Ending

2K 24 3
                                    

Hai hai, aku update lagi nih, sekali update langsung ending hehehe...

Happy reading ♥️

Vote plaese....

Waktu menunjukan pertengahan hari, peluh pun masih setia membasahi...gerakan kaki di percepat agar ia sampai di tujuannya.

Harry berjalan namun seperti berlari juga, ia tak bisa berpikir jernih yang saat ini dia inginkan hanyalah cepat cepat bertemu istrinya.

Tadi saat ia sedang meeting ka William menelfon yang katanya Chelsy jatuh dari tangga dan sekarang sedang dalam pemeriksaan.

Pria berkulit putih itu menekuk tubuhnya mencoba mengatur nafas. Dari kejauhan ia bisa melihat Kaka iparnya sedang mondar mandir di depan ruangan. Harry berjalan kembali ....." Ka bagaimana keadaan cheche?" Tanya Harry sembari mengatur nafasnya.

William masih menampilkan raut wajah cemasnya, ia sangat takut adik tunggalnya itu kenapa napa. "Entahlah harry" jawab William dengan nada sedih.

Pintu terbuka dan nampaklah seorang dokter yang sedang membuka maskernya, dokter itu berhenti di depan kedua lelaki yang sedang cemas "bagi yang bernama tuan Harry dan tuan William,silahkan masuk. Ibu Chelsy akan segera melahirkan" ucap dokter itu.

Harry dan William pun terkejut, karena ini belum waktunya masih ada beberapa beberapa Minggu lagi, namun ya sudah lah. Mereka berduapun langsung masuk dan mendapati Chelsy dalam kondisi pucat pasi. Wajahnya yang biasanya ceria kini hanya bisa terdiam dan melihatkan wajah pucatnya.

"Sayang..." Ucap Harry sambil menggenggam tangan sebelah kiri Chelsy, sesekali mencium kening istri tercintanya itu "kamu harus bertahan ya, anak kita akan lahir di dunia" ucap Harry terharu. Ia sama sekali tak menyangka bahwa anaknya akan segera lahir.

Chelsy hanya tersenyum kecil dan mengangguk. Sebuah tangan mengelus puncak kepala gadis berambut panjang itu "semangat ya de, Kaka disini" ucap William sambil tersenyum memberi semangat.

**

Hembusan nafas yang teratur, bibirnya di buka sedikit sangat lucu sekali. Kulit putih seperti ibunya, hidung yang mbangir seperti ayahnya. Putricillya Leaxtion, putri pertama dari Harry. Sungguh sedari tadi putrinya hadir di dunia tak henti hentinya ayah baru itu menyunggingkan senyum.
Chelsy yang walaupun masih pucatpun masih sempat memberi putrinya asi.

Chelsy sangat lemah karena memang dibarengi dengan penyakit tipesnya yang kambuh sehingga dokter memberikan vitamin dan obat tidur agar Chelsy bisa istirahat agar lebih membaik. Chelsy pula masih harus di rawat selama kurang lebih satu Minggu untuk menstabilkan tubuhnya dan ia hanya bisa menurut.

Kecupan hangat mendarat di kedua kelopak mata yang masih tertutup. Bola mata yang indah lama lama terlihat, senyum kecilpun terukir "apa aku tidur terlalu lama?" Tanya Chelsy memandang suaminya yang sedang mengusap usap rambutnya.
Harry tersenyum lalu menggeleng kecil "tidak kok, tidur saja lagi" ucap Harry.

"Kalau aku tak bangun lagi bagaimana?" Tanya Chelsy yang memang dengan nada menggoda, namun tetap saja sang suami menganggapnya serius.

Harry yang tadinya tersenyum berubah muram "apa yang kau katakan?" Ucapnya dengan nada datar dan memalingkan wajah.

Chelsy terkekeh dengan sikap suaminya ini. Salah satu tangannya ia tangkupkan di pipi Harry sambil tersenyum, menatap mata sang suami begitu dalam "aku hanya bercanda, jika kau menganggapnya serius maka itu akan menjadi nyata" ucapnya.

Tangan yang sedang memegang pipinya ia genggam. Ia bawa menuju bibirnya, di kecupnya begitu dalam lalu ia gunakan untuk bantalan pipinya "jangan. Kaulah hidupku, kau dan putri. Aku tak bisa hidup tanpa kalian berdua" ucap Harry begitu tulus.

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang