thirty one

3.6K 242 80
                                    




"Taeoh, cepat habiskan sarapannya, Taeoh kan ingin bertemu teman teman baru, bukan?" Tanya Sehun sembari memberikan satu mangkok sereal kehadapan Taeoh

"Ne, Appa!" Taeoh hanya teriak senang dan cepat cepat menghabiskan serealnya

Tepat dua minggu telah berlalu setelah kejadian Sehun bertemu dengan Jongin, lebih tepatnya 2 minggu lebih 3 hari. Dan apa sudah ada perubahan? Belum, sama sekali belum.

2 minggu juga telah berlalu setelah dokter pribadi Jongin datang ke rumah Jongin dan sejak saat itu Sehun tidak pernah menemukan dokter itu lagi datang. Apa Jongin sudah membaik?

Entahlah, Jongin sekarang masih tertidur di kamarnya. Ya, akhir akhir ini Jongin selalu bangun lebih siang dari biasanya dan tidur lebih larut dari biasanya. Itu dikarenakan minggu kemarin Jongin menerima 200 buah pesanan kue. Jongin juga sedang mencoba resep baru, itu yang menyebabkan Jongin tidur terlalu larut karna berkutat dengan alat alat di dapurnya.

"Appa, thudah" Taeoh mengusap bekas susu yang ada di bibirnya

"Baiklah tunggu sebentar, Appa akan menemui eomma dulu" Sehun mengusap lembut surai hitam Taeoh sedangkan Taeoh hanya mengangguk

Seperti inilah keadaannya sejak seminggu terakhir, Sehun selalu datang pagi ke rumah sewa Jongin dan membuatkan sereal untuk anaknya.

Apa Jongin marah? Tidak.

Apa Jongin melarangnya? Tidak.

Lalu, Apa Jongin sudah berbaikan dengan Sehun? Tidak juga.

Jongin hanya terlalu lelah untuk marah, terlalu bodoh untuk melarangnya. Bagaimanapun juga, Sehun pasti tau bahwa Taeoh adalah anaknya dan Jongin tidak bisa memisahkannya begitu saja. Mau bagaimanapun juga Sehun tetaplah ayah Taeoh. Jongin juga yakin Sehun tidak akan merebut Taeoh darinya, jika itu terjadi bahwa Sehun merebut Taeoh darinya, ia akan memberikannya saja jika Taeoh memang mendapat kebahagiaan dari Sehun, Jongin hanya ingin Taeoh mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya walaupun ia yang harus menahan semua beban.

*tok tok tok*

"Jongin, aku masuk" Sehun memutar knop pintu kamar Jongin dan menemukan Jongin yang masih tertidur pulas

Sehun mendekat kearahnya dan semakin gemas saja ketika Jongin tertidur dengan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut dan hanya menyisakan kepalanya saja.

Sehun terkekeh pelan sebelum mengusap surai hitam yang sudah lumayan panjang milik Jongin dan merapihkan helai rambut Jongin yang menghalangi wajahnya

"Jongin, aku mengantar Taeoh." Sehun berbisik pelan membuat Jongin sedikit meringis dan mengusak matanya untuk memperjelas pandangan

"Bangunlah sayang, sudah jam 9, kau tidak membuka toko hm?" Jongin terduduk dikasurnya dan menunduk.

Ia tidak tahu harus menjawab apa ketika ia mengetahui bahwa Sehun yang membangunkannya. Ya, selama seminggu ini Sehun selalu melakukan ini ketika Jongin telat bangun. Tetapi Jongin? tidak bergeming, tidak tahu reaksi apa yang harus ia keluarkan sekarang. Sudah terlalu lama sendiri membuat Jongin canggung ketika diperlakukan manis oleh orang lain.

"Aku akan mengantarkan Taeoh ke playground, Mandilah Jongin ini sudah siang" Sehun masih setia mengusap surai lembut Jongin hingga ketika beruang itu berdeham dan bangun dari kasurnya menuju kamar mandi dan mengunci pintu kamar mandi.

Sehun tersenyum, ia keluar dari kamar Jongin dengan senyuman yang merekah. Setidaknya Jongin tidak menolaknya lagi seperti minggu kemarin.

"Taeoh, kajja!" Sehun menggendong tubuh mungil anaknya lalu menyambar kunci mobil yang tergeletak diatas meja. Bukan, bukan mobil Sehun. Ini mobil pemberian Ravi ketika mengetahui bahwa Sehun sudah bertemu Jongin. Untuk jaga jaga, kata Ravi.

Secret || Hunkai (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang