1

1.6K 74 4
                                    

1

Hari ini adalah hari resepsi pernikahan Shani dengan Andrew, Gracia selaku sahabatnya telah turut serta membantu mempersiapkan semuanya dari acara lamaran, Foto Pra-wedding hingga acara yang paling ditunggu-tunggu yaitu pernikahan baik akad maupun resepsi. Saat ini Gracia sedang sibuk untuk memastikan acara resepsi pernikahan sahabatnya itu berjalan dengan lancar.

"Jadi untuk tamu VIP, nanti langsung diarahin ke VIP Lounge ya, dan jangan sampe salah, dan jangan sampai ketuker sovenir tamu VIP sama tamu biasa ya. Kalau ada dekorasi yang berubah posisi tolong dirapihin lagi ya" Perintah Gracia kepada beberapa crew dari wedding organizer.

"Gre tolong cek bridesmaid udah pada siap belum, Shani minta foto bersama dulu sebelum resepsi dimulai" pinta salah satu crew dari wedding organizer 

"Oke kak" jawab Gracia dan kemudian berjalan menuju ruangan rias khusus untuk para bridesmaid.

Pintu ruangan bridesmaid itu terbuka dan masuklah Gracia untuk memeriksa dan memastikan apakah para bridesmaid sudah siap.

"Girls kalo udah siap nanti kita foto dulu sama Shani ya" ujar Gracia memberitahu kepada para bridesmaid yang sedang bersiap-siap.

Setelah berfoto dengan Shani, Gracia selaku Maid of Honor dan para bridesmaid bersiap-siap untuk berbaris di ballroom mengiringi kedatangan pasangan pengantin yaitu Shani dan Andrew berjalan kearah pelaminan.

Tak lama mobil Mercedes Benz E class dengan dekorasi bunga tiba di depan ballroom hotel lalu turun lah kedua calon pengantin. Shani menggunakan gaun putih dan Andrew menggunakan tuxedo hitam dan dasi kupu-kupu. Keduanya jalan diatas karpet merah yang sudah digelar. Para bridesmaid berdiri hadapan menyambut kedua pengantin dengan lemparan bunga yang sedang berjalan kearah pelaminan. Senyum lebar menghiasi kedua pengantin yang saat ini sudah resmi sebagai sepasang suami istri.

---------------------

Beberapa bulan kemudian

S&G Cafe

"Tolong reserved satu meja dong buat Shani di pojok ya? sama buatin Ice Vanila Latte sama Banana Muffin taro aja di meja, sebentar lagi Shani dateng saya mau pergi sebentar kalo Shani nanyain. oke?" pinta Gracia kepada salah satu barista yang bernama Jinan.

"iya kak siap" jawab Jinan

Kafe milik Gracia ini sudah menjadi tempat biasa Shani bertemu dengan Kliennya, Gracia dan beberapa staff di Kafenya sudah hapal apa saja yang biasa Shani pesan ketika bertemu kliennya. Selain tempat bertemu klien, kafe ini juga menjadi tempat dimana Shani bertemu Andrew yang sekarang menjadi Suaminya.

"Selamat sore" sapa Shani memasuki kafe sambil tersenyum kepada waiter dan barista yang ada. 

"Sore kak, oh iya kak mejanya udah saya siapin nanti kopi sama muffinnya saya antar" jawab Jinan yang sedang sibuk meracik kopi untuk Shani.

"Oh iya makasih ya Jinan, eh ngomong-ngomong Gracia kemana?" tanya Shani yang heran biasanya jam segini Gracia selalu ada di cafe tapi kali ini dia tidak melihat keberadaan Gracia.

"Tadi sih bilangnya pergi sebentar, tapi gak tau kemana kelihatannya buru-buru soalnya, yuk kak saya antar ke meja ini kopinya udah jadi"  Jawab Jinan seraya membawa nampan berisi kopi milik Shani.

Shani sudah selesai bertemu klienya dari tadi. Setelah itu ia menunggu Gracia, namun menjelang Kate tutup Gracia tidak kunjung datang dia telah beberapa kali mencoba menelpon namun tidak ada jawaban. Ia cemas tidak biasanya Gracia susah dihubungi. Akhirnya, ia mencoba menelponya melalui telpon kafe dan berharap Gracia menjawab teleponnya.

"aku pinjem teleponnya ya?" Ujar Shani meminta izin 

Setelah mendapat izin akhirnya ia langsung menelpon Gracia, sayangnya tidak ada jawaban dari Gracia, ia mencoba menelpon rumah orang tua Gracia dan Gracia tidak ada disana.

"Kemana dia? Dia bilang ngga, mau kemana tadi?"

"Dia cuma bilang pergi sebentar kak" Jinan menjawab sesuai dengan apa yang Gracia katakan tadi sebelum Gracia pergi.

"Shan" terdengar panggilan dari arah pintu kafe.

"Eh Ndrew udah dateng" Shani melihat Andrew yang masuk dengan setelan kerjanya datang. "Yuk pulang, sini barangnya aku bawain" Andrew mengajak Shani pulang sambil mengambil beberapa totebag di tangan Shani.

"Bentar ini aku nunggu kabar Gracia dari tadi ditelpon gak bisa, aku coba telepon rumahnya ngga ada yang tau dia kemana"

"Tenang Shan, mungkin dia lagi sibuk ngga denger ada telepon" balas Andrew yang berusaha menenangkan Shani yang terlihat sangat khawatir.

"Iya kak, nanti kalo kak Gracia udah pulang aku suruh dia langsung kabarin kakak deh" Jinan juga berusaha menenangkan Shani.

Mendengar itu semua akhirnya Shani, perlahan berangsur tenang dan menyetujui ajakan Andrew untuk pulang. Shani juga memastikan sekali lgi agar Jinan segera menyuruh Gracia menghubunginya setelah Gracia pulang.

Sebelum memasuki mobil Shani melihat di ujung jalan seperti Gracia sedang berbicara dengan seseorang tetapi, Shani tidak dapat melihat lawan bicara Gracia karena terhalang oleh mobil. Yang Shani liat Gracia terlihat sangat marah, ekspresi marah yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

"Kenapa Shan? kamu sakit? " Andrew heran dari tadi Shani malah terdiam. "Eh? Engga apa-apa kok, yuk pulang" balas Shani langsung masuk ke mobil agar Andrew tidak khawatir.

Di perjalanan Shani terdiam, ia masih penasaran dengan siapa Gracia bicara, karena ini baru pertama kalinya Shani melihat Gracia sangat marah. Ia sering melihat Gracia marah jika staff kafenya tidak mengerjakan kerjaan dengan benar, yang tadi Ia liat bukan seperti Gracia ketika memarahi staffnya. Dan dia penasaran apa yang membuat Gracia bisa semarah itu?









Halo semua terima kasih telah membaca cerita ini..

Oh iya bagaimana part satunya???

Kalian bisa kasih komen baik kritik maupun saran yaa

Terima kasih sampai jumpa di bagian selanjutya dadah

Lyubov (Cinta) - GreshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang