#0🍁

532 176 60
                                    

🥀🌹🥀

Verra Gratesya Azalea

  Gadis SMP kelas 3 yang sebentar lagi lulus. Dia bersekolah di SMP swasta terfavorit di kota nya, sekolahnya luas gedung-gedung tinggi menjulang ke atas, fasilitasnya pun sangat luar biasa sehingga murid-murid sangat betah untuk berlama-lama ditempat tersebut.

Verra sangat terkenal di sekolahnya banyak orang-orang kagum kepadanya karena penampilannya yang terlalu cantik.

Namun di balik penampilan-nya yang rupawan ternyata dia memiliki sikap berbanding balik dengan kecantikannya, dimulai dari suka ngebully Teman-temannya, suka bersikap sombong karena dia dari keluarga sangat kaya, hingga dia tidak sopan terhadap guru-guru di sekolah tersebut dan masih banyak lagi yang lainnya.

Tetapi meskipun dia selalu langganan masuk ke ruangan bk, dia tidak pernah di keluarkan oleh sekolah tersebut, karena sekolah tersebut selalu menerima uang suap pemberian dari ayahnya.

Lelah karena hal-hal buruk yang dilakukan oleh Verra membuat kedua orang tua Verra bertengkar hebat.

"Jadi hidup si Verra mau kaya gini terus hah, kenapa kamu selalu ngebelain dia meskipun sikap dia jelas-jelas enggak baik?" ucap papah Verra bernana Devan Atmadja marah besar.

"Emang aku enggak cape apa sama sikap Verra jelas-jelas aku juga udah muak ngurusin si Verra! Bukannya aku selalu ngebelain, semua yang aku lakuin buat Verra karena aku sayang sama dia" ucap ibu Verra yang bernama Anita sambil menangis frustrasi.

"Yaudah kalau gitu kita harus lakuin sesuatu buat dia agar jadi lebih baik lagi ke depannya, aku enggak suka kalau dia enggak bisa nerusin bisnis papah nanti kalau dia udah dewasa, mau ditaro dimana ini muka kalau temen-temen papah tau dia kayak gitu" yah memang papah Verra termasuk Ceo yang terkenal dan sukses dalam beberapa tahun ini. Dia menjalankan usahanya secara turun-temurun, walaupun begitu namun usahanya tidak pernah mengalami kendala atau kesulitan.

"Iya aku juga setuju, soalnya aku juga mau Verra nerusin perusahanku juga" ucap ibu Verra. Disisi lain ibunya Verra pun termasuk orang sukses, dia seorang pengusaha salah satu kosmetik ternama. Berbeda dengan usaha Devan, Anita melakukan usahanya mulai dari 0 hingga mencapai hasil saat ini. Jadi Anita sungguh ingin Verra menjalankan usahanya yang sudah dia tempuh sejauh ini, dia tidak mau semuanya sia-sia.

"Yaudah kali ini ayah yang bertindak! Kamu jangan terus ngehalangin atau ngebelain Verra kalau ayah lagi ngelakuin sesuatu ke dia"

Ibu Verra hanya berdehem lalu menjawab kata "Iya"

"Kita harus mulain dari mana?" ucap ibu Verra bertanya-tanya.

"Kita harus menyekolahkah Verra ke sekolah biasa nanti setelah dia lulus dari smp-nya, agar dia bisa berbaur dengan orang biasa dan tidak memiliki sikap sombong kayak dahulu lagi" Anita hanya menganguk meng-iyakannya.

"Masalahnya Verra bakalan mau?"

"Coba dulu aja"

Perdebatan diantaranya pun berakhir karena waktu sudah malam. Keduanya pun tertidur.

✨✨✨

Hari ini Verra melakukan aktivitasnya seperti biasa yaitu sekolah. Setelah sibuk bergegas lama di kamarnya Verra pun keluar untuk sarapan terlebih dahulu. Dia heran saat melihat ke meja makan dia mendapati papahnya dan ibunya sedang sarapan.

Biasanya keduanya selalu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Yang Verra tau ayah dan ibunya selalu berangkat pagi dan pulang larut malam sehingga jarang bertemu denggannya walaupun seperti itu tapi keduanya selalu memperhatikan Verra secara menditeil bahkan Verra merasa seperti sedang di kekang.

"Ayah kapan Verra daftar ke sekolah SMA?" ucap Verra sambil berjalan ke meja makan.

"Ayah udah daftarin kamu ke sekolah yang ayah mau, kamu jangan protes sama pilihan ayah karena ini juga buat kebaikan kamu" jawab ayah Verra sambil melahap sepotong roti.

"Yang sekolah kan Verra kenapa yang milih ayah sih hah?"

"Kan yang ngebiayain ayah, kalau enggak mau yaudah jangan sekolah" ucap ayah Verra tegas.

Dari pada bertengkar Verra menahan amarahnya dan mencoba tetap menenangkan keadaan pagi harinya seperti sebeumnya lalu Verra menanyakan kembali tentang sekolahnya kepada ayahnya.

"Emang ayah daftar ke SMA mana?"

"SMA Garuda Kencana"

Setelah mendengar ucapan ayahnya barulah Verra yang tadinya menahan amarahnya sekarang telah lepas kendali.

"Verra gamau sekolah di sana! Sekolah itu jelek, fasilitasnya pun buruk masa Verra mau sekolah di sana sih yah? Kalau Verra sekolah kesana juga reputasi ketenaran Verra bisa-bisa bakalan menurun dong" Verra berbicara panjang lebar, dia sungguh tidak menerima apa yang direncanakan oleh ayahnya, suara tersebut keluar dari mulut Verra dengan sangat tinggi, membuat ayah Verra kesal.

"Yaudah kalau Verra gamau, Verra berhenti sekolah, ayah akan mengambil semua fasilitas yang ayah berikan ke kamu, terus jika perlu kamu pergi saja dari rumah ini! Kamu cuma bisa jadi parasit saja di kehidupan ayah"

"Ayah bercanda kan?:)"

"Ayah serius Verra, ayah enggak mau kamu enggak nerima apa yang ayah ucapkan tadi"

"Kalau gitu Verra enggak mau" Verra marah lalu pergi meninggalkan meja makan, dia sampai tidak sarapan dan langsung pergi ke sekolah.

〰️〰️〰️

Note :

Hello gaisseu para readers
selamat membaca:), semoga kalian suka
maaf yaa untuk bagian ini masih kurang seru karena ini masih awalan.

Dan asal kalian tau ini karya aku yang pertama uwouu beri tepuk tangannya 😂

Alasan aku bikin ini soalnya aku suka greget baca novel orang lain kalau alurnya enggak sejalan sama pemikiranku jadi aku memutuskan untuk membuat cerita sendiri. Ada yang sama?

Dulu pernah bikin cerita tapi keburu insecure sedih yahh tapi cuma aku wkwk:(

Aku mohon suport dan dukungannya dari kalian yaa biar aku jadi tambah semangat buat update.

Jadi okee selamat tinggal dan bertemu lagi di bagian selanjutnya ehh bukan bertemu ya tapi??...

Pusing ah, apa lagi tadi ulangan fisika 🤯.

Babaayyy.

Because Of HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang