11 || BINGUNG 🌟

20.4K 2.2K 198
                                    

"Aku siap pasang bahu untuk jadi tempat singgahmu saat kamu menangis, tapi jika aku yang membuatmu menangis, aku harus apa?"

-Galaksi -

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

11. BINGUNG

"Matahari..."

Matahari menoleh. "Iya Bumi," jawab Matahari seraya membereskan bukunya diatas meja. Bel pulang sekolah telah berkumandang lima menit yang lalu.

Bumi menaikan satu alisnya. "Coba tebak, apa bedanya lo, sama rumus pitagoras?"

Matahari memiringkan kepalanya berfikir keras, kemudian ia menggeleng. "Matahari nggak tau Bumi."

"Kalau rumus pitagoras susah di mengerti, kalau lo susah dimiliki." Senyum menggoda tercetak dibibir Bumi dan membuat Matahari tersipu malu. Malu tapi mau, mau banget malah.

Bumi belum puas ternyata. 

"Matahari .... coba tebak, apa bedanya lo sama Sejarah?" ulangnya menggoda lagi. 

Dag dig dug kembang kuncup. Sudahlah Bumi, Matahari tidak sanggup lagi menahan degup jantungnya. 

"Matahari nggak tau Bumi."

Bumi menaikkan alis kanannya. "Kalau Sejarah itu masalalu, kalau lo itu masa depan." 

"Gue curiga deh sama lo, jangan-jangan selama ini lo suka beneran ya sama Matahari," tembak Bintang dan disetujui Venus.

"Gue juga mikir gitu," tambah Venus yang sudah menyandang tasnya. "Gue duluan ya, bye."

"Woii banteng betina! Jangan lupa kerjain tuh makalah wawancara," teriak Mars. "Main kabur aja lo!"

Venus berkacak pinggang di depan pintu, tanduk banteng seakan keluar dari kepalanya. "Mau gue seruduk lo? Dasar alien!" Venus langsung berlari kearah gerbang, karena supirnya sudah menunggu, malas jika harus bertempur dengan Mars.

"Yahh ... gue fikir akan ada kelanjutan Mars vs Venus," celetuk Bumi. 

Bumi beralih ke Galaksi. "Gal... gimana ulang tahun Defan tadi malem?" Bumi mengacuhkan pertanyaan Bintang, lebih tepatnya menghindar. Bumi juga sebenarnya tak mengerti dengan hatinya. Yang jelas mengganggu Matahari adalah hobbynya. Hmmmm jangan-jangan....

"Harus banget gue jawab? Kayak gatau kakek gue aja lo pada!" Mata Galaksi beralih ke Bintang. "Nggak bawa motor 'kan? Kita ke Vronva sekarang, kita wawancara sepupu gue." 

Bintang mengangguk.

Mars juga bangkit. "Anak Vronva pulang jam berapa sih? Gue ikut dong."

"Gue juga ikut." Jeda Bumi." Mau belajar merangkai feeling sama Satria. Siapa tahu aja nantinya bakal sehebat Satria. Terus gue buka praktik dukun, deh." MAKIN KAYA NANTI GUE MAH. 

Antariksa's : Aerglo + Galaksi Wijaksana (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang