10 - Kesempatan Bagus

313 33 8
                                    

Hai gaes,,,
Selamat datang di pertemuan kita, dilapak baru author plinplan...

Kalau belum baca part 1-9 cari dilapak sebelumnya yaa Lycha_Jirra
Terus disave deh direading list kalian biar gak kepotong2 bacanya... hhh

Happy Reading

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Justru saat ini kau terlihat jauh
lebih baik, daripada kemarin2."

Ara, Afi, dan juga Putri sama2
dibuat kaget dengan kehadiran
makhluk abadi yang tiba2 berada
ditengah2 mereka. Itu artinya, kata pujian yang baru saja terlontar itu keluar dari bibir manis Zul.

Setelah sadar dari keterkejutan,
detik berikutnya, dua arwah
cantik dan tampan itu tersenyum.
Lain halnya dengan Putri yang
masih menatap tak percaya sosok
dihadapannya.

_______________________

"Maksud loe, kemarin2 penampilan gue buruk gitu.??" Ketus Putri.

Tak ada respon lain dari Zul kecuali diamnya.

"Gak ada yang buruk sih dari penampilan loe kak." Sahut Ara, lalu berbisik. "Cuma kurang perawatan aja. Khususnya bersih2 diri."

Sontak Putri memelototkan matanya untuk Ara. Arwah satu ini benar2 lancang, karena mengejek dirinya. Tapi ia tak peduli. Ia bersedekap dengan ekspresi datarnya.

"Bodo. apa kata kalian aja. Yang penting gue bakalan pake baju apapun. Semau dan senyamannya gue, kalo Ara gak lagi minjem tubuh gue." Terangnya.

"Ya ya ya, serah loe deh kak. Tapi besok2 gue masih boleh minjem donk.." rayu Ara dengan mengedip2kan kedua matanya.

"Iya, boleh." Datar putri.

"Yes! Thanks kak.." girang Ara, seraya memeluk Putri erat.

"Gak pake meluk kenceng juga kali, gue gak bisa napas." Tegur Putri, memukul pelan lengan arwah itu.

Sontak Ara pun mengurai pelukannya.

"Hehee.. sorry.." ucap Ara, dengan senyum lebar yang masih terus menghias.

Melihat itu, Afi jadi tak berhenti menatap dengan senyum yang tersembunyi. Dari sorot mata Afi, Zul bisa melihat adanya perasaan khusus dalam diri arwah tampan itu untuk Ara. Zul memang bukan manusia. Akan tetapi, ia memiliki ketajaman dalam menilai gelagat mereka.

***

Dua sosok arwah yang menginap dirumah Putri tengah menikmati udara malam hari. Suasana begitu tenang. Ribuan bintang yang bertaburan, juga rembulan tak luput dari pandangan keduanya.

Ara dan Afi --keduanya sama2 menengadahkan wajah mereka menatap langit malam ini. Fikiran keduanya masih mengawang entah kemana.

"Fi..." panggil Ara, memecah keheningan diantara mereka.

"Hmm.." sahut Afi.

"Apa kiranya, kita bisa ungkap semuanya dalam waktu yang singkat.??" Tanya Ara.

Sontak Afi menoleh. Menatap wajah ayunya yang masih menengadah kelangit.

"Kenapa loe nanya gitu.?" Afi bertanya. "Ya kita harus yakin lah. Jangan langsung pesimis. Kita kan baru mulai."

"Kak Putri kan udah cerita kenyokap loe soal keberadaan loe sekarang. Dan kak Putri bilang, beliau percaya sama apa yang ka Putri ceritain. Sedangkan bokap nyokap gue, mereka sama sekali belum tau soal gue." Ucap Ara sedih.

"a little time to MEET YOU" // Lanjutan { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang