s e c h s

334 56 6
                                    

Wonyoung agak kebingungan setelah tersadar dia tengah berada di UKS sendirian. Apa yang terjadi? Bukannya tadi dia di gudang sekolah? Kemana perginya para tukang bully itu?

"Wonny, kamu udah bangun?" tanya seseorang yang ternyata sedang tidur di kasur sebelah, dengan tirai putih biru sebagai pembatas di antara mereka.

"Haruto?"

"Iya." Haruto kemudian menggeser tirainya dan tersenyum, membuat detak jantung gadis itu mulai berpacu tak normal.

"Kok aku ada di sini?" tanya Wonyoung, berusaha keras untuk menghindari kontak mata dengan cowok itu.

Haruto nampak bingung dengan pertanyaan itu. "Loh? Aku gak tau. Waktu aku ke sini, kamu udah tidur di sana sendirian."

Wonyoung tertegun. Ia kemudian ingat ada seseorang yang membantu memapahnya ke UKS, tetapi sama sekali tak ingat siapa.

"Wonny?"

"Iya?"

"Udah lama ya, kita nggak ngobrol lagi."

Wonyoung terdiam, memang benar mereka berdua sudah sangat lama tidak mengobrol atau bahkan sekedar bertegur sapa.

"Aku kangen kamu Wonny."

Ingin rasanya dia mengatakan hal yang sama, namun dengan sekuat tenaga dia berusaha menahan diri.

"Oh iya hehe."

"Tapi.. kok kita ketemunya di UKS terus ya? Hahahaha, lucu ya kayak takdir." Tanpa beban, Haruto tertawaㅡtak sadar sedikitpun kalau tawanya itu membuat gadis di hadapannya hampir kehilangan jantung saking gugupnya.

"Hehehe gatau deh."

"Apa mungkin ini cara Tuhan buat menyembuhkan hubungan kita berdua?" tanya Haruto, kali ini terdengar serius.

Wonyoung menunduk, tak yakin harus menjawab apa. Tidak, dia tidak mau berakhir berharap terlalu tinggi. Dia tidak mau dijatuhkan lagi oleh kenyataan yang pahit.

Pintu UKS terbuka, Yujin berdiri di sana. Dia nampak khawatir dan langsung menyerbu Wonyo dan memeluk sahabatnya itu.

"Nyo, lo kenapa sih? Sakit apanya? Huhuhu kok lo gak bilang ke gue kalo lo sakit?" Yujin mulai terisak.

Wonyoung terkekeh. "Gue gak apa-apa, jin. Tadi cuma pusing dikit kok, ih jangan nangis dong. Cengeng banget!"

"Ya, abis lo pergi diem-diem, eh ternyata malah sakit di UKS! Kenapa gak minta gue temenin?"

"Bilang aja lo mau bolos, jin."

"Hehehehe tau aja lo. Abisnya tadi Bu Yumi ngasih tugasnya gak kira-kira, mau gila gue rasanya."

Memang yang namanya Ahn Yujin paling tahu cara menghibur Wonyoung.

Setelah hanya memperhatikan kedua gadis itu selama beberapa menit, akhirnya Yujin sadar akan keberadaan Haruto.

"Lo ngapain di sini?"

"Main tennis."

"Hahahaha, gak lucu."

"Ya abis lo nanya pertanyaan bodoh."

Yujin menatap sengit Haruto. Ingin rasanya dia menjambak rambut cowok yang sudah ratusan kali menjadi penyebab tangisan Wonyoung.

Dengan nada dingin Yujin kembali menyahut. "Ya, siapa tau lo mau bikin sahabat gue nangis lagi, kan?"

Wonyoung terkejut dan buru-buru menarik Yujin keluar. "Jin, ngapain sih?"

"Nyo, gue tuh sebel tau gak sih? Lama-lama dia jadi ngeselin!"

Wonyoung mendengus pelan. Kenapa Yujin dan Haruto malah bertengkar begini?

DoppelGängerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang