Annyeong haseyo👋
Comeback lagi gaess😁ada untungnya malem² ga bisa tidur.. Akhirnya dapet ide terus nulis deh hehe:v
Yang belum follow akun aku segera di follow ya😊
Seperti biasa jangan lupa vote and komennya ya, tanpa kalian aku bukan apa-apa eaa:v
Happy Reading!
_______________________.
.
.
.
.
"Hoejangnim. Ada tamu yang sedang menunggu Anda di ruangan Anda sekarang." (Pak Presdir)
"Siapa?"
"Saya tidak tahu Hoejangnim."
Pria yang di panggil Hoejangnim itu pun terlihat menampilkan raut wajah bingung. "Baiklah. Kembalilah ke ruanganmu!"
"Ne Hoejangnim ." ujar seorang wanita sambil membungkukkan badannya sopan.
Seorang pria paruh baya yang di panggil Presdir itu pun langsung meninggalkan sekertarisnya yang berdiri di depan pintu sebuah ruangan. Lantas pria itu pun langsung membuka pintu tanpa di tunggu. Ketika pintu di buka, ia pun langsung di perlihatkan seorang lelaki bertopi hitam yang sedang duduk di sebuah sofa ruangannya.
"Oh. Ternyata kau." ujar pria itu kepada lelaki yang masih duduk di sofa.
Lelaki itu pun langsung mendongakkan kepalanya. Lalu ia pun beranjak berdiri dari duduknya, kemudian membungkukkan badannya pertanda sikap sopan kepada orang yang lebih tua. Lelaki muda itu membungkukkan badannya kurang lebih tiga detik, setelah itu ia menegakkan tubuhnya kembali.
"Ah. Aku hampir lupa jika aku menyuruhmu kesini." ucap pria paruh baya itu dingin, kemudian duduk di sebuah sofa yang berhadapan dengan sofa yang tadi di duduki lelaki muda berperawakan tinggi itu.
"Duduklah!" perintah pria paruh baya itu menggunakan dagunya untuk menunjuk sofa di hadapannya.
Setelah itu, lelaki itu pun mengangguk, kemudian duduk atas perintah Presdir di depannya ini.
"Bagaimana?" tanya Presdir itu ketika melihat lelaki di hadapannya sudah duduk di sofa.
"Saat ini keadaan masih baik-baik saja. Sajangnim." ucap lelaki itu mencoba menyembunyikan kegugupan yang sebenarnya sudah ia rasakan dari tadi.
Terdengar suara ketukan yang ternyata berasal dari jari telunjuk Presdir itu yang berciuman dengan permukaan meja kaca di depannya. Itu semakin membuat atmosfer di sekitarnya menjadi tegang. Yang membuat lelaki muda itu otomatis menunduk memainkan jari-jari kukunya penuh kegugupan.
"Intinya. Kau jangan sampai lengah mengawasi mereka. Ingat, ini menyangkut hidupmu dan keluargamu." ujar Presdir itu dingin sambil menatap lelaki di hadapannya itu.
Lelaki itu pun menghembuskan napasnya pelan. Lalu mendongakkan kepalanya dan mencoba tersenyum guna menyembunyikan kegugupan.
"Baik. Kim Jang Han Hoejangnim." ujar lelaki itu yang di sambut sebuah senyuman smirk dari sang Presdir.
* * *
Sudah beberapa hari yang lalu ketika Soo Bin mengajak Eun Ra berkencan. Dan mereka menjalani hari-hari seperti biasa. Entah keberanian darimana, Soo Bin mengungkapkan perasaannya kala itu. Sebenarnya ia ragu pada saat itu, tapi setelah ia pikir-pikir tidak baik untuk menunda-nunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [END]
FanfictionFanfiction. Choi Soo Bin Kim Sae Ron ______________________________________________ Cho Eun Ra, gadis pendiam dan ceria yang tak sengaja bertemu seorang laki-laki yang bernama Choi Soo Bin. Laki-laki dingin yang mempunyai masa lalu yang kelam. Samp...