Part 29

746 56 8
                                    

Sakura dan Taehyung sedang duduk bersama di teras rumahnya dengan Maruchan dipangkuan Sakura di pagi hari.

"Tae sampai kapan kau akan tinggal di Jepang?"

"Sampai kau kau siap pulang denganku ke Korea."

"Bagaimana jika aku tidak ingin pulang ke Korea lagi."

"Tidak masalah. Aku bisa pindah kewarganegaraan."

"Apakah semudah itu?" Sakura mengerutkan keningnya.

"Jangan mengerutkan kening seperti itu. Aku tahu tidak ada yang mudah tapi istriku di Jepang dan dia belum siap untuk pulang ke negaraku. Aku tidak ingin tinggal sendirian di Korea ketika aku tahu istriku di Jepang." Taehyung memasukkan cookies kedalam mulutnya yang Sakura sediakan di atas meja.

"Kau masih suka menyanyi bukan."

"Ya benar. Tapi ingat aku sekarang sedang vakum." Taehyung berkata dengan entengnya.

Sakura benar-benar tidak mengerti jalan pikiran pria satu ini.

"Jangan berpikir terlalu berat. Aku akan mempermudah segalanya." Taehyung berkata dengan yakin.

"Tae, aku ingin membawa Maru ke dokter hewan." Sakura mengalihkan pembicaraan.

"Apakah dia akan divaksin supaya tidak ganas padaku?"

Sakura tertawa. "Mana ada vaksin seperti itu."

"Jika ada aku akan segera mendaftarkannya untu Maru." Taehyung berkata dengan cepat.

"Lihatlah Maru suamiku ingin memberikan vaksin anti ganas padamu." Sakura mengangkat Maru kejadapan Taehyung.

"Lihat dia Sakura. Tatapannya padaku seperti ingin mencakar wajahku yang tampan ini."

Sakura kembali menaruh Maru ke pangkuannya. Dia menyeringai mendengar perkataan Taehyung dan mengabaikannya.

"Maru dia sangat percaya diri bukan?" Sakura berkata pada kucingnya.

"Aku memang tampan." Balas Taehyung.

"Iya, kau tampan Tae." Sakura meledek Taehyung.

"Tentu saja."

Sakura tertawa keras.

"Jam berapa kau ingin membawa Maru ke dokter hewan?" Tanya Taehyung.

"Jam 11 siang setelah itu kita bisa makan siang diluar."

"Apakah Maru kita ajak untuk makan siang?"

"Tidak. Hanya kita berdua." Sakura menjawab.

"Ide bagus." Taehyung langsung bersemangat.

***

Taehyung dan Sakura kini berada di dokter hewan. Taehyung dapat melihat tempat praktek ini cukup ramai. 

Dia dan Sakura menunggu antrian. Senang rasanya tidak ada yang mengganggu keberadaan mereka berdua. Semua orang di di sini mengabaikan mereka berdua seperti orang biasa. Sungguh berbeda ketika mereka berada di Korea.

Akhirnya giliran Maruchan di periksa oleh dokter hewan. Dia melihat seorang dokter tua yang berusia sekitar 50 tahun dan disampingnya ada seorang pria berusia sekitar 20 tahunan. Tampan dan tinggi.

Ketika Sakura masuk bersama Taehyung. Pria itu melihat Sakura, wajahnya langsung memerah.

"Lama sekali aku tidak melihatmu dan Maru." Sapa dokter Hiroshi.

"Belakangan ini aku tinggal di Korea lebih lama dari biasanya." Jawab Sakura.

"Apa dia suamimu?" Tanya dokter Hiroshi.

Sakura mengangguk. "Betul dia suamiku."

"Dia tampan." Seru dokter Hiroshi sambil bersiap mengecek Maru.

Mungkin dokter Hiroshi mengira Taehyung tidak terlalu paham bahasa Jepang. Taehyung mengerti apa yang dikatan dokter Hiroshi.

"Kau dengar bahkan dokter kucingmu saja bilang aku itu tampan." Bisik Taehyung dalam bahasa Korea.

Sakura memukul Taehyung ringan. Taehyung hanya tertawa sebagai balasannya.

Pria yang disamping dokter Hiroshi tidak berhenti memandangi Sakura. Taehyung belum menyadari hal itu.

"Hey anak muda. Kucinnya berada di sini." Dokter Hiroshi menunjuk Maru. "Bukan disana." Kemudian menunjuk arah Sakura.

Sakura hanya tertawa malu dan tentunya Taehyung langsung meradang.

"Maafkan dia Sakura. Naoki sedang magang disini dan menjadi asistenku. Suatu ketika aku mengatakan Maru adalah kucingmu ketika managermu membawabya kemari. Pria muda ini langsung histeris. Kemudia dia selalu mengoceh betala dia menyukai dirimu. Dia adalah fans beratmu."

Naoki semakin malu namun dia tidak bisa menyembunyikan wajahnya. Tangan pria itu gemetaran. Taehyung bisa melihat ekspresi Naoki secara langsung.

"Benarkah. Terimakasih Naoki." Sakura tersenyum padanya.

"A-aku senang. Bisa melihat Sakuchan secara langaung. Kau memang sangat cantik dan baik." Puji Naoki.

"Hei, pria muda. Suaminya ada disini."Celetuk dokyer Hiroshi.

"Ma-mafkan aku." Naoki kembali gugup.

Taehyung bisa merasakan suasana panas di dalam ruangan walapun Ac berhembus kencang.

"Tidak biasanya dia gugup. Dia tampan, pintar dan baik namun kelihatan bodoh dihadapanmu Sakura."

Sakura sekarang salah tingkah begitupun dengan Naoki. Taehyung memberikan tatapan tajam. Seperti laser keluar dari matanya. Sakura langsung menelan ludah melihat Taehyung menatapnya seperti itu.

Setelah membawa Maru ke dokter hewan Sakura dan Taehyung membawa Maru kepenitipan hewan.

"Kau benar tidak ingin belajar menyetir?" Tanya Taehyung.

"Aku tidak mau." Sakura menggeleng.

"Mobil ini sangat nyaman Sakura. Bagus untukmu belajar menyetir."

"Mobil ini mahal. Aku tidak ingin menggoresnya. Biaya perawatan mobil ini pasti mahal."

"Aku akan membayarnya jika kau menabrakan mobil ini tapi dengan catatan kau yang mengendarai mobil ini."

"Tidak. Terimakasih." Jawab Sakura singkat.

Taehyung tertawa keras. "Setakut itukah kau mengendarai mobil. Ini tidak semenakutkan yang kau pikir."

"Tidak Tae. Aku tidak mau. Walaupun kau memberikanku satu set peralatan game high spec."

"Kalau begitu aku akan memberikan diriku." Taehyung tersenyum jahat.

"Kau sudah memeberikannya tanpa aku minta." Balas Sakura.

Taehyung akhirnya tidak bisa berkata apapun lagi untuk membujuk Sakura agar mau belajar mengendarai mobil.

Idol And The Actress Marriage (The Actress series #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang