Sejauh ini Yejin telah mengalami banyak hal tidak terduga. Taehyung yang menjadi pangkal seakan keluar dari bunga tidur, oghall yang tanpa henti mengincarnya, lalu sekarang kemunculan pria yang mengaku sebagai saudaranya.
Jimin bukan akhirnya. Sesuatu yang lebih besar akan datang cepat atau lambat. Menyeret Yejin lebih jauh dan melibatkan diri dari pertaruhan nyawa.
Kemunculan Jimin menambah tanda tanya. Meski sikapnya tidak jauh berbeda dengan Taehyung, pria itu tidak terlihat sedang menipunya. Taehyung pun tidak akan berbohong pada Yejin bahwa Jimin adalah saudaranya. Tidak ada untungnya bagi Taehyung untuk melakukannya.
Lantas, siapa dirinya sebenarnya?
Pikiran itu terlintas begitu saja.
Yejin sudah terlibat dengan orang-orang dengan kekuatan diluar nalar bahkan kehadirannya pun tidak diketahui. Mereka berasal dari tempat yang tidak pernah Yejin dengar sebelumnya. Jihellia. Tempat yang Yejin pijak sekarang.
Jihellia sangat berbeda dengan dunianya. Disaat orang-orang memanfaatkan transportasi untuk bepergian, lain halnya disini yang bertumpu pada kekuatan sayap kokoh. Berlalu lalang diatas langit yang begitu biru tanpa hambatan. Pohon-pohon yang mengitari wilayah itu pun tidak dapat menjadi penghalang. Mereka begitu bebas menjelajahi dan menikmati terpaan angin yang mengikis tubuh. Pemandangan di atas sana membuat seorang Yoon Yejin yang tidak pernah percaya pada sesuatu yang terkesan fantasi, menjadi terpukau.
Jihellia adalah dunia yang begitu sulit untuk dipercaya. Jika diceritakan, Jihellia lebih terlihat seperti tempat yang sering di ceritakan dalam dunia perdongengan. Tempat yang tidak akan pernah dianggap ada lantaran kehadiraanya yang sangat tersembunyi. Jika suatu saat ada manusia yang memasuki wilayah ini, Yejin yakin mereka akan melakukan suatu penelitian daan salah satu penduduknya akan dijadikan objek yang akam dibelah. Masih syukur jika bukan mereka yang lebih dulu terpotong dan terbunuh karena berniat jahat.
Membahas tentang niat jahat, Yejin jadi teringat dengan perkataan oghall beberapa hari yang lalu.
"Ikutlah bersamaku. Dengan begitu kau bisa melihat perbuatan Taehyung yang tidak bisa dimaafkan sampai rasanya kau sangat ingin membunuhnya,"
Ucapan itu membuat otak Yejin bekerja lebih keras. Apa oghall sedang mencoba menghasutnya agar kepercayaannya pada Taehyung menyusut ataukah ada sesuatu yang belum Yejin ketahui tentang pria itu. Kepalanya mendadak pening.
Yejin memilih untuk berjalan masuk ke dalam dan berhenti di depan sebuah lukisan. Dia menatapnya dalam kurun waktu lama. Sebuah potret wanita dengan pakaian khas kerajaan dengan ekspresi datar namun keanggunannya masih dapat dilihat. Yejin selalu merasa aneh setiap menatap lukisan yang diletakkan tidak jauh dari pintu masuk.
"Tidak bosan terus menatap lukisan dirimu tiap hari?"
Taehyung menghampiri dan ikut memandangi lukisan itu. Saat Taehyung tidak menemukan Yejin di kamar, Taehyung mencari dan menemukan Yejin yang termangu di depan lukisan itu.
Netra Yejin masih fokus pada lukisan itu, "Aku masih tidak percaya jika wanita itu adalah aku. Wajah kami begitu mirip."
Lukisan itu telah mengambil fokus Yejin sejak pertama kali ia menginjak mansion ini. Yejin bertanya-tanya bagaimana bisa dirinya tercetak di dalamnya. Bahkan Yejin sempat memfitnah Jimin sebagai stalker yang kelewatan karena mengoleksi benda itu.
Taehyung mengangguk-angguk. "Sifat kalian juga sama. Dingin dan sedikit arogant. Dia juga tidak terlalu suka berinteraksi dengan orang lain dan sering mengabaikanku tentunya. Tapi tetap saja aku mencintainya."
"Kenapa harus wanita seperti itu? Sifatnya sangat buruk."
"Kira-kira kenapa yah?"
"Kenapa malah bertanya padaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Epithymia ✓
Fanfiction[SEDANG DIREVISI] Seumur hidup Yejin tidak pernah percaya adanya makhluk lain yang hidup di dunia selain manusia dan hewan yang menjadi penghuni. Menurutnya, sosok mitologi seperti sphnix, harpies, lilith dan lainnya hanya ada di dalam buku yang per...