Dua

12.1K 1.1K 83
                                    


Kamu itu hanya serpihan masalalu !!

💓💓💓💓

Enam bulan kemudian.

Suasana pernikahan yang di helat sebuah ballroom hotel bintang lima ini mengundang decak kagum para tamu undangan yang datang.

Mengusung konsep Fairy tale bak pernikahan di Negeri Dongeng, sang mempelai wanita sukses mewujudkan mimpinya, malam ini ballroom hotel tampak mengagumkan dengan warna putih salju yang memikat dan bunga yang terhampar di setiap sudut.

Bukan hanya kebahagiaan bagi sang mempelai yang menjadi raja dan ratu sehari tapi juga yang menghandle semua acara ini, siapa lagi kalo bukan Kandhita Aria, dengan WOnya Aria Dream, kini dia tampak tersenyum puas pada setiap yang bertatap wajah dengannya, walaupun kakinya berjalan kesana kemari, memastikan jika acara berjalan dengan paripurna.

Tidak jarang, banyak pria yang menoleh dua kali hanya untuk melihat betapa manisnya senyum Dhita, yang kini tampil menawan dalam balutan kutu baru warna baby blue, seiring dengan umurnya yang bertambah kecantikannya tidak luntur, Dhita justru tampak seperti perempuan awal duapuluhan.

"Ta .."

Dhita menoleh saat mendengar namanya dipanggil oleh Wulan, sahabatnya yang tampak cantik dalam balutan kutu baru yang nyaris serupa dengan miliknya itu kini terengah-engah menghampirinya .

Lima tahun berlalu, tapi sikap Wulan sama sekali tidak berubah, menikah dan mempunyai seorang bayi berusia dua tahun sama sekali tidak mengubahnya menjadi anggun.

Dia masih Wulan yang hobi sekali berteriak. Seperti sekarang ini contohnya, Dhita fikir dia akan memanggil untuk satu hal yang penting, ternyata yang Dhita dapatkan adalah pelukan yang begitu erat.

"Lo peluk gue kayak nggak pernah ketemu lagi .."

Wulan mencebik kesal karena Dhita yang mendorongnya, bukan apa, tapi Dhita sedikit risih dengan tatapan yang dilayangkan mereka yang menatap keanehan tingkah Wulan.

"Ini kali pertama Lo pantau langsung acara setelah sekian abad Lo bertapa di gunung .. dan begitu Lo yang handle ... booommmm hasilnya langsung bikin orang melongo saking kagumnya .."

Dhita tersenyum kecil menanggapi semua pujian yang dilayangkan tangan kanannya ini padanya, setelah lima tahun hanya berkomunikasi melalui pesan singkat ini memang pertama kalinya dia kembali ke Aria Dream.

Kembali turun langsung mengurus bisnis yang dirintisnya, tapi kini Aria Dream tidak ada di Kota Solo, secara langsung Dhita memindahkan WOnya ke Semarang.

Seakan akan, Dhita memang sengaja membuang segala hal yang berkaitan dengan kota itu, kota dimana dia merasakan indahnya jatuh cinta, sakitnya perjuangan dan pahitnya pengkhianatan.

Di kota ini, Dhita kembali, Dhita ingin memulainya dari awal, bersama harapan baru dalam hidupnya.

"Bukan karena gue, tapi kerja keras tim kita Lan ..." Dhita melirik jam tangannya, menunjukan pukul 22.00 malam dan itu tandanya dia harus pulang.

Seakan mengerti, Wulan menepuk bahuku." Pulang gih .. jangan khawatir !!"

Dhita kembali tersenyum, memeluk sahabatnya erat seraya berterima kasih, sedangkan Wulan, dia hanya bisa menatap sendu punggung langsing sahabatnya yang kini menyeruak melewati lautan tamu untuk pergi keluar.

Bukan Cinta Sendiri Tersedia Ebook Dan NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang