next

1.5K 31 0
                                    

Happy reading ♥️

Harry sedang melaksanakan rapat bersama rekan rekan bisnisnya, namun pikirannya tidak di ruangan kantor melainkan hanya memikirkan istrinya. Chelsy.

William yang memang salah satu rekan kerja Harry menepuk pundak adik iparnya itu.
"Hei, fokus" udah Will menyadarkan Harry yang sedari tadi merenung.

Harry agak terkejut dan mengusap wajahnya gusar. Harry memandang sekertarisnya "apa bisa rapatnya di undur?" Tanya Harry. "Baik pak,bisa" ucap sekertarisnya mantap lalu mengakhiri rapatnya.

William bersama dengan Harry menuju ruangan Harry. "Kau kenapa Harry?" Tanya William yang memang sedari tadi melihat Harry yang seperti sedang ureng urengan?.

Harry menatap William dengan wajah sendu? William yang mengerti pun menghela nafasnya pelan "lalu kenapa kau tidak menyusul cheche saja" ucap William dan mendudukan tubuhnya di sofa berhadapan dengan Harry.

"Tapi bagaimana dengan kantor jika aku pergi" ucap Harry yang menundukkan wajahnya lesu.

"Kan ada sekertarismu, atau nanti aku suruh orang kepercayaannya buat menggantikan kamu sebentar selagi kau ke Itali" ucap William dengan jelas.

Harry mengerutkan keningnya "aku kira mau di ambil alih sama ka William" ucap Harry.
William terkekeh "menurutmu aku tidak rindu pada my sweerheart" ucap William. Harry hanya mengangguk anggukan kepalanya.

"Baik kau bersiap siap, besok kita akan pergi kesana" jelas William. Seketika Harry mengembangkan senyumnya membuat matanya hampir tak keliatan.

"Ka William serius?" Tanya Harry antusias.

"Kapan aku pernah berbohong" jawab William dengan wajah sombongnya?
Harry hanya terkekeh dengan sifat Kaka iparnya itu. Lalu mereka pulang ke rumah masing masing untuk mengemasi barang untuk di bawa ke Itali.

"Tunggu aku disana sayang" gumam Harry lalu menutup kelopak matanya memulai perjalanan mimpinya

**

Kriiing...

Bel selesai pelajaran berbunyi. Chelsy dan Stella hendak pergi menuju kantin untuk menuntaskan perut kosongnya yang hanya terisi air putih sejak pagi. Chelsy keluar kelas dan Akan menuju ke arah kantin namun..

"Che" suara berat serak khas seorang pria yang sudah tak asing lagi. Chelsy membalikan badan dan beberapa langkah dari hadapannya berdiri dua pria yang amat di cintai ya. Harry dan William.

Chelsy langsung berlari memeluk tubuh Harry dengan erat "aku merindukanmu" ucapnya dengan pelan. Harry yang mendengarnya pun tersenyum lalu mengucap puncak kepala Chelsy dengan sayang.

"Ekhem..ekhem" William berdeham. "Ini Kaka mu loh Che, masa yang di peluk cuma Harry" ucapnya dengan nada menyinggung. Chelsy melepas pelukan dari Harry lalu mengecup pipi Harry. Harry tertegun dan senyum kecil terbit di wajah Harry.

Chelsy memandang William lalu memeluk William dengan sangat erat "aku juga merindukan Kaka" ucapnya. William tersenyum dan melepas pelukannya dari Chelsy lalu memandang wajah cantik adiknya itu. William membingkai wajah Chelsy lalu mengecup kening Chelsy dengan sayang. "Kaka juga Che" ucapnya dengan tersenyum.

**

Alex Pov

"Apa kau serius?!!!!" Pekik Allen dan membuat jems tersedak minumannya karena suara Allen yang diikuti tangannya yang tiba tiba mengikut lengan jems.

'uhuk uhuk uhuk' jems terbatuk batuk. Lalu saat sudah membaik ia menatap Allen dengan kening berkerut "gila Lo ya" marah jems. Allen yang merasa bersalah bukannya Minta maaf malah nyengir kuda dan itu membuatku hanya geleng geleng kepala melihat dua makhluk di hadapanku.

"Iya,mybe" jawabku datar lalu menengguk jus yang baru saja aku pesan. Ya kami bertiga sedang ada di kantin. Dan entak kenapa tadi aku bilang 'aku menyukai Chelsy' dan itu membuat Allen yang memang paling ingin tau itu paling terkejut karena buktinya jems pun yang mendengarnya biasa biasa saja. Ya mungkin karena jems itu salah satu makhluk yang paling bodo amat jika itu tidak terlalu penting untuknya.

Allen semakin menatapku secara lekat. Akupun memalingkan wajahku dan bertemu dengan wajah Allen dengan wajah yang berisi beribu ribu tanda tanya. "Seorang Alex, seorang Alex di taklukan oleh seorang gadis secepat itu.. wah .. wah" ucapnya sembari bertepuk tangan dan membuat beberapa murid melirik ke arahnya yang berisik dari tadi.

Namun saat tau yang membuat brisike adalah Allan atau salah satu Geng AAJ mereka langsung menyibukkan dirinya masing masing seolah tidak terjadi apa apa.

Aku menghembuskan nafas kasar lalu hendak beranjak meninggalkan jems yang masih setia dengan kunyahan es batunya dan jems yang masih bertepuk tangan?. Ah bodo amat. Aku langsung pergi menuju perpustakaan untuk mencari novel.

Kalian pasti bertanya lelaki badboy sepertiku suka membaca novel? Jawabannya Ya. Sudah ratusan novel novel yang aku baca, bahkan ada yang ku hapal di luar kepala dan hobiku itu hanya sahabatku saja yang tau.

Aku berbelok hendak menuju ke arah perpus, lalu aku berhenti menatap dua orang pria yang jaraknya lumayan jauh dariku karena mereka ada di dekat ruang kelas Chelsy. Aku masih memperhatikan nya sampai gadis cantik keluar dengan temannya.

Senyum kecil menghiasi wajahku tapi langkah Chelsy terhenti karena salah satu pria yang sedari tadi ada di dekat ruang kelas Chelsy seperti memanggilnya. Chelsy berbalik dan langsung memeluk lelaki itu lalu aku juga melihat Chelsy mencium pipi lelaki itu dan memeluk pria yang satunya lagi 'mereka siapa?' batinku.

Entah kenapa suasana sejuk yang biasanya terasa kini hanya rasa panas. Aku menghembuskan nafas dengan kasar lalu meninggalkan tempatku tadi dan menuju taman belakang untuk menjadi udara sejuk.

Alex Pov end

**

Hujan kian berhenti lalu nampak secercah bayangan pelangi yang amat sangat indah melukiskan warnanya di langit setelah hujan reda. "Cantik" ucap Harry dengan pelan.

Chelsy menoleh ke arah Harry "siapa?" Tanya Chelsy berharap ialah yang baru saja di puji oleh suaminya. Harry menatap Chelsy "pelanginya" ucap Harry dengan datar.

Chelsy mengerucutkan bibirnya kedepan lalu melipat tangannya yang sedari tadi memeluk pinggang Harry ke dada. Harry terkekeh dengan perilaku istrinya ini lalu mencubit kedua pipi Chelsy tapi tidak terlalu keras.

"Iiih Harry sakiiiit" pekik Chelsy. Harry pun melepaskan cubitannya "maaf Che" ucapnya dengan mengecup kening Chelsy lalu merangkul tubuh Chelsy.

"Sudah seperti ini saja" gumam Chelsy yang kembali melingkarkan tangannya ke perut Harry.

"Apa?" Tanya Harry dengan suara pelan.

"Aku ingin seperti ini saja Harry. Kau jangan pulang atau aku pulang saja denganmu" ungkap Chelsy lalu memeluk tubuh Harry dari depan dan membenamkan wajahnya di dada Harry.

Harry mengelus punggung Chelsy "tidak, kau harus menyelesaikan pendidikannya. Kata William kau bercita cita menyaingi usaha kakakmu  itu, benar bukan?. Jadi kau harus menyelesaikannya. Demi aku" jelas Harry .

Harry melepaskan pelukannya lalu membingkai wajah gadisnya "tetaplah seperti ini. Aku sangat menyayangimu" ucapnya tiba tiba walaupun ia rasa ada yang berbeda namun ucapan itu keluar begitu saja.

Chelsy tersenyum, menambahkan kecantikan di wajahnya  "aku juga menyayangimu" lalu tiba tiba mengecup bibir Harry.

Hanya mengecup. Hanya mengecup saja bisa membuat getaran panas timbul dalam diri Harry. Entah kenapa ia merasa bahagia dan terlengkapi. Sungguh ia Takan pernah melepaskan miliknya sampai kapanpun. Harry pun memeluk Chelsy dengan erat. Sangat erat.





TBC

Hai hai, akhirnya aku up juga. Ini juga aku sempetin bikin waktu lagi PKL hehe, demi kalian pastinya.

Jangan lupa vote dulu baru baca. Okey👌

Terimakasih 💗

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang