12 :: genkers dan delope

101 9 0
                                    

Delope: event besar di Patron Petromax High School.

Koor: koordinator. Semacam ketua dalam divisi gitu. Ada koor publikasi, koor acara, koor lomba, macem-macem. Koor ada tiga. Koor 1 dipegang kelas 12, koor 2 dipegang kelas 11, koor 3 dipegang kelas 10.

Sans: bahasa gaulnya santai.

Baper: bawa perasaan.

[]

"Jadi di rapat kali ini gue mau bahas tentang Genkers."

Reynald berdiri di depan semua panitia Genkers tahun ini. Tapi hanya yang kelas 12, karena koor 1 semua dipegang kelas 12. Rena, Gege, dan Rita juga ada, soalnya Rena itu koor kesehatan, Gege koor dekorasi, dan Rita sekretaris 1.

Reynald serius banget, tidak seperti dirinya yang biasa. Itulah kelebihan Reynald sehingga dia dipilih menjadi ketuplak Genkers tahun ini. Reynald itu kalau sudah serius, terbawa sampai alam mimpi. Semua takut sama dia kalau dia sudah serius. Tidak ada yang berani macam-macam. Memang sudah bakat dari keluarganya juga, sih.

"Gue mau ngebicarain usul yang diberikan oleh salah satu panitia Genkers. Nggak usah gue sebutin deh namanya. Ntar yang ada malah kontroversi lagi. Dia ngusulin, kenapa Genkers sama Delope nggak disatuin aja, sih? Ribet kan jadinya kalau harus serbabeda sama Delope. Gue juga pusing nyari tempat, artis, segala macem, cuma demi memuaskan kalian karena kalian nggak mau sama kayak Delope. Makanya, gue mau ngusulin kalo Delope sama Genkers disatuin aja event-nya. Gimana menurut kalian?"

Terdengar gumaman lebah di antara panitia Genkers. Ada yang setuju, ada yang tidak. Dengungan itu Reynald tunggu dengan sabar, sampai ada yang mengangkat tangan.

Itu Mika. Bendahara 1.

"Gue nggak setuju, Rey."

"Kenapa? Apa alasannya?"

"Ya kali kita mau disatuin, yang ada malah berantem mulu kalau disatuin. Kita sama Pepe kan saingan. Mereka juga pasti nggak mau deh kalau disatuin sama kita."

"Saingan gimana sih maksud lo?"

"Ya saingan. Kalau final aja, kita pasti lawannya mereka. Kalau lomba, pasti lawan kita ujung-ujungnya sama mereka. Hubungan kita sama Pepe intens banget, udah dari dulu begitu. Lo mau Genina sama Pepe nyatu? Yang ada hancur bumi."

"Lebay banget. Ya makanya, gue ngusulin buat kita kerja sama bareng Pepe, biar nggak ada lagi saingan-saingan. Lagian itu cuma ego kita aja yang nggak mau kalah sama Pepe. Padahal kalau lomba begitu wajar kali saingan."

"Tapi tahun lalu kita kalah dari Pepe, Rey, pas final," celetuk Rendi. "Gue aja masih dendam gara-gara itu."

"Kalau lo nggak mau kalah, ya nggak usah lomba. Atau, lo lomba aja sendiri. Gue jamin pasti bakalan menang. Menang lomba egois paling tinggi."

"Rey, lo tuh nggak ngerti. Pepe itu tahun kemarin aja layout-nya ngikutin Genkers. Tempatnya juga. Ya kita mana terima, lah."

"Kalian itu nge-judge orang sembarangan aja. Ketuplak Delope tahun kemaren udah minta izin kali ke Rizky. Ketuplak Delope tahun kemarin siapa dah, si Aga, ya? Iya, Aga. Si Aga udah minta izin, bahkan bayar sejuta, masuk deh ke kas Genkers. Kalau dia main ngambil aja pasti si Rizky juga udah ngehujat Delope kali."

"Mereka tuh nggak kreatif banget. Masa kayak begituan aja mesti lihat orang lain, bayar ke orang lain. Kalau kita kerja sama sama mereka, bakalan kita semua yang ngerjain?"

"Ya nggaklah! Mereka juga punya masalah mereka sendiri, makanya mereka nggak bisa selesaiin tepat waktu. Buka pikiran lo dong, jangan di situ-situ aja jalan pikir lo. Childish amat sih, gara-gara kalah aja pakai nggak mau segala kerja sama dengan mereka."

scintillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang