"MC!" teriak Reynald pada Wasesa dan Chandra di ujung lapangan Jiexpo.
Hari ini, di hari yang panas terik seperti ini, adalah hari gladi bersih untuk nanti acara closing party De'Genks yang akan dilaksanakan esok hari.
Semua panitia gugup sekaligus bersemangat menyambut closing party De'Genks esok hari. Mereka cemas, grogi, juga takut menghadapi closing party yang akan dimeriahkan oleh Tulus, Raisa, Naif, Tompi, Hivi, Sheila on 7, Brian McKnight, dan Jason MRaz.
Berkat koneksi dan kuasa yang dimiliki oleh kedua ketua pelaksana, mereka para musisi di atas sana bisa tampil di acara closing party De'Genks untuk memeriahkan. Bahkan, tiket closing party De'Genks sudah 20 ribu terjual dengan harga 100 ribu per tiket.
Gila nggak, tuh!
Pantas saja para panitia sangat gugup menghadapi acara sebesar ini. Ini sudah kayak konser internasional, ada musisi dari luar negeri juga. Bahkan, Brian McKnight dan Jason MRaz diperkirakan sampai malam ini. Dan panitia penting disuruh menjemput di bandara pukul 8 malam, perkiraannya, untuk mengarahkan kedua musisi itu langsung menuju hotel bintang lima yang sudah dipesan agar kedua musisi bisa beristirahat dulu sebelum memulai konser.
Gila, ya. Tampilnya hanya satu jam, tapi biaya yang dikeluarkan sudah melebihi 100 juta untuk satu musisi. Belum honor untuk para musisi itu. Untung saja koneksi yang dimiliki kedua ketua memudahkan mereka untuk bernegosiasi dengan para musisi, secara pribadi.
Wasesa dan Chandra segera berlari menghampiri Reynald dan Raihan yang ada di depan panggung. Setelah wejangan singkat dan briefing untuk kedua MC penting yang akan mendampingi Akbarry di closing party De'Genks itu, Chandra dan Wasesa segera naik ke atas panggung untuk memulai gladi bersih.
Closing party akan open gate pada pukul 12 siang, lalu memulai acara pada pukul 3 sore. Schedule pertama adalah sambutan dari kepala sekolah, dilanjut sambutan kedua ketua pelaksana. Terus ada De'Genks on Stage. Terus baru para musisi tampil, dimulai dari Tompi, Hivi, Tulus, Raisa, Naif, Sheila on 7, Jason MRaz, dan terakhir Brian McKnight.
Bahkan, di schedule selesainya sampai pukul 1 malam!
Tidak terbayangkan closing party-nya bakal semeriah apa acaranya.
Chandra dan Wasesa masih ber-MC di atas panggung. Sesekali Reynald dan Raihan mengkritik cara mereka menyapa atau melempar canda satu sama lain.
"Candaan ini kan buat semua orang, bukan cuma buat lo doang, atau geng lo doang, atau Genina atau Pepe doang. Jadi candaan lo yang universal dikit, dong. Yang Akbarry dan lain-lain juga tahu," komen Reynald.
Raihan merebut toa yang dipakai Reynald. "Dan tolong pakai bahasa yang sopan. Jangan vulgar begitu. Candaan kan nggak cuma lempar kata-kata makian gitu, kan. Terutama lo, Wasesa!" tegur Raihan.
"Iya deh, sorry."
"Ulang!"
Mereka berlatih membangun chemistry sampai hampir 1 jam, baru bisa menuai approval dari kedua ketua, lalu lanjut ke schedule berikutnya.
Principal Speech, pass.
Leaders Speech, pass.
De'Genks on Stage, nah ini dia yang ditunggu-tunggu gladi bersih. De'Genks on Stage adalah gabungan antara murid-murid Pepe dan Genina yang akan tampil. Nanti akan ada yang bernyanyi, nge-band, lalu menari, dan semua itu dicampur-adukkan menjadi satu, menjadi harmoni yang energik, membangun semangat, dan meriah, diharapkan seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
scintilla
Teen FictionScintilla (n.) a tiny, brilliant flash or spark; a small thing; a barely-visible trace [] Dari dulu, status Reynald dan Rena nggak berubah. Sahabat sehidup-semati. Tapi, meskipun cuma sahabatan, mereka tetep nggak bisa menampik setitik perasaan yang...