2

2.2K 300 63
                                    

Helo di part ini ada beberapa pembahasan agak dewasa, cuma sedikit sih, tapi takutnya kan ada yang belum cukup umur gitu🙏🙏🙏

.

.

Cafe Ino sudah ramai pagi-pagi begini, bukan karena banyak customer tapi obrolan tiga orang perempuan yang sudah berpisah hampir sepuluh hari, mereka tampak tertawa terus, mengolok-olok pengantin baru.

"Bagaimana? selain menyusun rumah seperti the sims, apalagi yang menyenangkan?" tanya Ino dengan wajah berbinar, berharap Sakura mau menceritakan cerita-cerita erotis yang sudah pasti ia temui di hari-hari sebelumnya.

"Banyak, makan bersama, menonton televisi bersama, naik kereta bawah tanah, melihat nemo tumbuh besar, memesan----"

"Hei bukan itu, tapi sesuatu yang lebih menantang," Tenten yang masih sedikit waras kini mulai memelankan suara tawanya, dia sudah tau jenis obrolan apa yang akan ia dengar setelah ini.

"Ino ...jangan aneh-aneh deh," ancamnya dengan mata yang sedikit melotot, tapi Ino sih santai, malah tertawa lagi.

"Tidak apa-apa dong Ten, kan Sakura sudah dewasa, sudah menikah juga, jadi wajar dong, iya kan Sakura?" mendengar kata dewasa dan menikah, Sakura sih langsung mengangguk, memang benar kan?

"Tuh kan Ten, apa aku bilang, eh eh bagaimana bagaimana, permainan Sasuke asyik tidak?" Sakura terdiam sebentar, lalu menatap dua temannya secara bergantian.

"Main apa?" tanyanya polos, Tenten menghela napas, Ino sih tambah semangat mendengar pertanyaan Sakura.

"Itu loh, tindih-tindihan, yang enak itu loh, bisa disebut juga dengan bercinta,"

"Aaah,"

"Aaah," ulang Ino menyamakan suara Sakura.

"Ya gitu deh, rahasia," ucapnya malu-malu, Ino sih melihat Sakura begitu malah tambah penasaran.

"Pakai gaya apa saja?"

"Gaya? Gaya apa maksudmu?" kini kening Sakura berkerut, tanda-tanda dia sedang berpikir dengan keras.

"Jangan bilang dia tidak melakukan gaya-gaya erotis yang liar, dia hanya memasukan saja begitu lalu selesai?"

"Iya, ya terus harus bagaimana?"

"Aduh kacau, dengar ya Sakura kalau dia tipe yang cari aman dan kaku, kau harus lebih lincah, supaya hubungan kalian menyenangkan, iya 'kan Ten?" yang ditanya hanya mengangkat tangan, dia tidak mau ikut campur urusan yang satu ini.

"Nih ku beri tau kau, lihat nih," saat Sakura hendak melihat ponsel Ino yang ajaib (berisi materi-materi yang tidak senonoh) Tenten dengan cepat melemparkan ponsel itu, ini tidak baik jika dilanjutkan , Tenten tak bisa membiarkan Sakura terhasut oleh orang sesat ini.

"Ten kalau rusak bagaimana coba?" Ino mengelus ponsel tersayangnya itu, mana masih baru lagi.

"Ya beli lagi lah, memang Sakura sudah menikah, tapi kau jangan sekali-kali memperlihatkan hal seperti itu lagi padanya," Tenten kini melotot lebih lebar daripada tadi, kalau sudah begini sih Ino jadi takut.

"Tidak apa-apa Ten, aku mau lihat dong supaya hubunganku menyenangkan," Tenten menggeleng-gelengkan kepala dengan ekpresi merana sementara Ino tersenyum lebar, lagi pula wejangan ini memang baik kok, terbukti Sasori saja kini jadi budak cinta setelah Ino mempelajari materi berjudul 'ujung-ujungya enak' ini.

"Tuh dengar Ten,"

"Jangan Sak, serius jangan,"

"Tidak apa-apa, ini untuk hubunganmu yang lebih menyenangkan," dan mereka mengulang ucapan itu terus sampai satu jam, membuat kepal Sakura pegal karena harus bergantian melihat mereka bicara.

Loved You [ for so long! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang