7

1.6K 246 43
                                    

Hotaru besok aku dengan Sasuke menunggumu di bandara ya, tidak apa-apa kan dengan dia? kebetulan dia libur.

-Tidak apa-apa Ra, padahal tidak usah, aku jadi tak enak.

****

Pagi yang terhitung cukup mendung, tapi tak menghilangkan semangat Sakura, entah mengapa dia ingin sekali mengantar Hotaru, ah mungkin ini juga bisa dibilang aji mumpung agar bisa jalan-jalan, karena selama ini jika Sasuke libur mereka lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.

"Memangnya temanmu itu terbang jam berapa?"

"Tidak tau yang jelas jam delapan sudah harus di bandara saja," Sasuke mengangguk sambil melihat jam dinding, masih pukul setengah tujuh, sepertinya naik taksi waktunya cukup.

"Sudah selesai, yuk berangkat," ucap Sakura sambil melahap potongan roti terakhirnya, mereka hendak berdiri tapi tak jadi saat mendengar suara bel, siapa sih yang bertamu pagi-pagi begini?

"Yuk, sekalian berangkat saja," perintah Sasuke, menemui tamu itu sebentar dan minta izin mau pergi sepertinya tidak masalah, ini hari libur, tidak ada yang boleh mengganggu.

"Hei, kalian mau kemana?" saat Sasuke membuka pintu, sosok yang mirip dengannya dengan riang menyambut mereka, disaat seperti ini Sakura jadi merasa ada cermin besar di depan pintu, mereka agak mirip, tumben.

"Uta? tentu saja kita akan pergi, mau pergi bersama?" tawar si rambut merah muda, sekali-kali berbuat baik pada Uta tak apa-apa 'kan?

"Pergi bersama? memangnya kalian mau kemana?" Sakura mengernyitkan pandangannya, sedikit aneh mendengar pertanyaan barusan.

"Loh...ke bandara," Sakura kini sudah berjalan keluar menyusul Sasuke yang sudah pergi lebih dulu, mengunci pintu dan mengeceknya, setelah dirasa pintu itu aman Sakura sedikit melangkahkan kaki, akting pura-pura tidak tau Uta bikin kesal juga.

"Mau apa ke bandara? Siapa yang mau pergi? si rambut poni sebelah ini?" tunjuk Uta pada Sasuke, yang ditunjuk sih tidak memberi respon apa-apa, hanya menghela napas saja, apa belum cukup waktu tidurnya tersita? sekarang di tambah satu onggok daging lagi bikin naik darah.

"Kau bercanda kan? tidak lucu Uta, kita sedang buru-buru," jawab Sakura dengan wajah seriusnya, melihat itu Uta jadi tambah bingung. "Lalu kalau kau tak tau apa-apa kenapa kau kesini?"

"Membalas kebaikan kalian berdua yang memberi kue dan coklat, lihat nih aku bawa makanan juga," ada plastik besar di bawah sana, dari mimik wajahnya juga tak tampak sedikit pun kalau dia sedang bercanda, Sakura tau seperti apa Utakata itu, dia tak seperti ini.

"Kau benar-benar tidak tau? ingat tidak sekarang hari senin, tanggal dua puluh lima, pagi-pagi akan ada apa coba?" tanya Sakura lagi, berusaha untuk memberi petunjuk, jangan-jangan si gila ini lupa.

"Sudah beritahu saja," Sasuke yang tak tahan dengan drama di depannya menyerah juga, dia sedang tidak ingin melihat acara tebak-tebakan, atau kebodohan sejenisnya.

"Hotaru kan mau pindah,"

"Hotaru? temanmu?" tanya Uta masih berusaha untuk menyelesaikan permasalahan ini. "Kalau temanmu kenapa kita harus pusing-pusingan sih, sudah pergi saja sana,"

"Iya temanku, tau ah, Sasuke sudah yuk berangkat, berbicara dengan Uta membuatku pusing, sudah jelas Hotaru kan temannya masa dia-----"

"Maksudmu Hotaru, yang waktu itu bersamaku saat pertama kali kita ketemu?"

"Iyalah, siapa lagi coba," jawab Sakura sambil dengan perlahan berjalan meninggalkan Uta.

"Oh iya Uta kuenya taruh saja disitu, tak akan ada yang ambil kok," tapi dengan gesit Uta menahan laju gerak Sasuke.

Loved You [ for so long! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang