(6). Suasana di Dunia Nyata

211 32 2
                                    

Happy Reading🎲🎲🎲

.
.
.

"Chagi kau tak bosan berbaring ? Ini sudah sebulan" ujar Jungkook sambil membersihan badan Umji dengan cari meng-lap tubuhnya sedang handuk kecil yang direndam di air hangat.

"Aku sudah tidak pernah kerestoran lagi setelah restoran buka 2 minggu lalu, aku mempercayakan semuanya pada Yeonjun. Dia sudah merekrut beberapa pekerja baru didapur dan luar, aku hanya sesekali memeriksa kesana" lanjut Jungkook dia sering bercerita seperti ini sambil membersihakan tubuh Umji yang masih terbaring diam dikasur rawatnya.

Jungkook terus bicara sendiri didepan Umji, dia lalu menaruh ember dan handuk Umji dibawah kasur dan membelai rambut Umji lalu mencium keningnya sekilas dan duduk di samping Umji sambil terus menggenggam tangannya.

"Kemarin ayahmu datang dan membawakanmu buah, kau harus bangun sebelum semua buah itu membusuk" kata Jungkook sedikit tersenyum.

"Baby Young Bi juga ikut sakit kemarin, dia bahkan harus diinfus. Dia deman selama kau sakit, mungkin dia juga merasa sedih melihat Yewon auntienya disini terlalu lama. Kau tahu kami sangat menyayangimu"

"Tadi malam Sinb bahkan menjagamu dan baru pulang tadi pagi, dia dan bibi Hwang sangat sering kesini dan memijat kaki dan tanganmu"

"Aku yakin kau mendengarku saat ini kan bahkan merasakan pijatan bibi hwang bukan, kau pasti juga ingin bangun dengan cepat, aku tahu Yewonku sangat kuat"

Tok...tok...tok...

"Pagi" pelan Somi sambil membuka pintu kamar Umji pelan dan dibelakangnya ada Yeonjun.

"Oppa kau sudah sarapan ?" Tanya Somi dan Jungkook menggeleng.

"Ini makanlah kau tidak boleh sakit" kata Somi sambil menyerahkan kotak bekal pada Jungkook.

"Pagi eonni... hari ini aku sidang skripsi doakan aku, kalau aku lulus aku akan wisuda 2 bulan lagi dan saat itu kau harus bangun dan membawakanku buket bunga yang sangat besar" kata Somi matanya sedikit berkaca-kaca.

"Noona kau tahu aku sangat menghornatimu, kau harus bangun. Aku sangat berterima kasih karena kau aku bisa bertemu Soobin, kau benar dulu aku menjelaskan diwaktu yang salah dan itu yang membuat appaku marah. Berkatmu sekarang aku dapat merasakan kasih sayang appaku dan beruntung memiliki Soobin" cerita Yeonjun.

"Kau sadar kalau kau terus mengatakan itu setiap kali berkunjung" kesal Somi sambil memukul lengan Yeonjun.

"Benarkah ?" Bingung Yeonjun.

"Kau selalu berterima kasih, ishhh kau" ujar Somi cukup kesal dan mengarahkan tinjunya pasa Yeonjun namun tak jadi.

"Aku sangat merindukanmu" kata Somi dan memeluk Umji.

"Baiklah... eonni ayo semangat. Whaiting !!!"

"Cepat pergi kalian sangat berisik" ujar Jungkook.

"Iya...iya... ini aku ingin pergi, dan kau makanlah aku tak ingin merawatmu jika kau sakit nanti"

"Bye Eonni" pamit Somi lalu dia pergi.

"Aku pergi noona, aku pamit bos aku akan buka restoran setelah ini" pamit Yeonjun pada Jungkook dan pergi.

"Dia masih sangat bawel yakan chagi ? Yeonjun selalu saja begitu dia sangat menghormatimu, kau yang membuat Yeonjun benar-benar mandiri dan lebih percaya diri sekarang. Begitu bukan ?" Tanya Jungkook dia lalu membuka bekal yang dibawakan Somi dan isinya ternyata bibimbab.

"Dia hanya bisa membuat ini ?" Keluh Jungkook karena memang setiap hari Somi hanya membawakannya bibimbab dan sepertinya Jungkook merasa bosan dengan masakan sang adik yang lumaian enak itu.

DREAMCATCHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang