Sudah satu minggu sejak ditangkapnya wanita penyebar isu dan penyerangan terhadap Sakura. Proses persidangan berjalan alot. Perempuan itu tidak mengakui jika dia pernah menyerang Sakura di dalam pesawat walaupun bukti membuktikan dia satu pesawat dengan Taehyung dan Sakura.
Sakura sedang duduk di ruang tengan ditemani dengan Maruchan di sampingnya.
"Taehyung ponselmu berbunyi. Ada telepon masuk." Teriak Sakura yang matanya masih fokus melihat siaran televisi. "Taehyung." Sakura kembali memanggil.
Taehyung masih belum juga datang.
"Taehyung." Sakura kembali meneriakkan namanya.
Taehyung datang dengan tergesa-gesa.
"Ada apa? Maaf toilet."
"Ponselmu berbunyi." Sakura menunjuk ponsel Taehyung yang berada di atas laci.
Wajah Taehyung langsung berjbah masam. Dia meninggalkan Sakura yang masih fokus menonton siaran televisi.
"Hyung, ada apa?"
"Seperti Sakura harus datang ke persidangan karena wanita itu menuduh Sakura mencemarkan nama baiknya. Ini akan berakibat buruk untuk pribadi dan karirnya." Ucap Sang Manager.
"Sakura tidak boleh datang." Taehyung menekan suaranya.
"Dia harus datang."
"Dia tidak boleh datang. Apa kau tidak tahu tekanan persidangan." Bentak Taehyung.
"Aku tahu tapi ini penting untuk dirinya."
"Bagaimana jika terjadi hal yang buruk pada kandungannya." Taehyung kesal.
"Kau ada disana. Kau bisa menjaganya."
"Menyebalkan. Aku benci ini karena aku istriku menanggungnya."
"Taehyung kau harus memberitahu Sakura."
"Kapan persidangannya?"
"9 hari lagi. Aku harap Sakura datang."
"Akan kuusahakan." Taehyung mengakhiri panggilan.
Taehyung melihat Sakura yang asik menonton siaran televisi. Dia takut untuk membertahunya.
Menghampiri Sakura dan berjongkok didepannya.
"Apa kau lapar atau ingin sesuatu?" Tanya Taehyung.
Sakura menggeleng. Dia merasa ada sesuatu yang aneh dengan suaminya.
"Tae, katakan padaku ada apa. Kau seperti menyembunyikan sesuatu."
"Aku tidak tahu. Aku hanya tidak ingin kau terlibat." Taehyung menundukkan wajahnya.
"Katakan padaku." Sakura menangkup wajah Taehyung.
"Kau masih ingin wanita yang menyerangmu di dalam pesawat."
Sakura mengangguk.
"Dia adalah orang yang sama ingin menabrakmu dan menyebarkan rumor selingkuh antara kau dan Wooseok. Kemudian dia juga menyurih orang untuk membututimu."
Wajah Sakura langsung berubah pucat.
"Wanita itu kita dipenjara dan sedang dalam proses pengadilan. Pengadilan ingin memintamu menjadi saksi karena wanita itu menyangkal dia menyerangmu di pesawat dan kau memfitnahnya."
Sakura membayangkan menjadi saksi dipengadilan membuatnya bergidik takut.
"Tae, apakah aku akan dipenjara."
"Tidak akan. Kau tenang saja. Kau hanya memberikan kesaksian."
Sakura menghela nafasnya dengan berat. Taehyung khawatir Sakura terlihat sangat pucat.
"Taehyung aku ingin kembali kekamar." Sakura bangkit dan berjalan menuju kamar.
Taehyung melihat punggung Sakura. Dia merasa bersalah melihatnya seperti itu.
Sudah dua hari Sakura hanya terdiam. Tidak berbicara kepada Taehyung. Bukan karena dirinya marah dengan suaminya itu namun dia tidak ingin berada di ruangan yang sama dengan wanita pengganggu itu.
Taehyung semakin khawatir. Tidak biasanya Sakura seperti ini. Diam tidak berbicara dengan Taehyung. Beberapa kali Taehyung mengajaknya berbicara namun Sakura hanya diam.
Makan malam tiba. Taehyung melihat Sakura hanya mengaduk-aduk makanannya.
"Sakura, makan makananmu. Kita kau tidak suka aku akan membelikan makanan yang kau inginkan."
Sakura terdiam tidak menjawab pertanyaan Taehyung.
"Tae, aku akan datang." Sakura membuka suaranya.
"Apa maksudmu?"
"Aku siap menjadi saksi di persidangan nanti."
Taehyung menjatuhkan sendoknya.
"Kau tidak perlu melakukan itu. Aku akan-."
"Tae, aku siap. Jangan terlalu memikirkannya." Sakura akhirnya tersenyum.
"Tapi aku masih takut. Aku takut terjadi hal buruk dengan kau dan bayi kita."
"Kau ada disisiku jadi aku tidak akan khawatir begitu banyak. Sejujurnya aku takut melakukan hal ini. Aku tidak suka seruangan dengan wanita itu terutama di pengadilan."
"Aku akan menemanimu jangan khawatir."
"Kapan tanggal persidangannya?" Tanya Sakura.
"Tanggal 24 seminggu lagi."
"Baiklah. Kita harus bersiap pulang ke Korea."
"Berapa lama kita ingin tinggal di Korea?" Tanya Taehyung.
"Mungkin setelah persidangan selesai."
"Baiklan. Besok aku akan menyiapkan segala sesuatunya. Kita akan tiba di Korea sebelum persidangan. Aku ingin kau istirahat terlebih dahulu."
"Aku akan mengikuti apa kau katakan." Sakura mengangguk.
"Sekarang habiskan makananmu."
"Ok Tuan Kim."
Taehyung tertawa.
Dua hari kemudian Sakura dan Taehyung bersiap menuju Bandara Haneda. Mereka berdua tidak membawa pakaian. Hanya membawa sedikit kebutuhan untuk mereka selama berada di Korea.
"Sakura kau masih bisa mmembatalkannya. Biar aku saja yang datang ke persidangan kau hanya perlu dirumah menungguku saja."
"Tidak Tae. Ini berhubungan dengan diriku juga jadi aku perlu datang. Kau ikut bersamaku juga bukan?" Sakura memegang Tangan Taehyung.
"Aku selalu bersamamu."
"Kalau begitu aku tidak akan khawatir lagi karena suamiku selalu mendampingi diriku."
"Ayo taksi sudah menunggu kita didepan."
Sakura mengangguk. Mereka berduapun siap kembali ke Korea. Taehyung berdoa semoga hal yang buruk tidak akan terjadi. Semoga saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol And The Actress Marriage (The Actress series #3)
FanfictionCOMPLETE Pernikahan Kim Taehyung dan Miyawaki Sakura merupakan pernikahan terheboh ditahun ini. Pasalnya tidak ada yang mengetahui hubungan mereka sampai mereka berdua menyampaikannya didepan publik dan 2 bulan kemudian mereka menikah. Bagaimana ca...