatnya tinggal.

sambil berdiri di halaman belakang rumah orang tuanya, mark menonton ibunya yang sedang sibuk menyiapkan makan siang untuk kedua prianya. mark menegak anggur di gelasnya lalu tersenyum. melihat ibunya, mengingatkannya pada haechan. haechan yang sekarang hanya sebatang kara.

ibunya membalas senyuman tersebut dengan senyuman yang di iringi dengan sedikit tawa saat melihat anaknya yang terlihat melamun, namun matanya terarah padanya. pasti sesuatu hal sedang di pikiran oleh anaknya tersebut.

"Apa Yang kau lihat?"

"kau, ibu. apa yang akan ibu lakukan dengan itu?"

saling berbalas senyum simpul tanpa gigi.

"apa kau bilang?," tanya ayahnya yang awalnya sedang sibuk menata kebunnya saat mendengar anaknya yang berbicara.

"tidak.. ibu, aku hanya.. dia melakukan lima hal sekaligus seperti biasanya. membuat makanan.. yeah"

makanan telah tersaji rapi dan keluarga kecil tersebut mulai menikmati makanan olahan satu-satunya wanita yang ada di tengah-tengah mereka.

"aku menemui haechan," ucap mark, membuka percakapan lebih dahulu.

"kapan?"

"dimana?" tanya orang tuanya berbarengan. pembahasan tentang haechan di meja makan adalah hal yang sangat mengejutkan. apalagi sejak perceraian mark dan haechan.

"kemarin, di rumah neneknya yang dulu di desa," jawab mark setelah ia menelan dagingnya yang sudah hancur di kunyah.

"bagus?" ibu mark lebih tertarik pada pembahasan dari pada makanannya.

"sangat bagus. tenang"

"bagaimana keadaannya" bergantian ayahnya yang bertanya, matanya fokus pada makanan di hadapannya, bersiap menyuapkannya pada mulutnya.

"dia baik. berusaha menyibukkan diri. kami hanya meminum kopi" bohong mark. tak mungkin ia menceritakan detail apa yang terjadi sebelum dan sesudah minum kopi. "dia mengirim salam"

"apa kau akan menemui dia lagi?"

"secepatnya," jawab mark yakin.

"bagus" kali ini Ibunya menatapnya dalam, seakan ingin menyampaikan sesuatu yang akan mark tepis kuat-kuat.

"mark?"

yang di panggil mengangkat kepalanya.

"apa kau beritahu haechan kami selalu memikirkan tentang dia?," tanya ayahnya. mark mencerna dia yang di maksud oleh ayahnya.

"ya"

"bagus"

"ayah kasihan padanya" lalu kembali fokus pada makanan mereka masing-masing.

keluarga itu berusaha bersikap seakan tidak terlalu terbebani dengan masalah itu. hal sensitif yang jika kembali di ungkit.

sedang di saat keluarga kecil tersebut menikmati makan mereka. tanpa mark sadari handphonenya yang terus berbunyi. Seseorang menelponnya. iya, haechan yang menghubunginya. namun, sayang, handphone mark tertinggal di apartement sehingga tak tau jika haechan sedang membutuhkannya.

 namun, sayang, handphone mark tertinggal di apartement sehingga tak tau jika haechan sedang membutuhkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

welcome back haechan and dreamis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

welcome back haechan and dreamis

hikesunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang