twenty three

2.5K 243 100
                                    


"Jong, bisa kau bukakan pintunya?" Teriak pria berwajah pale pucat itu didepan pintu kamar dengan nampan yang berisi makanan di tangannya

"Aku membawa ayam, apa kau tidak ingin makan juga?"

Hening, masih tidak ada jawaban dari dalam sana

"Aku membawakan tteokboki pinggir-"

*Cklek

"Masuklah" Jongin membuka kunci pintunya dan meninggalkan Sehun sendiri, ia masuk lagi kedalam dan duduk di kursi

"Apa kau baik baik saja? Kau pucat" Sehun sembari menaruh nampan diatas meja, memperhatikan wajah Jongin yang sedikit pucat

"Gwenchana" Jawab Jongin singkat

"Ini, makanlah" Sehun memberikan bungkusan Tteokboki yang ia beli lagi sore tadi

"Gomawopta, Sehun-ssi" Jongin mengambil bungkusan itu lalu memakannya

"Apakah masih hangat? Seharusnya kau membukakan pintu sejak sore tadi, aku khawatir kau tahu? kau bahkan tidak keluar kamar sejak siang tadi" Sehun berjalan ke laci meja dan mengambil beberapa vitamin milik Jongin, jangan tanya Sehun tahu darimana, ia bertahun tahun sekamar dengan Jongin, pastilah Sehun tau tempat Jongin biasanya meletakkan barang barang

"Mengapa kau tidak membukakan pintu untukku Jong? Aku meneriakimu sejak sore tadi" Ya, Sehun tidak berbohong. Jongin mengunci pintunya sejak Chanyeol memarahinya hingga larut malam ini. Jongin mengurung diri, ia tidak dalam kondisi perasaan yang baik, maklum lah bawaan bayinya.

"Aku tidak mendengar, maafkan aku Sehun-ssi" Jawab Jongin tidak melihat langsung ke manik mata Sehun, ia masih menunduk menatapi bungkusan Tteokbokinya

"Lagipula jika aku membuka pintu, tidak semua orang bisa menjaga ruanganku, kebanyakan mereka hanya memberikan kenangan manis, mengacaknya, lalu meninggalkan ruangan itu" Jongin tersenyum diakhir kalimat dan Sehun tertohok tepat di ujung terdalam hatinya.

"Sehun-ssi, aku akan pergi" Gumam Jongin hampir saja tidak terdengar oleh Sehun saking pelannya

"Mworago? Apa yang baru saja kau katakan? Kau ingin pergi?" Tanya Sehun memastikan

"Aniya, Kau salah dengar. Bisakah kau keluar? Terima kasih atas makanannya" Jongin masih menunduk, enggan melihat manik sang mantan kekasih

"Baiklah, jangan tidur terlalu larut, selamat malam" Sehun yang mengerti dengan keadaan Jongin pun meninggalkan Jongin di kamarnya dan menutup pintunya kembali. Tak apa, Perlahan Sehun pasti bisa membuat Beruang kesayangannya menjadi miiknya kembali

















------

"Anak buahku sudah mengirimkan buktinya, periksa email mu"

"Ya, aku sudah melihatnya, hyung. Terima kasih banyak"

"Kapan kau akan umumkan di pers?"

"Lusa, aku sudah mengatur waktunya dan mengumpulkan beberapa media"

"Baiklah selesaikan ini secepatnya, aku benar benar muak denganmu, dan jangan sakiti adikku. Arra?"

"Kau sudah tau jawabannya hyung, kututup dulu telfonnya, sekali lagi terima kasih banyak"

*PIP


Sehun memasukan lagi ponsel kedalam saku celana, ia mengecek jam dinding.

7.30

Sehun bergegas membawa sereal kesukaan Jongin beserta susu hamil diatas nampan. Ia berjalan menuju kamar Jongin

Secret || Hunkai (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang