15 | First Night

1.1K 172 50
                                    

Kerajaan Caldwell

Kedua netra Tristan masih setia menatap punggung Irene yang berjalan menjauh. Namun tatapannya segera teralih pada sosok yang bersembunyi di antara pilar. Pria itu kini mulai tak tenang di tempat duduknya, bola matanya menatap dua gadis di sana secara bergantian. Ketakutan mulai melanda dirinya, bisa saja Irene memergoki Madonna yang tengah diam-diam memperhatikannya.

Tetapi, sepertinya keberuntungan berpihak padanya. Karena Irene terus saja melenggang menaiki belasan anak tangga, melewati Madonna begitu saja.

Syukurlah dia tak menyadarinya.

Selepas menyelesaiakan makan malam, Tristan bermaksud untuk segera kembali menuju bilik. Mengikuti Davidson dan Eleanor yang telah pergi sejak sepuluh menit lalu. Langkah kaki panjangnya terhenti ketika Tristan tak sengaja bertemu sosok Wanita yang sedari tadi memenuhi pikirannya, Madonna.

Gadis itu tengah berdiri gusar dari jarak tak jauh, kedua tangannya terlihat bertautan dengan wajah sedikit cemas.

Sontak, Tristan melangkah lebih dekat untuk memastikan bila wanitanya dalam keadaan baik-baik saja.

Tak ingin kebersamaan mereka diketahui banyak orang, Tristan menarik tangan Madonna hingga ke dapur.

"Kenapa belum tidur? Lihatlah, sudah jam berapa sekarang."

Lirihan Tristan terdengar pelan. Guna tak membuat sesiapa pun memergoki mereka dan menaruh rasa curiga terhadap keduanya.

Diam, tak ada jawaban dari Madonna, gadis itu senantiasa menatap Tristan dengan penuh kecemasan. Secara tiba-tiba, Madonna memeluk hangat tubuh sang Pria.

"Aku takut."

Lantas Tristan membalas pelukan Madonna, sembari memberikan usapan lembut pada punggungnya. Dan sesekali mengecup puncak kepalanya.

"Takut kenapa, hm?"

"Kau dan Tuan Puteri—" Madonna menggigit bibirnya, ragu untuk mengatakan langsung. "—malam pertama, aku—"

Sejenak Tristan terkekeh. Tangannya tak henti mengusap lembut surai wanita itu. Kemudian memberikan kecupan singkat pada kening Madonna.

"Cemburu, eh?"

Tanpa Tristan sadari, bibir Madonna mempaut lucu di sertai anggukan kepala.

Itulah yang sangat Madonna khawatirkan, sejak berita pertunangan Tristan dan Irene. Apalagi ketika dia mendapati Tuan Puteri Irene memakai piyama yang cukup seksi. Otaknya pun segera membayangkan hal-hal yang negatif, terlebih mereka baru menikah dan Tristan terlihat sangat tertarik pada Irene.

"Hei, lihat aku."

Tristan melepaskan pelukannya, meletakkan jari telunjuknya pada dagu wanita itu kemudian menarik wajah Madonna hingga menengadah menatap tepat ke arah Tristan.

"Bagaimana bisa aku melakukannya dengan Wanita lain sedangkan di sini sudah ada dirimu?"

Tristan meraih tangan Madonna dan menempelkan di depan dada bidangnya, dengan sebuah senyuman menggoda.

Sedetik kemudian, pipi Madonna merona lantas menunduk malu.

"Kau tenang saja. Mana mungkin aku melakukannya dengan Irene. Kau tahu betul segalak apa Wanita itu."

"Tapi, tadi... Aku melihatnya mengenakan baju tidur seksi. Apakah dia sengaja ingin menggodamu?"

Seketika Tristan terdiam. Ya, memang benar apa yang dikatakan Madonna. Dirinya pun hampir tak bisa menahan diri.

ALITHEIA [Vrene Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang