"Lapor komandan, adek pacar pulang dengan selamat tanpa lecet sama sekali. Pulang tepat waktu yang komandan perintahkan tadi. Oya, ini martabak pesanan komandan. Laporan selesai" ucap Jungkook saat berada di depan rumah adek, mengantar si kesayangan pulang dengan selamat
"Kak Jungkook apasih HAHAHA"
"Eh dek jangan ketawa dong, aku mana tahan" yang tadinya tertawa terbahak bahak karena tingkah konyol Jungkook sekarang adek terdiam. Pipinya juga kambuh, kembali memanas karena Jungkook.
Jungkook Jungkook Jungkook. Gemas sekali, ingin menendang agar berhenti menggoda tapi tidak tega.
"Adek kebiasaan ya pipinya suka merah gitu, sini kakak mau cubit" gemas Jungkook
"Abang, kak Jungkook tuh~" ucap adek lalu berlari ke belakang Jimin
"Kook udah dong kasian nih adek, pipinya udah merah banget. Minta di cium" tutur Jimin ikut menggoda gadis yang sedang sembunyi di balik tubuhnya sambil memeluk, menyembunyikan wajahnya di punggung kekar miliknya
"Hah? Dengan senang hati kok. Sini dek" Jungkook menggeser tubuhnya agar bisa melihat adek yang sedang malu malu, lalu tersenyum mendapati adek yang memeluk erat tubuh Jimin
"Apasih kalian, gak jelas. Adek masuk duluan!" sumpah kesal sekali yang di rasakan adek, huh dasar abang dan kak Jungkook benar benar ya
"Thanks Kook" ucap Jimin saat adek sudah berlari kabur masuk ke dalam rumah meninggalkan dirinya juga Jungkook. Astaga sampai adek tidak mengucapkan terimakasih kepada Jungkook
"Ah iya bang, apasih yang enggak buat pacar"
"Awas aja bikin dia nangis gara gara sakit hati"
"Gak akan bang, mungkin ini klise banget tapi serius deh sebrengsek brengseknya Jungkook, Jungkook gak bisa liat cewe nangis. Siapapun cewe itu. Apalagi Jungkook sayang banget ke adeknya abang. Seriusan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Shop
Short StoryBerada di satu kota ajaib. Kota yang tidak begitu besar dengan penduduk yang tidak banyak. Kota yang menyimpan sejuta kebahagiaan. Kota itu seperti sebuah kotak berisi keajaiban di dalamnya. Selamat datang di "Magic Shop"