twenty nine

2.6K 250 71
                                    



"Taeoh kenapa melihat jendela terus sedari kemarin? Taeoh menunggu siapa?" tanya Jongin yang baru saja keluar dari ruang pemanggangan. Jongin terheran melihat anaknya yang duduk di kursi dekat jendela sembari memperhatikan orang orang serta pelanggan toko yang masuk. Bahkan ini sudah tiga jam anaknya menunggu sejak ia pulang sekolah siang tadi

"Eomma, Taeoh kan thudah bilang, Taeoh menunggu samchon! samchon thudah berjanji untuk datang kesini" teriak Taeoh, beruntung pelanggan sudah tidak ada

"Ah ya.. samchon yang lusa kemarin Taeoh ceritakan? mian eomma lupa. Tapikan Taeoh sudah menunggu dua hari, apa Taeoh yakin samchon itu akan datang hari ini?" tanya Jongin mengelus rambut anaknya

"Ne!!" jawab Taeoh semangat

"Baiklah, mau eomma buatkan bubble tea?" tanya Jongin

"Ya! yang banyak!!" sahut anaknya lagi

"Arraseo chakkaman" Jongin masuk lagi ke dapur untuk membuatkan bubble tea untuk Taeoh. Ya, minuman favorit Taeoh adalah bubble tea.


*Meanwhile on Sehun's side

"Ah apakah benar ini tokonya? ah sepertinya bukan yang ini" Sehun sedang berada diantara kedua toko, yang satu toko makanan dan yang satu toko kue.

Ya, tiba tiba Sehun kepikiran tentang Taeoh yang ditemuinya kemarin lusa maka dari itu Sehun ingin memenuhi janjinya. Ah kenapa pula ia memenuhi janji dengan seorang balita. Entahlah, lagipula Sehun hari ini free, semua kerjaannya sudah selesai, dia memang sengaja mengambil cuti untuk beberapa hari kedepan. Dan sepertinya ia akan menghabiskan cutinya di negara ini.

"Ah sial aku lupa? baiklah sepertinya toko kue" Sehun merutuki dirinya yang akhir akhir menjadi pelupa. Hey menjadi orang kantoran sepertinya menguras banyak ingatannya.

Pintu toko kue yang pun dibukanya, Sehun masuk kedalam toko itu, ia memerhatikan sekeliling. Suasana yang bagus dengan dekorasi berwarna pastel. Ah Sang pemilik toko pasti memiliki selera yang bagus.

"Samchon!!" tidak jauh darinya, Sehun menemukan Taeoh yang sibuk turun dari bangkunya dan berlari kearahnya. Sehun berjongkok menyesuakan diri menerima pelukan Taeoh

"Anyyeong, Taeoh!" Sehun yang girang memeluk Taeoh dan mengusap surai hitam kecoklatan itu pelan.

"Samchon kemana thaja! aku menunggu samchon thedari kemarin!!" pekik Taeoh

"Mian, samchon sibuk dan baru ada waktu hari ini, apa Taeoh memaafkan samchon?" Sehun mencubit pipi Taeoh

"Nee! Samchon apakah samchon ingin berkenalan dengan eomma? aku panggilkan dulu ya!" tanpa menunggu jawaban, Taeoh berlari masuk kedalam dapur untuk memanggil eommanya

Sehun hanya menunggu sembari memperhatikan desain toko kue ini, benar benar cantik.

"Ah apakah samchon yang Taeoh cari cari sudah datang? dimana dia?" Sehun bergetar. Suara itu, Sehun hafal dengan pemilik suara itu. Suara itu perlahan mendekat ke arahnya. tiba tiba seorang laki laki manis yang perawakannya sudah Sehun hafal keluar dari dapur

"Taeoh, mana samchonnya?" tanya Jongin masih belum menyadari

"Itu eomma!!" Taeoh menarik kuat baju Jongin untuk mendekat

"Ah anyyeongase-" Jongin membeku. Sama sekali tidak mengedipkan matanya. Begitu pula dengan Sehun, seluruh persendiannya mati rasa saat ini.

Netra biru itu lagi, kulit putih itu lagi, rahang tegas itu lagi, Apakah ini nyata? apakah Sehun benar benar berada dihadapannya? apakah takdir lagi lagi mempermainkannya?

"Eomma! ini samchon yang kemarin bermain denganku!" Taeoh memecah keheningan saat keduanya masih hanyut dalam tatapan netra teduh masing masing.

Jongin ingin menangis rasanya, bagaimana ia bertemu lagi dengan Sehun saat ia sudah berusaha menciptakan jarak yang jauh dan mencoba melupakan semua kenangan bersama lelaki yang sedang menatapnya saat ini. Jongin berdegup kencang, apakah semua usahanya sia sia? apakah ia akan kehilangan orang yang ia sayang lagi?

Secret || Hunkai (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang