0

5.1K 341 59
                                    

note : disarankan sebelum membaca cerita ini, silahkan baca book 1 nya terlebih dulu, judulnya 'so long!'


Akankah dia bisa menjadi sosok yang berbeda demi orang yang dia sayangi? meninggalkan hingar-bingar kenyamanan yang sudah lama sekali ia rasakan, tapi entah mengapa dia selalu yakin, dia pasti bisa.

***

"Aku tidak bisa masak kalau begini, sakit tau," Sasuke mengangguk sambil menatap mata hijau itu dengan seksama, ya mau bagaimana lagi coba? namanya juga pertama kali.

"Tidak apa-apa, istirahat saja kalau begitu,"

"Tidak mau," Sakura dengan cepat menatap Sasuke, tak percaya bisa tidur di apartemen laki-laki itu yang tiga hari lagi akan mereka tinggalkan untuk pergi ke rumah yang baru saja Sasuke beli dari hasil kerja kerasnya, yang sibuk sekali itu, sampai mereka berdua sempat berpisah.

"Yasudah," mereka tak memiliki energi lagi jadi sekarang memilih untuk tiduran santai saja.

"Sasuke aku senang sekali deh, sekarang sudah jam sepuluh tapi aku tak perlu pulang ke rumah, ah bahagianya, bisa bersama Sasuke terus,"

"Aku juga senang," mendengar ucapan itu Sakura langsung mendapatkan energinya kembali dia kini hendak bangun tapi Sasuke dengan sigap menahannya.

"Ihh aku mau lihat Sasuke tau," mereka tadi menatap langit-langit kamar, jadi Sakura ingin bangun lalu duduk, untuk melihat Sasuke sampai puas.

"Begini saja 'kan bisa tanpa harus bangun segala," Sasuke kini membalikan badan agar bisa melihat Sakura, posisi ini sedikit berbahaya sebenarnya, apalagi mereka belum pakai ehem...

"Kau senang aku disini?" tanya Sakura lagi dengan wajah sumringah.

"Iya," jawabnya pelan dan lembut, membuat perempuan yang tidur di sebelahnya merasa ingin melompat sampai ke langit ke tujuh.

"Yasudah aku akan selamanya disini supaya Sasuke senang terus,"

"Itu bukan penawaran yang buruk," Sakura mencubit lengan suaminya, enak saja, ini tuh penawaran paling membahagiakan di dunia tau.

"Terpaksa ya?"

"Tidak,"

"Ya terus kenapa bilang gitu?" Sasuke memainkan rambut Sakura yang berantakan di bantal, sedikit menjijikan saja terus-terusan membahas hal yang begini.

"Karena aku tau kau pasti selalu akan disini, jadi itu bukan hal yang aneh untuk di ucapkan,"

"Kata siapa? aku bisa saja pergi, kakiku kan sehat,"

"Kakiku lebih sehat, mau dikejar sampai mana? dengar ya Haruno Sakura, kau itu lari paling lamban dikelas, bagaimana caranya bisa kabur?"

"Pakai apa kek, yang penting pergi," Sakura membuang muka, jantungnya bisa-bisa tak akan sehat lagi jika di tatap sedalam itu oleh Sasuke.

"Jangan," Sakura merasa lengan hangat Sasuke kini berada diatas dadanya, laki-laki itu memeluknya lagi setelah tadi di lepas karena suatu alasan yang tidak masuk akal alias menjauhkan diri supaya perempuan itu tak tambah sakit.

"Tidak akan kok, barusan itu bercanda,"

"Tidak lucu,"

"Hehehe, sekarang sepertinya sudah tak sakit, mau makan apa Sasuke?" laki-laki itu menggeleng, dia tak butuh makan sekarang.

"Memangnya kau lapar?"

"Tidak sih kan tadi sore aku makan banyak, kalau Sasuke kan belum tadi malah main laptop,"

Loved You [ for so long! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang