Yejin agak risih dengan perilaku Taehyung. Sejak kemarin pria itu selalu menempel bak benalu. Tidak ingin pergi dan terus berada di samping Yejin. Bedanya, jika benalu menghisap makanan inangnya, Taehyung malah ingin menghisap bibirnya. Dia orang--sosok pertama yang dicap gila oleh Yejin.
Taehyung telah menetap di rumahnya dan mengikuti kemana pun Yejin pergi. Jika kau ingin tahu, Taehyung itu pria yang mesum. Dia bahkan lebih buruk dibanding Jungkook dan selalu mencari kesempatan dalam kesempitan. Semalam saja pria itu diam-diam masuk ke kamarnya dengan alasan untuk melindungi. Padahal yang harus diwaspadai adalah dirinya sendiri. Taehyung bukan sosok baik maupun jahat. Dia hanyalah pria yang penuh dengan pikiran mesumnya. Sialnya, Yejin tidak bisa mengusirnya dari sana.
"Kau ingin apa?" Yejin menatap Taehyung yang bersandar pada tembok.
"Aku ingin melindungimu."
"Melindungiku di dalam toilet? Sudah gila yah?" Yejin menatap sinis. Taehyung itu sungguh menyebalkan. Sudah sejak tadi Yejin ingin memenuhi panggilan alamnya, namun ia tidak bisa melakukannya karena pria itu terus ada disana. Padahal Yejin juga sudah tidak sabar untuk mandi.
"Aku hanya ingin menjagamu dari pria itu. Tidak boleh?" Ujar Taehyung dengan nada menyebalkan. Yang dimaksud Taehyung adalah Jungkook. Yejin tahu jika itu hanyalah alasan. Beberapa hari tinggal bersama Taehyung membuat Yejin tahu sifat asli pria itu.
"Jangan menggunakan Jungkook sebagai alasan. Jika harus memilih untuk dilindungi oleh siapa, aku akan memilih Jungkook untuk melindungiku dari pikiran mesummu. Pria kelinci itu lebih baik dibanding burung gagak dihadapanku."
"Apa yang bagus darinya? Dia saja tidak bisa terbang. Sial, aku tahu dia punya otot yang lebih bagus dibanding aku. Tapi aku punya wajah dan sayap yang berkilau. Kau tidak melihat betapa indahnya wajahku ini?" Taehyung mendekatkan kepalanya agar Yejin bisa memastikannya dari dekat.
Yejin tidak akan bisa mengelak dari ucapan Taehyung. Parasnya saja sudah tidak bisa diragukan lagi. Taehyung itu sudah seperti hasil cheat dari orang tuanya.
Yejin berpikir, mengapa pemilik pahatan sempurna ini tidak bersikap seperti wajahnya. Andaikan Taehyung bersikap lebih dingin dan pendiam bisa dipastikan jika banyak wanita yang mengejarnya. Pemilik wajah sepertinya bisa menjadi incaran para junor maupun senior di kampusnya.
"Sudah, pergi sana. Awas saja jika berani mengintipku," tutur Yejin dengan nada mengancam lalu berjalan masuk. Wanita itu sudah tidak ingin menanggapi Taehyung lebih lama.
"Cih padahal aku sudah sering melihatnya. Ukuranmu ternyata lebih kecil dari sebelumnya. Andaikan kau membiarkanku masuk, aku akan membantu mengubah ukurannya dengan sentuhanku." Taehyung menatap kedua tangannya lalu menggerakan seperti sedang memegang sesuatu.
Yejin menyemprot shower dan melempar peralatan mandi ke arah Taehyung.
***
Yejin sedang menyantap makan siangnya. Selagi mengisi perut yang kosong, wanita itu juga berkumpul bersama teman satu kelompoknya untuk mendiskusikan presentasi yang akan mereka lakukan setelah ini. Sayangnya, Yejin tidak bisa fokus. Bukannya meresapi penjelasan dari temannya, wanita itu malah mendengar suara lain. Berbisik tepat di samping telinganya.
"Kapan kau akan pulang?"
"Yejin-ah, aku sudah mulai bosan."
Suara itu terus menusuk rungunya. Taehyung tidak hentinya mengoceh dan mengeluh di hadapannya. Sialnya, Yejin tidak dapat menegur. Taehyung hanya memperlihatkan wujudnya kepada Yejin, maka dari itu teman-temannya tidak menyadari bahwa dalam satu meja mereka sedang berempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Epithymia ✓
Fanfiction[SEDANG DIREVISI] Seumur hidup Yejin tidak pernah percaya adanya makhluk lain yang hidup di dunia selain manusia dan hewan yang menjadi penghuni. Menurutnya, sosok mitologi seperti sphnix, harpies, lilith dan lainnya hanya ada di dalam buku yang per...