hikesun

child - 36

nyatanya, semua itu memang hanyalah hayalan mark seorang.. tak ada tangis jisung. tak ada tawa chenle. tak ada senyum haechan yang masih menjadi mantan suaminya.

nyatanya, setelah kehamilan haechan, mark memang berhasil memaksanya agar kembali hidup bersama di apartemennya. tapi, ia tak berhasil untuk mengembalikan status pernikahan mereka. haechan terus menolak keberadaan janin di kandungannya.

saat itu bulan ke empat kehamilan. haechan sedikit lebih tenang dan memilih mengabaikan sosok yang ia bawa kemana-mana. maka dari itu mark berani untuk meninggalkan haechan seorang diri di apartment untuk mengurus sedikit masalah dengan anggota komite yang lain.

haechan bangkit dari singgasananya di ruang tengah sambil menonton berita yang bahkan tak ada sekatapun dapat Ia cerna saat mendengar bel. dibukanya pintu depan walau ia ingat mark mengatakan untuk tidak membukakan pintu siapapun yang tidak Ia kenal. namun, haechan terlalu malas untuk melihat interkom dan saat sosok di depan pintu terlihat haechan sempat tersenyum sekilas.

hanya sekilas. karena setelah haechan menyadari siapa yang berada dalam gendongan sosok pria tinggi di depannya itu, haechan menangis.

diraihnya tubuh lemahnya chenle dengan tangan bergetar. tubuhnya ambruk bersama mayat chenle yang berada dalam pelukannya. ia bersimpuh dan menangis histeris. lelaki yang tadi mengantar chenle entah berada di mana. karena saat haechan masih berusaha membangunkan chenle, mark meraih tubuhnya dan memeluknya erat. pundaknya yang menumpu dagu mark terasa basah. keduanya menangis begitu akhirnya chenle kembali.

iya, memang kembali. tak hanya kembali pada mark dan haechan. tapi juga pada tuhan.