Ada apa mereka mempermasalahkan terik?
Mengeluh mengenai hujan menyerbu bumi yang diam tanpa perlawanan?
Kepada apa mereka terus mengumpat? Tentang macet yang mengular sepanjang jalan pulang dan pergi
Untuk apa mereka tidak menghirup udara segar dalam pekat polusi?
Dunia indah meski matahari begitu semangat membuat kita berkeringat
Senyum tidak luntur saat deras hujan menghapusnya dari wajah
Rangkulan tangan memeluk pinggang seolah menjadi amunisi
Meyakinkan, dunia masih indah dengan seribu keburukan hendak merusaknya
Dengar kah kau? Aku melafalkan jutaan kalimat itu
Dunia masih indah dengan seribu keburukanSeolah petir yang menyusup dalam hujan
Aku tak memikirkan sebuah celah yang meruntuhkan kokoh pendirianku
Ya, sekarang aku tahu
Seribu keburukan menjadi lebih membahagiakan dengan tangan yang kau pelukkan.
- jiefway -
24 Januari 2020Jangan lupa "Vote" ya !
Pembaca sopan, penulia seganTerima kasih
Semoga suka :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pena Rasaku
PoetryHallo temen-temen, Ini hanya sebuah antologi puisi yang dibuat dengan hati berdasarkan realitas-realitas sekitar yang diwarnai dengan khayal. Jika perasaannya ada yang sama dengan puisinya, maka kalian sudah berteman denganku. Selamat membaca, semog...