n e u n

299 53 13
                                    

Dohyon baru saja turun dari mobil milik Seungyoun ketika dia melihat Minhee dan satu orang lagi yang tak dia kenal berdiri di depan rumah dan meneriakan namanya. Saking rusuhnya mereka berdua, ada beberapa tetangga yang keluar rumah dan memandang kesal dua makhluk itu.

"Woy, berisik banget sih lu pada! Liat tuh tetangga gue pada kesel! Bikin malu aja," ujar Dohyon sambil mendekat dan mengajak Minhee tos.

"Yailah pantes daritadi dipanggilin kagak muncul, orangnya gak di rumah ternyata. Darimana lu? Kelayapan masih pake seragam gini?" Minhee menatapnya curiga.

Dohyon tertawa renyah. "Hahaha, bawel amat lu bang kayak emak-emak. Omong-omong, siapa nih?"

Donghyun yang akhirnya di-notice tersenyum senang dan mengulurkan tangannya.

"Gue Keum Donghyun, calon pacarnya Kak Minju," katanya menyebut nama salah satu siswi paling hits di sekolah.

Dohyon menyambut uluran tangan Donghyun dengan senang hati. "Gue Nam Dohyon. Tapi, emangnya Kak Minju tuh siapa?"

"Calon pacar gue." Kalo bukan karena baru kenal, udah Dohyon tempeleng si Donghyun Donghyun ini dari tadi.

"Ya, itu mah gue tau, kan tadi elu bilang. Maksudnya, dia tuh siapa? Orang beneran apa cuma orang-orangan?"

"Ya orang beneran dong! Dia anak kelas 11, sekelas ni sama si Minhee Bau. Yang paling cantik satu sekolahan! Iya gak, Min?" Donghyun melirik Minhee meminta dukungan.

Minhee menggeleng. "Biasa aja sih buat gue."

Donghyun menoleh tak terima pujaan hatinya dibilang biasa aja. Dari sudut manapun, Kim Minju itu gak bisa disebut biasa-biasa aja. "Hadeuh, emang susah ngomong sama orang yang matanya udah ketutupan sama Ahn Yujin."

"He, ngomong apa lu barusan?" Minhee menarik kerah baju pemuda yang satu tahun lebih muda darinya itu.

Dohyon mah bagian ngetawain pertikaian gak penting mereka aja. "Ah, udah udah! Banyak omong lu berdua, ayo masuk sebelum rumah gue diamuk massa."

Minhee dan Donghyun pun masuk dan duduk di sofa ruang tamu, masih saling menatap sinis. Sedangkan, Dohyon masuk ke kamar dan mengganti seragamnya dengan sweater tosca yang dipadukan dengan celana jeans.

Begitu dia hendak keluar, ternyata Minhee dan Donghyun sudah berdiri di depan pintu kamarnya sambil cengengesan.

"Mau apa?" tanya Dohyon bingung.

"Bawa daleman lu, kalo mau sekalian bajunya juga."

"Jangan lupa celana, kan malu kalo gak pake celana."

Dohyon makin bingung. "Kenapa gue harus bawa daleman? Baju? Emang mau ngapain?"

"Udah nurut aja elah," tukas Minhee.

"Lo mau nyulik gue ya?"

Minhee dan Donghyun saling berpandangan, lalu tertawa. "Siapa juga yang mau nyulik lu? Badan lu aja segede babon!"

"Ya kan siapa tau aja."

"Ya udah cepetan sana! Time is many bro!" Donghyun mendorong Dohyun masuk kembali ke kamarnya.

"Money bodoh bukan many! Pantes nilai Inggris lu anjlok terus," sahut Minhee dari belakang.

"Alah, beda dikit doang juga. Protes mulu lu. Mending bantuin nih si Dohyon biar cepet, gue udah lapar banget anjir!"

"Nyo, ini gimana sih? Kok nempel begini??" Suara Yujin terdengar menggelegar di seluruh sudut rumah Wonyoung.

DoppelGängerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang