Ketika tangan sudah tak mampu menggapainya
Dan ketika bibir sudah tidak mampu mengucapkan kata-kata
Disitulah aku berteduh, ketika hujan deras membasahi tubuhku. Namun, tidak akan ku biarkan hujan membasahi tubuhmu
Disini aku merindu,
Merindukanmu yang setiap kali datang bersama hujanSatu hari, dua hari, hingga hari-hari kemudian yang terlewati
Hujan selalu mengantar bayangmu ke depan jendela
Dan memaksaku untuk selalu mengingat kehadiranmu.
@jiefway
Anyer, 4 Maret 2020Jangan lupa "VOTE"
Terima kasih :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pena Rasaku
PoesíaHallo temen-temen, Ini hanya sebuah antologi puisi yang dibuat dengan hati berdasarkan realitas-realitas sekitar yang diwarnai dengan khayal. Jika perasaannya ada yang sama dengan puisinya, maka kalian sudah berteman denganku. Selamat membaca, semog...