Part 15

698 61 6
                                    

Beberapa menit kemudian Taehyung kembali. Tahyung memasukkan bajunya kedalam tas dan kemudian berdiri. Mengulurkan tangan untuk Sakura berdiri.

Mereka berdua berpamita untuk pulang lebih dahulu. Senpanjang jalan bahkan di liftpun Taehyung tidak melepaskan genggamannya pada Sakura. Beberapa orang menyapa mereka berdua tersenyum melihat kemesraan yang di perlihatkan.

Ketika keluar dari lift Sakura dan Taehyung bertemu dengab Taehyun.

"Halo noona cantik." Sapa Taehyun.

"Halo." Sakura tersenyum cantik.

"Ah, hatiku ini bisa meleleh jika kau tersenyum seperti itu." Jawab Taehyun.

Sakura hanya bisa tertawa.

Taehyung memutar matanya dengan sebal. "Kau hanya menyapa istriku tapi tidak menyapa diriku."

"Maaf hyung, aku lupa jika kau berada disamping Sakura noona."

"Kau terlihat cantik hari ini noona. Ah, bukan kau memang selalu cantik." Taehyun memuji Sakura.

"Aku tidak secantik itu." Wajah Sakura bersemu.

"Percayalah padaku, semua pria rela melakukan apapun untuk mendapatkan wanita sepertimu." Ucap Taehyun.

"Benarkah?" Sakura tertawa.

"Tentu saja benar. Jika kau masih single aku rela melakukan apapun untuk mendapatkanmu."

Taehyung yang semakin kesal langsung mengajak Sakura pergi.

"Sakura jangan mendengarkan dia.  Bocah ini suka menghayal." Taehyung menarik tangan Sakura.

"Sampai jumpa Taehyun."

"Sampai bertemu lagi noona cantik." Balas Taehyun.

Didalam mobil Taehyun cemberut. Dia tidak suka Sakura dekat atau berinteraksi dengan lelaki lain.

"Taehyung." Panggil Sakura.

"Hmm."

"Apa kau cemburu?"

"Hmm."

Sakura tertawa.

"Kenapa kau tertawa?"

"Karena kau lucu." Sakura tidak berhenti tertawa.

Taehyung menepikan mobilnya dan meraih wajah Sakura lalu mencium bibirnya. Itu membuat Sakura menghentikan tawanya.

"Taehyung kau gila." Sakura memukul lengan Taehyung.

"Kau lucu jika aku berbuat hal seperti ini."

"Kau selalu saja seperti ini." Sakura cemberut.

Taehyung hanya bisa tertawa. "Skor kita sama 1:1."

***

Pagi setelah sarapan ponsel Sakura berbunyi. Itu adalah panggilan dari Hyewon.

"Sakura."

"Halo Hyewon. Ada apa?"

"Kau dimana?" Tanya Hyewon.

"Aku dirumah bersama suamiku."

"Ayolah kita bertemu. Aku tunggu kau di cafe dekat gangnam."

"Tapi aku harus izin dengan Taehyung." Jawab Sakura.

"Ajak saja dia."

"Bolehkah?" Tanya Sakura ragu.

"Tentu saja daripada dia tidak mengizinkanmu."

"Hyewon, aku belum memberitahu Taehyung." Sakura tidak ingin Hyewon salah paham pada suaminya.
"Beritahu apa?" Tanya Taehyung yang baru saja keluar dari kamar.

Sakura menutup ujung ponselnya supaya Hyewon tidak mendengar percakapan dia dengan Taehyung.

"Hyewon mengajakku bertemu dan apakah kau mau ikut bergabung dengan kami." Sakura menjelaskan pada Taehyung.

"Selain Hyewon siapa lagi yang ada disana?" Tanya Taehyung.

"Halo hyewon, selain kau siapa lagi yang berada disana?" Sakura bertanya pada Hyewon melalui sambungan telepon.

"Hanya Yena, Hangyul, Seungyoun dan Wooseok." Jawab Hyewon.

"Ah jadi hanya kau, Yena, Hangyul, Seungyoun dan Wooseok." Sakura mengarahkan matanya pada wajah Taehyung.

Taehyung merasa ini adalah ide yang buruk jika membiarkan Sakura pergi sendirian.

"Aku ikut." Jawab Taehyung cepat.

"Hyewon, aku dan Taehyung akan datang."

"Ok, baiklah. Jam 2 siang kita bertemu di cafe."

"Baik. Sampai bertemu disana."

Panggilan mati.

"Tae, ada apa dengan wajahmu. Kau terlihat pucat. Jika kau sakit kau tidak perlu datang bersamaku. Aku bisa membatalkannya."

"Aku baik-baik saja. Aku tidak akan membiarkanmu pergi sendiri." Jawab Taehyung menggebu-gebu.

"Apa kau masih cemburu dengan Wooseok?"

"Tidak." Taehyung langsung menyanggah. Padahal sebenarnya iya.
"Apa kau yakin?" Sakura merasa tidak yakin.

"Aku yakin." Padahal dalam hatinya tidak. "Aku tidak akan membiarkan Sakura dikelilingi oleh pria." Batin Taehyung.

"Tae, Hyewon bilang kita akan bertemu di cafe pukul 2 siang."

"Siap Nyonya Kim."

"Sepertinya mulai dari sekarang aku harus terbiasa dengan nama Kim Sakura. Apakah itu terdengar baik?" Sakura tersenyum kepada Taehyung.

"Sangat." Taehyung memamerkan deretan giginya yang rapi. "Tapi itu terdengar lebih baik karena kau menikah denganku."

Sakura tertawa renyah. "Kau masih saja percaya diri."

"Tentu saja. Segala hal yang menyangkut dengan dirimu kepercayaan diriku meningkat 1000%." Taehyung mencubit hidung Sakura.

"Tapi kau selalu kalah jika berhadapan dengan kucingku."

"Karena jika ada dia, aku seperti anak tiri."

"Kau bukan anak tiriku tapi suami kesayanganku." Sakura mencium bibir Taehyung.

"Kau bohong." Taehyung berpura-pura marah.

"Hmm... Apa yang harus kubuktikan?" Tanya Sakura.

"Bagaimana jika kau menciumku didepan umum."

"Kau gila." Seru Sakura.

"Tapi aku masih punya satu permintaan karena aku menemanimu main game."

"Tuhan. Aku tidak tahu apa yang ada dikepala suamiku ini." Sakura meninggalkan Taehyung.

"Hey Sakura. Kabulkan permintaanku." Taehyung tertawa meledek.

"Aku bukan jin dalam botol." Sakura mengabaikan Taehyung sambil terus berjalan menuju kamarnya.

"Memang bukan tapi kau masih punya hutang permintaan." Taehyung mengikutinya dari belakang.

"Ya. Ya, aku tidak dengar."

Taehyung tertawa kencang. "Sakura tunggu aku."

Taehyung menutup pintu kamar dengan sedikit kencang. Terdengar sedikit teriakan dari Sakura dan Tawa dari Taehyung.

Idol And The Actress Marriage (The Actress series #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang