"Ijinkan aku berusaha lebih keras, untuk bisa mengembangkan senyummu walau itu hanya sedetik. Ijinkan aku berusaha lebih keras, agar kau sudi memelukku walau hanya sesaat. Ijinkan aku berusaha lebih keras, agar aku bisa membuatmu bangga walau hanya dalam hati"
_Galaksi Nugraha Atmadja_
***
22. PAPA ... GALAKSI RINDU
Galaksi tersenyum senang ketika melihat mobil Papanya di pekarangan rumah. Berarti Papanya sudah sampai duluan kerumah. Galaksi mempercepat langkahnya, karena kerinduan terhadap sang Papa sangat menyeruak. Terakhir mereka bertemu empat bulan lalu.
"Papa ... Papa kapan sampek di Indonesia?" tanya Galaksi sopan saat melihat anak kedua Panca Wijaksana itu duduk di ruang tengah.
Papa Atmadja berdiri dan mendekati Galaksi. Tak ada sapaan hangat seperti dulu. Tak ada senyuman kasih sayang seperti dulu. Yang ada hanya tatapan dingin nan menakutkan dari mata itu. Ditariknya paksa tas Galaksi, lalu di balik hingga isinya yang berupa laptop dan beberapa buku berhamburan berantakan.
"Papa mau cari apa di tas Galaksi?" tanya Galaksi sesopan mungkin sambil berjongkok dan membereskan isi tasnya.
Sakit? Jangan di tanya lagi. Kecewa? Sudah pasti. Namun Galaksi tahan sekuat mungkin, ia tidak boleh lemah, tidak boleh.
Setelah menemukan barang yang di cari, bibirnya tersenyum tipis.
Brak!
Papa Atmadja meraih piagam penghargaan Galaksi tadi dan membantingnya sampai kacanya berserakan.
Galaksi memejamkan matanya bersamaan dengan berserakannya kaca di sekitaran kakinya. Galaksi bangkit dan menatap Papanya sendu." Papa kenapa? Galaksi buat salah?"
"SIAPA YANG MENGAJARKAN KAMU JADI PECUNDANG SEPERTI INI? HAH?" Suara bentakan Papa Atmadja bahkan membuat Galaksi mundur selangkah.
Galaksi menunduk, ia sudah biasa menerima bentakan sejak 2 tahun terakhir. Lalu ia mendongakan kepalanya, menatap Papanya kembali." Maksud Papa gimana?"
"CK, KAMU PASTI MEMANIPULASI NILAI KAN? BAGAIMANA BISA KAMU JUARA SATU? ATAU KAMU NYONTEK? KURANG AJAR!"
Dengan mata berkaca, Galaksi berusaha melengkungkan bibirnya ke atas." Galaksi enggak pernah melakukan kedua hal itu, Pa. Dua bulan belakangan, Galaksi minjem buku catatan Defan, dan belajar sama Defan. Seumur hidup, Galaksi enggak pernah nyontek, Pa. Dan masalah nilai, Papa bisa tanya sendiri ke kepala sekolah. Bagaimana bisa Galaksi memanipulasi nilai, jika penilaiannya transparan dan di up di situs sekolah?"
Papa Atmadja merenggangkan dasinya. Rasanya kepalanya mau pecah saja." BISA SAJA KAMU MENYURUH DEFAN UNTUK MEMBOBOL SITUS SEKOLAH KAN?" Nampaknya Papa Atmadja tidak percaya dengan kemampuan anak bungsunya ini.
'Sabar Galaksi, sabar. Demi Bunda dan Langit,' batin Galaksi." Papa tahu sendiri Defan orang yang seperti apa. Demi apapun, Defan enggak mungkin mau melakukan hal itu. Itu bukan karakter Defan, Pa." Galaksi masih merendahkan nadanya.
"ATAU KAMU MENGANCAM ANGKASA, AGAR DIA MAU MENURUNKAN NILAINYA DEMI KAMU? APA SENENARNYA ISI OTAK KAMU ITU?!" Papa Atmadja memberi sedikit dorongan ke kepala Galaksi.
Galaksi mengepalkan tangannya. Tak apa ia dihina serendah-rendahnya oleh sang Papa. Tapi tidak untuk di bandingkan dengan Angkasa. TIDAK!
"Papa uda makan? Mau Galaksi buatin nasi goreng kesukaan Papa?" tanya Galaksi dengan suara bergetar menahan tangis.' Langit, tolong gue,' batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antariksa's : Aerglo + Galaksi Wijaksana (✔️)
Novela Juvenil|SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVAT. FOLLOW DULU AKUNNYA BARU BISA BACA| BAGIAN DARI ANTARIKSA SERIES (1) •Peringkat #1 Bulan 25 Juni •Peringkat #1 Antariksa 30 Juni •Peringkat #1 Wattpad 2020 26 Mei •Peringkat #1 Pluto 17 Juli •Peringkat #1 Mars 17 Juli •P...