6. 의심 - Doubt

185 27 0
                                    

Annyeong Yeoreobun:')
Huhu akhirnya kembali lagi
Maaf ya baru bisa up sekarang:(
Semoga kalian tetep stay di lapak ini:)
Kalo kalian lupa alurnya, bisa baca ulang chapter sebelumnya ya..
Yang belum follow akun author segera di follow dong Fadila2311
Jangan lupa vote and comment nya guys:)
Oke semoga kalian suka sama part ini:*

Happy Reading Guys:')
------------------------

Cuaca hari ini sedikit cerah, tak sedingin kemarin. Eun Ra pun memutuskan berangkat sekolah dengan jalan kaki saja. Seperti biasa, selalu ada headset yang setia bertengger di telinga disertai beberapa alunan lagu yang sanggup membuat si empunya memejamkan mata dan menikmatinya.

Tak terasa Eun Ra sudah sampai di sekolahnya. Segera ia melepaskan headset dan memasukkannya ke dalam tas, lalu ia bergegas pergi menuju kelasnya.

"Annyeong." Seperti biasa Eun Ra selalu menyapa teman-temannya ketika memasuki kelas. (Hai)

"Eun Ra! Sini!" Teriak Hye So memanggil Eun Ra.

Eun Ra pun segera menghampiri kedua sahabatnya setelah ia menaruh tas di atas meja.

"Ada apa?" Tanya Eun Ra ketika ia sudah di hadapan kedua sahabatnya.

"Duduk dulu." Ucap Hye So, sedangkan Na Ra hanya diam saja karena ia juga penasaran apa yang akan dibicarakan Hye So.

"Kenapa sih?" Geram Eun Ra mulai penasaran.

"Katanya hari ini ada murid baru, cowok lagi." Ucap Hye So penuh antusias.

Sedangkan Eun Ra dan Na Ra hanya berpandangan bingung. Memangnya kenapa jika ada murid baru. Pikir mereka.

"Terus?" Ucap Eun Ra dan Na Ra bersamaan.

"Banyak yang gosipin katanya dia ganteng." Hye So memang gila kalau sudah seperti ini.

"Masih katanya kan?" Tanya Eun Ra.

"Iya sih." Ucap Hye So cengengesan sambil menggaruk tengkuk belakang lehernya yang tak gatal.

"Sudah kuduga, kau kan memang selalu seperti itu." Kini giliran Na Ra ikut menyahut sambil menoyor kepala Hye So yang membuat si empu mengusap-usap kepalanya.

Eun Ra dan Na Ra pun langsung berdiri dan pergi ke tempat duduknya masing-masing. Sedangkan Hye So masih saja mengoceh mencoba meyakinkan kedua temannya jika gosip itu benar.

* * *

Di sisi lain, seorang cowok sedang menelungkupkan wajahnya diantara lipatan tangannya di atas meja. Entah kenapa mood Soo Bin hari ini benar-benar buruk. Sampai-sampai ia lupa untuk menjemput Eun Ra hari ini. Ia masih memikirkan gadis itu, kira-kira tadi Eun Ra berangkat naik apa? Apakah dia baik-baik saja? Hanya itu yang ada di pikiran Soo Bin saat ini.

Sampai saat ini Soo Bin masih bingung dengan perasaannya sendiri, ia masih bimbang. Entahlah, apa ia benar-benar menyukai gadis yang selalu ia pikirkan, yang selalu ia khawatirkan itu. Dan di sisi lain, saat ini hatinya masih belum benar-benar melupakan seseorang yang kini telah meninggalkannya. Mungkin sekarang ia harus benar-benar melupakannya dan mencoba membuka hati untuk perempuan lain. Dan itu mungkin jalan terbaik untuk dia bisa berubah.

"Ya!" Tiba-tiba ada yang menepuk pundak Soo Bin dan membuatnya mengangkat kepala dengan terpaksa.

Soo Bin hanya memandang Dong Jae dengan menautkan kedua alisnya.

Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang