Adek vs mbu

29.6K 1.2K 81
                                        

Bismillahirrahmanirrahim

Selamat membaca 😉

"Kesabaran suami bisa dilihat saat menghadapi ngidam sang istri"

Usia kehamilan Ayana masih trimester awal, jadi jangan heran dengan semua perubahan yang terjadi.

Mulai dari mood yang naik turun, mual dan muntah yang hampir setiap pagi terjadi sampai dengan masa ngidam yang membuat Afka angkat tangan.

Jika dulu saat hamil anak pertama mereka, Kiya. Ayana mengidam kolak durian dan jus nenas. Maka hamil kedua kali ini lebih mengangumkan lagi. Walaupun tidak berbahaya tapi tetap saja itu membuat Afka geli. Ayana ... memintanya membuatkan jus wortel campur ... hati Ayam. Yaps ... hati ... Ayam yang sudah di rebus dengan bumbu sebelumnya.

Afka sudah mencoba mengatakan pada istri tercintanya itu kalau rasanya pasti tidak enak dan aneh. Nanti Ayana mual dan muntah.

Tapi yang namanya Ibu Hamil, merasa paling benar dan tidak mau dibantah si istri tetap keras kepala dan memintanya membuatnya, malah dengan santainya sang istri menjawab kalau yang akan meminum jus itu nanti bukan dirinya ... melainkan Afka.

Tentu saja hal itu membuat Afka kaget bukan kepalang, membayangkannya saja sudah membuat seseuatu dalam perut Afka bergejolak minta dikeluarkan, apalagi kalau sampai meminumnya.

"Hiks, hiks. Ayah kamu jahat ya, Nak. Ngak mau minum jusnya."

Mulai sudah mood Ayana berubah, drama roman picisan harus dihadapinya kembali hari ini, padahal sedari tadi Ayana terlihat senang dan semangat empat lima membantu Afka membuat jus tersebut.

"Bukannya jahat, Ay. Tapi ... aduh, gimana ya. Yang lain aja ya. Mas janji deh bakalan nurutin asal jangan yang ini." Afka masih mencoba bernegosiasi, membayangkan segelas penuh rasa aneh yang ada dalam gelas yang tepat berada di depannya ini membuat bulu di tubuh Afka meremang.

"Ngak mau. Adik Bayinya mau liat Mas minum itu. Mas ngak sayang lagi ya sama kami? hiks hiks."

Jika istrinya sudah bersikap seperti ini Afka bisa apalagi selain menuruti. Dengan cepat diraihnya satu gelas jus dengan rasa aneh tersebut, sebisa mungkin Afka tidak mencium aroma amis yang ada, atau perutnya akan begejolak dan memuntahkan semuanya.

Setelah tandas, cepat-cepat dia meminum air putih banyak-banyak untuk menghilangkan rasa aneh yang masih terasa.

"Hore! Ayah hebat!" pekik Ayana senang. Entah kemana perginya raut wajah sendu yang tadi tercipta di wajah polos itu.

Afka tersenyum kecil menanggapinya, mengisi gelasnya kembali dan minum banyak-banyak supaya rasa aneh yang masih tertinggal di tenggorokannya segera pergi.

Sudah pernahkan Afka bilangkan sebelumnya, ngidam itu masa yang menyiksa, yang enak ya cuma waktu bikinnya saja. Oke, abaikan ini.

****

Seperti biasa jika Afka masuk kerja, maka sang Adik, Shaila akan menemani kakak ipar dan keponakannya di rumah.

Semenjak Ayana hamil, Afka memang meminta Shaila untuk menemani istri dan anaknya, kebetulan sekarang adiknya itu memang sedang libur kuliah. Ya walaupun gajinya mengalahkan babysitter profesioanal, Afka tak masalah, yang penting  anak dan istrinya ada yang menemani di rumah.

Happy familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang