Drtt Drtt...
Hening....
Tidak ada yang bersuara begitu denting notifikasi ponsel berwarna putih itu terdengar, bahkan bukan hanya ponsel itu yang bergetar, tetapi yang lain juga.
Kegiatan makan siang itu terhenti dengan keadaan tegang, sangat canggung... Tidak ada yang berani bergerak sedikitpun.
Sumpit dan sendok itu mulai tergeletak begitu Renjun meletakkan alat makannya di atas meja, salah satu member NCT berdarah Tiongkok itu mencoba mengulum senyum tipisnya walau ia masih merasa sangat terkejut.
Atensinya terarah pada Jaemin, Maknae line NCT Dream itu masih nampak linglung dengan rumor yang tiba-tiba tersebar tanpa sepengetahuannya.
"Hyung... Kenapa tiba-tiba?"
Jaemin menolehkan kepalanya begitu mendengar kalimat cicitan itu masuk begitu saja ke dalam gendang telinganya, Chenle masih terdiam. Menanti jawaban hyungnya.
"Akhh... Kau sudah membacanya." Kata Jaemin dengan nada setenang mungkin.
Jaemin terdiam begitu tatapan tajam itu terarah padanya, tatapan itu berasal dari Renjun dan juga Jeno. Sedangkan mata Jaemin memanas begitu mendapati tatapan sendu sang maknae.
"Waeyeo, Jaemin hyung?" Tanya Jisung dengan nada sendunya.
Jaemin tersenyum lembut, mencoba mengabaikan tatapan sengit dari Jeno yang semakin membuatnya merasa tidak nyaman.
"Aku__"
"Jisung, masuk kamar!" Perintah Jeno tanpa berfikir bahwa ia baru saja memotong penjelasan Jaemin.
Jaemin mengernyit dahinya, terkejut tentu saja. Ia benar-benar kebingungan akan perubahan drastis air wajah sahabatnya.
Jisung mengeratkan genggaman tangannya, ia merasa sangat marah. Kenapa semua orang begitu egois di saat seharusnya mereka bersama! Ini bukan masalah sepele, berita itu sudah menyebar hingga menjadi trending.
"Wae?!" Tanya Jisung memberontak, ia benar-benar ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Jeno terdiam, tatapannya berubah dingin. Pemuda itu mengunyah makanannya, mengabaikan bentakan si maknae yang membuat telinganya semakin memanas.
"Chenle, ajak Jisung masuk ke dalam kamarnya. Atau aku yang akan pergi." Ketus Jeno dengan nada dingin dan terkesan sangat menuntut.
Renjun menatap Jeno kebingungan, begitupula Jaemin yang merasa sangat terkejut dengan perubahan watak Jeno yang mendadak keras dan menghakimi.
Chenle menatap Renjun takut-takut, di saat seperti ini. Posisinya dengan Jisung tidak ada apa-apanya.
"Jisung, Ayo!" Lirih Chenle menepuk pundak Jisung.
"Aku tidak mau!" Kesal Jisung bersungut, mata pemuda itu mulai berkaca-kaca.
Jeno mengalihkan atensinya ke arah Jisung, sedangkan Jisung membangkang dan tidak peduli. Ia juga bagian dari mereka! Tidak masalah ia yang termuda, tetapi masalah mereka masalahnya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Dear Dream
Fanfiction❝Dream... Bukan mimpi yang ku maksud di sini. Tetapi... NCT.❞ °Start 03.03.20 [END] copyright 2020 by fielitanathh