Lalu kuingat bibirmu yang menawan
Mengecup malam-malam
Disaat turun hujan
Kau pun merindukan bulan dalam pelukanMalam itu kita mulai berbincang
Bercerita tentang hujan
Yang entah kapan akan reda
Bersabarlah, katakuGemericik hujan pun semakin deras
Aku diam, kau pun terdiam
Selalu panik pada akhirnya
Kau seperti hujan yang tak kunjung redaAku bimbang, katamu
Ini soal kedepan bukan sekedar keinginan
Masa depan bukanlah persimpangan, sahutku
Hanya ketidaktahuan, itu wajar
Kemudian kau tersenyum sambil memelukku.@jiefway
Anyer, 22 Maret 2020Entahlah sampai saat ini, aku selalu suka hujan saat ia jatuh ke bumi.
Ehhh ada kalian, jangan lupa support ya dengan cara "Vote"
Boleh share, tapi jangan lupa cantumkam pengarangnya ya.
Terima kasih, semoga suka :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pena Rasaku
PoetryHallo temen-temen, Ini hanya sebuah antologi puisi yang dibuat dengan hati berdasarkan realitas-realitas sekitar yang diwarnai dengan khayal. Jika perasaannya ada yang sama dengan puisinya, maka kalian sudah berteman denganku. Selamat membaca, semog...