saingan onty

17.3K 868 77
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Selamat membaca onty😁

Jangan lupa pencet ⭐ ya, yang banyak 😂🙏, sama yang belum follow akun otornya Dedek Kiya, kuy di FOLLOWWW, GERATISSSS!!!🤣

***

Selang dua hari setelah kepulangan sang ayah badan Kiya berangsur membaik, dia kembali menjadi Kiya yang sesungguhnya, bayi bontot lucu, menggemaskan dan bawel.

Ternyata benar, selain Demam yang di deritanya, Kiya juga mengalamati penyakit Malarindu, dan itu tentu saja lansung sembuh saat obatnya sudah datang, siapa lagi kalau bukan ayahnya.

Pagi ini, keluarga kecil itu tengah berkumpul di ruang keluarga. Afka tidak masuk kerja karna sekarang tanggal merah, memperingati salah satu hari besar agama.

Mendudukan diri di sofa, Afka memperhatikan putrinya yang sekarang tengah didandani sang istri.

"Adek mau pergi ke mana? Kok udah rapi bener?" tanya Afka pura-pura tak tahu.

Kiya yang mendengar suara ayahnya lansung mendongak karna sekarang dia dan sang Ibu tengah duduk di lantai yang dilapisi karpet berbulu tebal.

"Mo pigi Yah ey, ajak onty La mam eskim," katanya sambil tersenyum senang, membayangkan hari ini akan memakan salah satu makanan favoritnya selain cilok tentu saja membuat Kiya kegirangan.

"Diam dulu, Dek. Ibu sekarang lagi ikat rambutnya, nanti ketarik, Adeknya nangis karna sakit." Ayana mengingatkan sang putri.

Kiya diam, menuruti sang Ibu. Dengan bibir tetap tersenyum.

"Kalau Adek pergi, berarti Ayah sama Ibu ditinggal ya?" tanya Afka sok drama, jangan lupakan wajah memelasnya membuat kening sang istri berkerut melihat tingkahnya tersebut.

Dalam hati padahal seneng tu, biar bisa berduaan.

Kiya mengangguk kecil. "Pi Adek na pigi bental tok Yah. Ndak ama kok. Ole anti ulang agi. Ya tan, Mbu ya?" Kiya menoleh kebelakang dan mendongak menatap manik mata teduh milik Ibunya.

Ayana mengangguk, lalu memutar tubuh Kiya sepenuhnya padanya. Ayana mulai membaluri wajah menggemaskan itu dengan bedak bayi kesukaan putrinya.

"Dah siap," kata Ayana sambil mencolek hidung dan merapikan penampilan Kiya sekali lagi.

Kiya tersenyum lalu berdiri. "Dah antik beyum, Yah, Adek na?" tanya Kiya sambil mengedip-ngedipkan matanya.

Afka yang melihat itu melongo tak percaya, dari mana anak gadisnya itu belajar memasang pose menggoda iman untuk mencubit dan menghujami pipi gembul itu dengan ciuman seperti ini?

"Yayah ni ey, Adek ni anya, Yah ey. Napa tak awab-awab." Mode cerewetnya mulai on.

Afka yang tersadar pun lansung mengangguk pelan. "Udah dong, Adek selalu cantik, bangun tidur walau bau iler pun tetap cantik bagi Ayah."

Ayana yang mendengar jawaban suaminya hanya bisa geleng-geleng sambil tersenyum geli. Tapi apa yang dikatakan suaminya itu fakta kok, anaknya memang cantik kan, Onty-Onty?

Tak lama setelah itu akhirnya sosok yang dinanti-nanti menampilkan batang hidungnya.
Shaila datang, mengucapkan salam lalu masuk ke rumah, dia tidak sendiri melainkan berdua, bersama seorang lelaki yang sebaya dengannya.

"Onty!" pekik Kiya.

Shaila yang mendengar itu tertawa senang, di ulurkannya tangannya pada sang keponakan terkeucey badai ngalahin inces itu untuk bersalaman, Kiya dengan senang hati lansung menyambutnya.

Happy familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang