12. 시작 - The Start

107 19 0
                                    

Annyeong haseyo👋
Yeey kambek lagi😂part ini ga terlalu panjang yaa
Semoga kalian suka🤗

Seperti biasa yang belum follow akun aku segera di follow ya Fadila_A

Jangan lupa vote and komennya gaess🙏

Happy Reading!
____________________
.

.

.

.

.

Terlihat seorang gadis yang terburu-buru keluar dari bus. Gadis itu langsung berlari tergopoh-gopoh ketika kakinya sudah menginjak tanah. Gadis itu pun langsung berlari sekencang-kencangnya lantaran dirinya hampir terlambat masuk sekolah. Di liriknya jam kecil yang melingkar di pergelangan tangannya yang menunjukkan jika waktu semakin mepet.

Gadis itu pun semakin mempercepat pacuan larinya. Ia menggerutu tidak jelas dan terus menyalahkan dirinya yang bisa-bisanya bangun kesiangan. Ia pun berdecak kesal, pasalnya jarak halte antara sekolahnya bisa dibilang tidak dekat.

"Aishh." gerutunya ketika sudah melihat gerbang sekolah yang hampir ditutup. Ia pun semakin mempercepat langkahnya.

"Ah-ju-ssi." panggil Eun Ra kepada penjaga yang hampir menutup gerbang dengan napas yang tersenggal-senggal, sedangkan satu tangannya memegang gerbang sebagai upaya mencegah gerbang yang akan ditutup itu. (Paman)

Penjaga itu pun langsung saja menoleh dan mendapati Eun Ra yang sedang memegang kedua lututnya dengan posisi membungkuk. "Tumben kesiangan Nak Eun Ra." ucap penjaga itu lalu membukakan gerbang agar terbuka lebih lebar.

"Hehe, bangunnya kesiangan Paman." ujar Eun Ra sambil berjalan memasuki gerbang sekolahnya.

"Aku pergi dulu Paman. Kamsahamnida." lanjutnya sambil membungkukkan badannya lalu perlahan berjalan mundur.

"Iya. Sama-sama." balas penjaga itu yang sudah menutup gerbang dengan rapat.

Eun Ra menghela napas lega karena dirinya masih selamat. Hampir saja ia terlambat. Kalau tidak, sudah pasti ia akan di hukum membersihkan lapangan yang luasnya beberapa ratus meter. Bisa-bisa ia mati berdiri jika seperti itu.

"Syukurlah." ucap Eun Ra sambil mengelus dada. Lalu, ia segera mempercepat langkahnya untuk sampai ke kelas.

* * *

Sejak beberapa hari yang lalu hubungan Eun Ra dan Soo Bin semakin dekat. Bukan hubungan yang biasanya disebut kekasih, tapi pertemanan yang layaknya sepasang kekasih. Bisa dibilang teman tapi sangat dekat. Seperti itulah hubungan mereka saat ini.

Sebenarnya mereka menyadari perasaan masing-masing. Tapi gengsi yang terlalu tinggi menguasai mereka, yang membuat mereka jadi tidak yakin dan tidak percaya diri dengan perasaan yang hinggap di hati mereka berdua.

Terlebih lagi ketika Eun Ra sedang berjalan berdua dengan Soo Bin di sekolah. Ia risih ketika para penggemar Soo Bin menatapnya tidak bersahabat. Sebenarnya Soo Bin juga sudah menyuruhnya untuk menghiraukannya saja. Tapi tetap saja, Eun Ra masih tidak nyaman dengan hal itu.

Wajar saja jika ia selalu di pandang sinis oleh para siswi di sekolahnya. Tentu saja alasannya karena Soo Bin adalah seorang pentolan di sekolahnya. Maklum jika para penggemar Soo Bin seperti itu.

Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang