Chapter 10 : The Arrival of a New Figure

1.2K 258 212
                                    

Yejin sedang berada di tengah-tengah macan dan kelinci berotot yang sedang berdebat. Adu argumen sudah berlangsung cukup lama, hanya karena masalah sepele. Yejin sudah lelah untuk melerai mereka.

"Pokoknya tidak boleh! Dia itu sangat aneh!" Omel sang macan atau pria yang sudah mendapat sebutan burung gagak oleh Yejin.

"Yang berdiri dihadapanku malah menghina dirinya sendiri. Tidak sadar jika dia yang paling aneh disini. Dasar bocah." Si kelinci terlihat lebih santai. Kedua tangannya dilipat di depan dada. Tidak seperti sang macan yang melontarkan tuturan dengan amarah.

"Bocah?" Rahang Taehyung mengeras. Taehyung yang sejak awal sudah kesal semakin tersulut. "Beraninya benih zigot ini menyebutku bocah. Kau tidak tahu sudah berapa lama aku hidup, hah?! Aku bahkan sudah ada sebelum kau lahir. Kau hanya sekecil zigot dibanding aku, ara?"

Ekspresi Yejin yang melihat mereka sudah seperti sebuah emoji dengan mata dan mulut yang digambarkan dengan garis mendatar.

Mari kembali beberapa saat sebelum perdebatan mereka dimulai.

Di hari yang tidak terlalu terik meski matahari sudah berada di atas kepala, kelas pragmatics baru saja selesai, Yejin berjalan menuju kantin bersama dengan Taehyung seperti biasanya. Mengisi perut kosong setelah kelas selesai sudah menjadi hal lumrah. Menu makan siang kali ini pun tidak boleh dilewatkan--cumi rebus dan hidangan daging sapi ditambahkan dalam menu. Antrian panjang akan menanti. Yejin mungkin akan menggunakan cara curang untuk mendapatkannya dengan cepat tanpa harus menunggu. Dia hanya perlu meminta Taehyung menggunakan kekuatannya sebagai solusi.

Dari arah jam dua belas, Yejin melihat Mr. Ahn dan juga Jungkook yang berjalan kearahnya. Senyuman merekah terpatri dari wajah dosen semantics in teaching. Entah mengapa firasat Yejin buruk tentang ini.

"Yoon Yejin, untung aku menemukanmu disini. Aku ingin minta tolong untuk menemani Jeon Jungkook berkeliling. Aku harus menghadiri rapat sekarang. Ini sangat mendesak."

Seperti yang Yejin duga.

"Tapi saem aku tidak bisa. Aku ingin pergi makan siang. Saem bisa meminta mahasiswa lain--"

"Nilai A plus menunggu." Mr. Ahn menyela. Pria tua itu seakan tahu bagaimana cara membujuk Yejin. "Aku akan memberikan nilai tinggi untuk ujian akhirmu, ok? Aku harus pergi sekarang."

Setelah itu Mr. Ahn pergi tanpa mendengar jawaban Yejin. Dia tahu Yejin tidak akan bisa menolak lantaran Yejin merupakan salah satu mahasiswa yang sangat mementingkan nilai dibanding apapun.

"Baiklah Jungkook-ssi, pertama-tama aku akan mengajakmu melihat kelasmu. Kau mengambil jurusan apa disini?" Yejin tersenyum dengan ramah. Kedua matanya melengkung membentuk bulan sabit. Mr. Ahn adalah dosen yang sangat jarang memberi nilai tinggi maka Yejin tidak akan bisa menolak. Wanita itu benar-benar sudah termakan dengan iming nilai tinggi. Meski dalam hati Yejin mengumpati dirinya sendiri karena memperlihatkan poker-face.

"Kau sungguh akan menemaninya?" Taehyung tidak percaya jika Yejin akan berubah secepat itu karena nilai. Dia beralih menatap Jungkook dengan sinis. Senyum smrik yang Jungkook perlihatkan membuat Taehyung semakin jengkel.

Taehyung menatap Jungkook dengan nyalang. "Hei, kau sudah besar, tidak perlu ditemani lagi. Yejin tidak perlu menemanimu berkeliling. Jika hilang, kau bisa bertanya kepada orang lain untuk menunjukkan arah."

Epithymia ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang