4. 좋은 출발 - A Good Start

168 30 0
                                    

Annyeong yeoreobun👋
Maaf up kali ini terus tertunda:'(
Karena hari raya terus baru aja kemaren kita dapat kabar buruk tentang keluarnya B.I dari iKON:(
Aku sedih banget liat kabar itu😭dan entah kenapa aku jadi ikut mikir😂
Disini ada yang ikonic? Sabar ya ikonic semangat terus buat dukung B.I dan iKON💪
Eh kok malah curhat😂

Oke jan lupa vote and comment nya👍👍

Happy Reading Guys:')
----------------------------




Malam ini suhu meningkat drastis di Seoul. Memang sekarang adalah musim dingin dan mungkin beberapa hari lagi salju akan turun. Cuaca seperti ini membuat orang malas keluar rumah.

Sama halnya dengan Eun Ra. Ia baru saja selesai mengerjakan pekerjaan rumahnya. Saat ini ia sedang duduk di atas kasur dengan laptop yang ia letakkan di atas kakinya yang bersila. Sesekali ia menggosokkan kedua telapak tangannya agar merasa lebih hangat. Tapi percuma saja, padahal ia sudah menutup jendela dan tirai rapat-rapat. Mungkin karena memang suhu saat ini naik drastis dari hari sebelumnya. Dan itu tidak akan berpengaruh meskipun jendela dan tirai di tutup.

Eun Ra menghela napas berat, karena saat ini ia tengah bosan. Ia ingin tidur tetapi mata tidak mau di ajak kompromi. Ia hanya mengotak-atik tak jelas pada laptopnya, karena bingung apa yang harus ia lakukan. Ia pun beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju balkon kamarnya.

Eun Ra sedikit terjingkat ketika ia menyentuh pagar balkon kamarnya, terasa dingin sekali karena pagar balkon itu terbuat dari besi. Ia merasakan hawa dingin menusuk kulitnya meskipun ia sudah memakai pakaian tebal. Ia mendongak dan menatap langit yang menurutnya kali ini lumayan indah untuk di pandang. Di sana terdapat bintang- bintang dan bulan yang tertutup oleh awan gelap. Ia pun kembali menggosokkan tangannya dan sesekali meniupnya.

"Eun Ra!" Eun Ra sedikit terkejut dengan suara teriakan ibunya yang sangat melengking.

"Iya Eomma." Balas Eun Ra dengan teriak juga.

"Kesini sebentar." Teriak ibunya lagi.

"Tunggu." Jawab Eun Ra dengan nada turun satu oktaf.

Eun Ra pun segera keluar kamar dan tak lupa ia memakai sarung tangan tebal. Ia pun langsung menuruni tangga dengan langkah yang lumayan cepat.

"Ada apa eomma?" Tanya Eun Ra yang sudah tiba di dapur yang di situ ada ibunya.

"Ke supermarket sebentar ya. Ibu lupa kalau bahan makanan di kulkas ternyata sudah habis." Tutur Yoo Ra.

"Siap eomma." Ucap Eun Ra sambil hormat layaknya hormat ketika upacara menghadap bendera.

Yoo Ra tersenyum melihat tingkah putrinya dan ia pun segera mengambil catatan belanja sekaligus uang.

"Ini." Ucap Yoo Ra sambil menyerahkan catatan belanja tadi pada Eun Ra. "Jangan lama-lama karena ini sudah malam. Kalau sudah selesai segera pulang jangan mampir-mampir." Terang Yoo Ra pada putrinya.

"Iya Eomma." Ucap Eun Ra sambil mengecup singkat pipi ibunya.

"Dah eomma. Aku pergi dulu." Teriak Eun Ra yang sudah berada di ujung pintu.

Yoo Ra hanya membalas dengan lambaian tangannya. Ia hanya geleng-geleng melihat tingkah putrinya yang seperti anak kecil.

* * *

Untunglah tadi Eun Ra sempat memakai sarung tangan, jadi ia sedikit merasa hangat. Apalagi di luar sekarang sangat dingin, sampai-sampai tubuhnya sedikit menggigil.

Akhirnya Eun Ra sampai di supermarket terdekat rumahnya, ia pun segera masuk dan mulai memilih barang yang terdapat didalam daftar belanjaan.

Setelah lama memilih, keranjang yang sengaja ia ambil tadi sekarang sudah penuh. Eun Ra mulai mengantri cukup lama di kasir, karena antrian saat ini cukup panjang. Akhirnya gilirannya pun tiba, setelah selesai membayar ia pun segera keluar dari supermarket.

Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang