(4). Kenyataan di Dunia Mimpi

235 34 0
                                    

Happy Reading🎲🎲🎲

.
.
.

Pagi ini Somi sudah berada dikamar inap Umji, dia datang cukup pagi dan langsung memasuki kamar inap vvip itu yang masih terlihat Jungkook dan Soobin masih tidur disofa dari tadi malam.

"Pagi Umji eonni, aku hanya mampir sebentar karena aku masuk pagi hari ini. Aku hanya ingin melihatmu sebelum berangkat kuliah"

🎲🎲🎲

"Yewon eonni" tepuk pelan Somi pada pipi Umji yang masih tertidur.

"Bukankah kita akan pulang hari ini" lanjut Somi yang mulai melihat Umji menggeliatkan tubuhnya.

"Sudah pagi ?"

"Cepat cuci mukamu dan kita pergi, kau tahu Sanha oppa sudah menunggu dari tadi" kata Somi dia sudah siap dengan kopernya.

"Aku bangun didunia mimpi" batin Umji.

.
.
.

"Oppa boleh kita mampir ketoko itu ?" Tanya Somi saat sudah duduk dimobil yang dikendarai Sanha.

"Boleh" kata Sanha dan dia menepi, membiarkan Somi turun dan menyerbu sebuah toko permen.

"Beri aku 50 won" kata Somi menghampiri jendela mobil dan meminta uang pada Umji.

"100 won untukmu, beli apapun yang kau mau" kata Umji dan Somi segera pergi.

Umji dan Sanha terus melihat punggung Somi sebelum pintu toko permen itu tertutup dan Somi menghilang dari penglihatan mereka.

"Sepertinya aku sudah mati didunia nyata" kata Umji tiba-tiba.

"Benarkah ?" Tanya Sanha lalu dia mencubit pipi Umji cukup keras sampai Umji meringis kesakitan.

"Yakk kau ingin membuat pipiku memar, ishh itu sangat sakit" keluh Umji dia sangat kesal dengan Sanha yang tiba-tiba mencubitnya sangat keras.

"Itu berarti kau masih hidup didunia nyata" jawab Sanha.

"Saat kau didunia mimpi dan kau merasakan sakit, berarti kau masih hidup didunia nyata" lanjut Sanha.

"Darimana kau tahu ?"

"Hanya menebak, sebelum aku meninggal didunia nyata Soobin memukul pantatku didunia mimpi dan itu sangat sakit. Tapi setelah aku meninggal didunia nyata Soobin pernah menginjak kakiku dengan tidak sengaja dan aku tak merasakan apapun, seperti tubuhku ada tapi hanya jiwaku yang hidup didunia mimpi ini tanpa merasakan apapun" jelas Sanha.

"Begitu" pikir Umji lalu dia menonjok pipi Sanha cukup keras, Sanha tak merespon hanya diam dan memandangnya aneh dan Umjilah yang merasa sakit pada tangannya.

"Eonni aku sudah selesai" kata Somi yang tiba-tiba masuk mobil dan menghentikan ekspresi kesakitan Umji pada tangannya.

"Baiklah ayo kita berangkat" kata Sanha dan mereka meneruskan perjalanan mereka.

.
.
.

"Ini rumahmu" takjud Somi saat memasuki rumah Umji, kecil dan sederhana tapi sangat rapi dan bersih.

"Bukankah ini rumah pemilik tukang dorayaki ?" Lanjut Somi.

"Kau masih ingat ? Nde, ini rumah mereka. Mereka menjualnya satu tahun lalu sebelum mereka pindah dengan harga yang murah"

"Aaa jadi mereka pindah"

"Somi kau ingin teh ?" Tanya Umji sambil berlajan kedapur dan membuatkan teh untuk Somi yang sedang duduk disofa ruang tamu.

DREAMCATCHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang