Selamat membaca☺
Setiap manusia tidak pernah sadar dipermainkan oleh sesuatu yang disebut bunga tidur. Saat netra sudah memejam, permainannya dimulai. Bunga tidur telah memikat dan memberi obat lupa bagi siapapun yang telah masuk ke dalamnya. Semua yang terlihat tampak nyata tanpa keraguan. Memberikan kesedihan, ketakutan maupun kebahagiaan sesaat yang selalu berhasil membuat mereka terlena sampai lupa jika semuanya palsu.
Mereka telah termakan oleh mimpi itu sendiri.
Dan Yejin, termasuk salah satunya.
Wanita itu hanya mengikuti naluri untuk melakukan apa saja yang dianggap lumrah setelah masuk ke bunga tidur itu. Yang berbeda dari orang lain terletak pada mimpi berulang yang harus Yejin hadapi setiap malam. Mimpi itu sedang mempermainkannya. Dia tidak pernah bosan mengusik malam Yejin.
Yejin berjalan menuju pintu saat mendengar seseorang sedang menekan bel rumahnya. Ia melihat layar saat tiba dan membatalkan niatnya untuk membuka pintu setelah melihat orang diseberang sana.
"Kapan noona akan membuka pintu? Aku tau noona di dalam."
Yejin tidak akan mungkin membuka pintu saat tahu Lee Jungkook sedang berdiri di baliknya, pria yang sangat ingin Yejin hindari. Berurusan dengannya saja Yejin tidak sudi. Sudah hampir satu minggu pria itu datang untuk menemuinya. Yejin jadi kesal sendiri. Wanita itu hanya berdiri di ambang pintu dan menunggu hingga Jungkook lelah sendiri.
"Noona," panggil Jungkook lagi. Ia menghela nafas saat tidak mendapat sahutan dari Yejin. "Buka atau aku sebarkan video noona sekarang."
Senyuman mengembang di balik wajah pria itu. Ancaman itu selalu berhasil membuat Yejin menyerah dengan sikap keras kepalanya. Jungkook sangat bersyukur video kekonyolan Yejin saat mabuk masih ia simpan dengan baik.
"Cih, sangat kekanakan." Yejin dan ekspresi dinginnya. Ekspresi itu tidak pernah luput saat melihat seorang Lee Jungkook.
"Jika tidak seperti itu mana mungkin noona akan menuruti semua keinginanku. Aku sebenarnya tidak berniat mengancam noona, tapi noona membuatku harus melakukannya. Noona juga sudah sejak tadi berdiri di depan pintu tapi tidak mau membukanya untukku." Jungkook menggerutu saat melewati Yejin untuk duduk di salah satu sofa di ruang tengah.
"Ada apa?" Yejin langsung menanyakan alasan Jungkook menemuinya. Dia tidak bisa menghindari pria itu sebab rumahnya berdekatan dengan apartemen Jungkook sekarang.
"Apa tak boleh mengunjungi mantan pacar sendiri?"
Jungkook semakin menyebalkan di mata Yejin. "Hanya kau yang melakukannya. Mana mungkin ada orang lain seperti dirimu."
"Benar, aku ini limited edition." Jungkook menyandarkan punggungnya. "Sangat sulit menemukan pria sepertiku."
Yejin menggeleng. Kalimat sindiran yang dilontarkan malah menjadi bahan untuk memuji diri sendiri. Jungkook mencernanya dengan maksud berbeda.
"Apa noona tidak tahu alasan seorang pria kembali menemui mantan pacarnya?" Jungkook masih melanjutkan, "pria itu masih menyimpan perasaan terhadap sang wanita. Noona, aku masih menyukaimu loh."
Yejin menatap pria itu untuk beberapa saat, lalu berucap, "Jungkook-ie, aku juga menyukaimu." Yejin tersenyum lalu sedetik kemudian ekspresinya berubah. "Kau pikir aku akan mengatakan hal itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Epithymia ✓
Fanfiction[SEDANG DIREVISI] Seumur hidup Yejin tidak pernah percaya adanya makhluk lain yang hidup di dunia selain manusia dan hewan yang menjadi penghuni. Menurutnya, sosok mitologi seperti sphnix, harpies, lilith dan lainnya hanya ada di dalam buku yang per...