next

1.3K 25 0
                                    

Happy reading ♥️

'ada kalanya senja tak nampak. ada
kalanya bulan menghilang, sesuatu yang selalu kita anggap selalu ada disisi. Apakah itu akan bertahan selamanya? Hanya saja rembulan belum bermunculan untuk menentukan titik terang arti sebuah rasa. Hanya saja awan masih berwarna pudar, sebaiknya menjauh sebelum semuanya terjadi. Semua, semua yang pernah terjadi sebelumnya' ~ author.

~~~

"Kau akan pulang kapan?" Tanya Chelsy yang masih setia menelungkup kan wajahnya di dada bidang Harry.

"Besok" jawab Harry dengan menatap ke arah depan. Dimana jendela yang terbuka dan selalu memasukan angin yang berhembus perlahan dan diterangi oleh setitik bintang yang bergelimpah di langit.

"Apa tidak bisa lebih lama?" Tanya Chelsy dengan suara memelasnya? Menatap Harry dengan tatapan sendu. Harry tersenyum lalu mengusap kepala Chelsy dengan sayang "tidak bisa, pekerjaanku masih banyak. Kapan kapan lagi aku akan berkunjung, okey" jelas Harry dan di jawab dengan anggukan.

Chelsy menelungkup kan lagi wajahnya ke perut Harry dan melingkarkan tangannya ke perut Harry lalu tertidur karena usapan lembut Harry di kepalanya.

**

Orang orang berlalu lalang mengurusi kesibukannya masing masing. Ada yang berlari sampai tidak sengaja menubruk orang tanpa meminta maaf dan meneruskan lari terburu burunya.

Ada juga yang sedang berpelukan seperti enggan ditinggalkan seperti Chelsy yang masih terus memeluk Harry selama lebih dari lima belas menit.

William sudah mengingatkannya namun Chelsy enggan untuk melepas pelukannya.
Harry pun masih setia memeluk Chelsy, namun ia sadar ia harus segera pulang dan jika Harry disini terus maka Chelsy akan sering bolos kuliah seperti seminggu ini Chelsy jarang sekali masuk sekolah hanya ingin tiduran di bahu Harry seharian.

Jujur saja Harry bahagia karena Chelsy sudah bisa menerimanya, tapi ia juga sedih karena karenanya Chelsy jarang masuk kuliah. "Che, udah ya, aku pulang dulu. Kamu baik baik disini okey" ucap Harry dengan lembut dan mengelus rambut panjang Chelsy.

Chelsy masih saja bungkam malah mengeratkan pelukannya. "Tak kira, waktu tadi meluk Kaka ngga selama ini" sindir William karena lima belas menit lagi pesawat yang di tumpakinya akan take on (maafkan anak pariwisata yang lupa namanya keberangkatan pesawat 😂)  dan mereka malah masih disini.

"Sayang" panggil Harry dengan nada yang masih lembut lalu melepaskan pelukannya.  Dilihatnya wajah Chelsy yang sembab karena selama berpelukan memang Chelsy menangis tanpa suara.

"Udah jangan nangis, nanti kalo aku udah sampe aku langsung kabarin kamu. Okey" ucap Harry dengan membentuk jari jari tangannya membentuk seperti 👌.

Nampak Chelsy yang menghembuskan nafasnya gusar lalu mengangguk kecil. Harry tersenyum agar Chelsy tidak merasa sedih lalu menangkup wajah cantik istrinya itu dan..

Cup..

Harry mencium bibir Chelsy sekilas namun tengkuk Harry di tahan oleh Chelsy dan ia memperdalam ciumannya menjadi lumatan panas. William yang memang masih ada disana hanya geleng geleng kepala.

Chelsy melepaskan ciumannya lalu Harry mengecup kening Chelsy "aku pulang yah, bye" ucapnya lalu membawa kopernya. Chelsy pun pulang ke apartemen nya.

**

Chelsy terbangun karena merasakan sesuatu di wajahnya dan benar saja saat ia membuka mata ia melihat Brent yang sedang memeluknya dan sedang mengelus wajah Chelsy dengan jari jarinya "hei Beby, kau sudah bangun" ucap Brent.

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang