14

2K 245 73
                                    

Sangat salah sekali dugaannya untuk berjalan-jalan mencari tes pack sehari setelah dia demam, ternyata butuh waktu empat hari sampai dia merasakan bahwa bumi tak berbayang, makanan rasanya enak, dan memaksa Sasuke untuk bekerja, lelaki itu jadi ikut-ikutan tak beres, Sakura bukannya tak senang di temani hanya saja dia ketakutan suaminya di pecat gara-gara keseringan izin, dan lelaki itu dengan entengnya bak melepaskan kaos kaki bilang 'kalau di pecat aku akan bekerja di dekat kampusku, aku sudah di tawari sejak lama, gajinya lumayan' iya benar gajinya lumayan tapi kalau jauh-jauhan dengan ibu dan ayahnya, Sakura benar-benar tak bisa, lagipula disana banyak yang memakai bahasa asing, ya mana bisa dia hidup lama-lama di sana, dan sudah jelas Sakura tak mau LDR yang menyusahkan lagi, cukup sekali dia tak mau nambah, seret.

"Anak sekolah sepertimu, untuk apa beli tes pack?" ini adalah toko yang berbeda, tapi kenapa hampir semua mengatakan hal sejenis ini, Sakura sakit hati, enak saja di bilang masih sekolah, dia sudah menikah secara resmi, dan wajah dia sudah dewasa.

"Aku sudah menikah,"

"Semua wanita muda yang lain pun bicara demikian," Sakura tambah kesal, ya dia mana mau peduli tentang ucapan perempuan lain.

"Jadi boleh dibeli atau tidak?" sebenarnya sejak tadi dia sudah membeli beberapa dan mencoba semuanya walaupun harus sekuat tenaga memaksa dirinya untuk pipis, tapi hasilnya di luar dugaan, Sakura yakin semuanya salah, dan ini adalah kali terakhir dia mencoba-coba, kalau yang ini sama juga, itu adalah saatnya dia memikirkan jalan keluar, walaupun Sasuke tak mau, ibu dan ayahnya sejak lama sudah menagih pengganti Sakura di rumah.

"Oke, tapi kuingatkan jangan pernah berpikir untuk menghilangkan anak ini, dia tak bersalah,"

"Ya siapa juga yang mau hilangin dia?" tadi sepintas terpikir sih untuk memberikannya secara cuma-cuma pada ayah dan ibu, tapi itu bukan sejenis membuang yang seram kan, seperti membuang ke dekat tong sampah misalnya.

"Semoga di berkati tuhan,"

"Amin," Sakura pergi lalu dengan sigap memasukan tes pack beserta plastiknya ke tas, ini benar-benar yang terakhir, ke enam belas, angka yang entah membawa keberuntungan atau tidak, lalu dengan cepat dia bisa menemukan taksi, entah mengapa jika naik bus atau kereta dia jadi agak mual.

"Huh...." jantungnya berdebar-debar, semoga yang kali ini garisnya cuma satu, selain karena Sasuke yang sama sekali tak pernah membahasnya, dia juga takut, dulu saat SMA dia pernah membaca kalau melahirkan sakitnya melebihi sakit yang bisa ditahan manusia, dia takut juga sebenarnya, bukan karena Sasuke-Sasuke banget gitu.

***

Sakura hanya menghela napas saat melihat hasil dari tespack terakhirnya ,garis itu tetap ada dua, sesuai dugaan, mungkin dia benar-benar hamil, tapi entah mengapa sebanyak apapun rasa kesalnya ternyata ada kebahagiaan yang terselip, rasanya sulit di jelaskan, ketika dia tau bahwa tubuhnya tak sendirian lagi.

"Aku senang kok ada kamu," ucap Sakura sambil mengelus perutnya yang masih rata, hanya saja dia belum tau cara yang bagus berbicara pada Sasuke, apa ini adalah kabar baik untuk suaminya juga, dia tak tau.
"Hanya saja kehadiranmu sungguh tiba-tiba, maaf ya kalau aku--- AAAH ibu, maaf kalau ibu tidak tau bagaimana caranya memberitahu kehadiranmu, maaf ibumu ini agak bodoh, semua orang tau tentang itu, jadi ibu tidak malu memberitahumu," alat bergaris dua itu pun berakhir mengenaskan sama dengan yang lain, tergelatak tak berdaya di lantai toilet yang dingin.

"Kalau ayah tidak senang, kamu jangan marah ya di dalam, kamu harus tetap bertahan, aku yakin ayah akan menerimamu suatu saat nanti meskipun butuh waktu yang cukup lama, kita harus tabah saja, ibu akan tetap sayang padamu, sebanyak yang ibu bisa kok," air matanya luruh, tapi dengan cepat ia menghapusnya, tiba-tiba saja dia teringat pada Ino, dengan tergesa dia mengambil ponsel yang berada di saku celananya, menelpon Ino sepertinya adalah salah satu pilihan yang bagus, gadis itu tau segalanya, gadis itu hebat dalam bidang apapun.

Loved You [ for so long! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang