twelve [NC21+]

6.8K 250 28
                                    






Jongin enggan membuka mata walaupun dirasa cahaya matahari menusuk paksa kedalam. Ia justru makin menenggelamkan kepalanya di dada bidang laki laki sebelahnya yang sialnya sangat membuat nyaman

"Bangunlah sayang, sudah siang" Seseorang terus saja mengusap surai hitam Jongin pelan disertai kecupan kecupan ringan.

Jongin mengerang tidak suka justu semakin menenggelamkan kepala kedalam dada dan mempererat pelukan

Sebentar

Sepertinya ada yang janggal.

Begitu menyadari keadaan yang janggal, Jongin perlahan menjauhkan kepalanya dan melepaskan pelukan. Ia mengerjapkan matanya perlahan. Ternyata laki laki yang sedari tadi ia peluk adalah kekasihnya, Oh Sehun

"Matamu bengkak sekali sayang, jangan terlalu banyak menangis hm" Sehun mengecup kedua mata Jongin dan mengusap pipinya pelan. Jongin masih membeku

"Kau menggemaskan sekali, bear" Sehun jujur, ia tidak bisa menahan gemas ketika melihat mata sang kekasih bengkak dan pipi yang benar benar mengembung, oh jangan lupakan rambut yang acak acakan

Jongin mencoba melepas pelukan begitu Sehun mengecup pipinya berkali kali. Jongin membuang muka, ia masih marah.

Sehun tidak menyerah, ia tau ia salah tapi ia tidak bisa jika diperlakukan seperti dengan kekasihnya. Sehun menarik paksa Jongin kedalam pelukan, menenggelamkan kepala Jongin kedalam dada nya, mengusap punggung berkali kali

"Lepaskan, Sehun" Jongin berusaha agar bisa terlepas dari pelukan sang kekasih namun sialnya tenaganya tidak sebanding dengan sang kekasih

"Ada apa bear? biasanya juga kita seperti ini"

"Aku ingin mandi"

"Kau tidak bisa berbohong, hari ini adalah jadwal istirahatmu"

"Lepaskan"

"Tidak"

"Lepaskan kubilang!"

"Bear apa kau membentakku?"

Jongin diam namun ia merasakan bahwa Sehun melepaskan pelukannya. Apa Sehun berhenti membujuknya? Apa Sehun sudah tidak mecintainya? Jongin hampir saja menangis jika Sehun tidak berkata

"Akan aku siapkan sarapkan, tidurlah sebentar lagi sayang" Dengan kecupan di pelipis, Sehun keluar dari kamar meninggalkan Jongin yang melembut. Sudah ia katakan bahwa Jongin tidak bisa marah dengan Sehun berlama lama.

Lima belas menit kemudian, Sehun datang membawa nampan berisi sandwich dan susu segar.

"Sarapanmu bear, mau ku suapi?" Sehun memberikannya pada Jongin. Bahkan ikut tidur disebelah Jongin dengan nampan diatas paha

Jongin menggeleng pelan tanpa menatap Sehunlalu bangun dari tidur, mengambil alih piring yang berisi sandwich, jujur saja ia memang lapar.

Saat sibuk sibuknya melahap beberapa potong sandwich, Sehun mencuri sebuah kecupan di pipi yang sialnya chubby itu. Rupanya Sehun gemas karna sang kekasih makan begitu lahap sehingga pipinya mengembang besar

Jongin menaruh kembali nampan kosong ke atas meja yang berada disebelah kasurnya, ia lalu merapihkan selimut agar terasa nyaman lalu memunggungi sang kekasih, Jongin bersiap untuk tidur lagi karna ia benar benar lelah.

"Bear, kau ingin tidur lagi?" Sepasang lebgan melingkari perutnya dari belakang, Sehun memeluk erat

"Ya, bisa tolong lepaskan? aku lelah" Jongin meracau pelan tapi masih bisa didengar Sehun. Sehun melepas pelukannya perlahan. Jongin ingin sekali menangis saat kasurnya berdecit, Sehun turun dari kasur. Apa sang kekasih akan meninggalkan lagi?

Secret || Hunkai (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang