53. RAPUH💫

14.3K 1.5K 49
                                    

"Mungkin, ada baiknya kita tidak pernah bertemu dan saling jatuh cinta. Daripada aku harus melihatmu rapuh, dan parahnya, aku tidak bisa membuatmu bahagia"

_Galaksi Nugraha Atmadja_

__


__

53. RAPUH

Bintang baru saja pulang dari Rumah Sakit menjenguk Meteor. Ia berjalan mendekati Bulan yang sedang serius di depan laptopnya.

"Ngapain, Lan?" tanya Bintang pada Bulan. Ia duduk di sofa sementara Bulan duduk di karpet bulu biru.

"Eh?" Bulan menoleh. Sadar kehadiran Bintang." Bulan lagi milih kampus mana yang bagus. Beberapa bulan lagi, kita 'kan lulus SMA. Bintang udah tau mau kuliah dimana? Ngambil jurusan apa?" tanya Bulan balik.

Bintang menggeleng. Menyandarkan kepala ke badan sofa." Belum tahu. Gue 'kan hobbynya berantem. Jurusan apa yang cocok?" ujar Bintang polos. Sehingga Bulan langsung terkekeh.

"Mana ada jurusan berantem, Bin," kata Bulan. Ia kembali menggulir mousenya.

"Emang lo ngambil jurusan apa?" Bintang mengintip laptop Bulan.

Bulan menggeser tubuhnya agar Bintang bisa melihat." Nilai Bulan sih cukup untuk masuk jurusan kedokteran. Tapi Bulan masih pikirin ulang. Kayaknya Bulan tertarik untuk ambil jurusan managemen. Biar bisa bantu Papa. Kasian Papa kerja terus."

"Lo nyindir gue apa gimana sih?" Bintang mendengus sebal." Oh, ya, lo ditawarin jadi model, 'kan? Kenapa engga diambil? Kan lumayan duitnya untuk tambahan kuliah."

Bulan memang sering di tawarin untuk jadi model bahkan brand ambassador. Tawaran endorse pun berdatangan mengingat jumlah followers instagramnya lumayan banyak. Hanya saja Bulan menolak, karena ia selalu sibuk dengan Olimpiade.

"Bulan belum ada waktu. Mungkin nanti pas kuliah. Kalau waktunya cocok," jelas Bulan. Dan Bintang menganggukkan kepalanya.

Telepon rumah mereka berdering. Bintang yang mendengarnya langsung memejamkan matanya.

"Yah, Bintang," keluh Bulan." Angkat, kenapa."

"Gue enggak denger, gue pakek kacamata," jawab Bintang asal. Bulan menggelengkan kepalanya dan mengangkat telepon.

"Halo."

"Dengan kediaman Bapak Pasha?"

"Iya benar."

"Kami dari pihak kepolisian ingin memberi kabar bahwa mobil Bapak Pasha mengalami kecelakan tunggal. Dan Bapak Pasha tidak selamat. Sekarang jenazahnya sedang dibawa ke Rs. Leonand Grup untuk menjalani proses otopsi."

PRANG!

💫

Bulan, Bintang di temani Angkasa berlari di koridor rumah sakit. Angkasa pun tadi baru pulang tadi menjenguk Papanya Galaksi, dan bertemu Bulan dan Bintang dalam keadaan menangis di gerbang rumah. Langsung saja mereka ke rumah sakit.

Saat melewati lobby, mereka bertemu dengan Jupiter. Angkasa langsung memberi tahu kabar ini. Dan langsung saja Jupiter ke kamar Meteor untuk memberi tahu kepada Pasukan Inti yang kebetulan belum pulang.

Sejak tadi Angkasa menghubungi Galaksi namun cowok itu tidak mengangkat. Angkasa pun tidak mungkin marah mengingat Galaksi sedang terpukul karena Papanya juga sedang di rawat di rumah sakit.

Antariksa's : Aerglo + Galaksi Wijaksana (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang