Part 33 ( Move On )

243 11 0
                                    

"Cha.. kamu gak mau bantu papa kerja di perusahaan Pratama Group ?- Tanya pak imran dimeja makan.

"Mau pah"

"Terus kapan kamu mau masuk bantu papa di perusahaan ?"

daripada dirumah suntuk, gak tau mau ngapain, mikirin kak akar mulu. mending ikut papa dan bang reza ke kantor. Move on dengan cara bekerja. Sippp. Pikir chacha.

"Hari senin ajah yah pah" Respon chacha.

"Oke.. papa tunggu di kantor yah"

"Siap Bos" chacha memberikan tanda hormat.

"Ntar reza yang interview chacha yah pah" Ucap Bang Reza sambil cengegesan.

"Apaan sih bang ? walaupun pakai tahap tes dan interview chacha pasti lolos koq" Ucap chacha sambil memeletkan lidah.

"huuusshhh kalian berdua ini yah.. " Tegur pak Imran

"Bang Reza tuh pah"

"Chacha tuh yang duluan" Reza gak mau kalah.

"Diiihhh... apaan sih"

"Udah.. udah.. makanan udah jadi. mari kita makan" ucap sang mama tiba-tiba datang sambil membawa makan malam.

"Loh.. bibi mana ?" tanya pak Imran.

"Biar chacha manggil bi iyem yah pah" chacha pun kembali ke dapur untuk memanggil bi iyem yang lagi makan di dapur sambil lesehan.

"Bibi.. kenapa makan disini, yuk makan bareng di meja makan sama kita" ucap chacha sambil membantu beliau untuk berdiri.

"Gak apa-apa non.. bibi makan disini ajah"

"ayo bi, sebelum papa panggil" bi iyem pun nurut sama chacha.

"Bibi, ngapain makan didapur ?. bibi itu kita udah anggap sebagai keluarga. cukup malam ini ajah yah bi, saya gak mau bibi makan di dapur. setiap jam makan. kita semua duduk makan bersama-sama diatas meja makan" Tegur pak Imran.

"Iya tuan.. mohon ma'af udah bikin tuan marah"

"Ya udah, silahkan duduk bi. dan mari kita makan sama-sama" ucap imran.

* * * * *

"Papa.. bang reza" Manggil chacha.

"Papa sama bang Reza udah berangkat duluan" Jawab sang mama. "Kamu koq tumben bangunnya kesiangan sih cha" sambung sang mama.

"Yahhh... yaudah deh. chacha siap-siap dulu yah ma"

"cha... cha.. hari pertama kerja malah terlambat" ucap sang mama sambil menggeleng-gelengkan kepala.

Ketika chacha sedang memakai hijab tiba-tiba hapenya bunyi.

"Assalamu'alaikum..udah bangun belum tuan putri ?"

"Waalaikum salam.. bang reza kok tega ninggalin chacha ?"

"Yeeee.. lagian tidur kayak kebo, mau bang reza pesan taxi ?"

"Gak usah biar chacha pesan ojol ajah"

"Mau abang yang pesanin ?"

"Gak usah bang reza"

"Ya udah 10 menit loe harus sampai ke kantornya papa"

"Iya.. iya ini lagi siap-siap"

"Ehh, cha tapi loe masih ingat perusahaan papa kan ?"

"Masih lagian juga kan ada google maps"

"Okelah.. daahhhh bocil. Assalamu'alaikum"

"Waalaikum salam"

Setelah berpamitan sama sang mama, chacha pun berangkat.

* * * * *

"Selamat pagi mbak" sapa satpam

"Pagi pak" balas chacha sambil tersenyum.

"Selamat pagi.. Permisi mbak, ruangan pak imran dilantai berapa yah ?" Tanya chacha kepada resepsionis.

"Mbak ini siapa yah ? udah buat janji sama beliau ?" tany sang resepsionis.

"Saya chacha anaknya pak imran, masa iya anaknya mau ketemu sama papanya malah nyuruh buat janji dulu" protes chacha . 2 orang resepsionis malah senyum-senyum geli.

"Mbak jangan mengada-ada deh, pak Imran hanya ada anak 1 perempuan namanya Icha bukan chacha.

Haduuuhh kenapa gue gak dianggap sebagai anaknya ? ini akibatnya gue gak pernah main ke kantor papa sampai-sampai karyawan papa gak kenal sama gue ? akhirnya jadi ribet gini deh,- batin chacha

"Saya juga anaknya pak Imran"

"Jangan ngada-ngada deh mbak.. mbak mau kita panggil satpam buat ngusir mbak?"

"saya nggak ngada-ngada mbak. ini perusahaan Pratama Group  yang dipimpin oleh pak Imran  kan ?" Tanya chacha mulai kesal.

"iya ini perusahaan Pratama Group, Pak Imran CEO diperusahaan ini" Jawab resepsionis.

"ada apa ini ?" tanya Satpam yang tadi sapa chacha.

"Ini ada yang ngaku anaknya pak imran dan mau ketemu sama pak imran tanpa mengadakan janji dulu" jelas resepsionis.

"Mbak ini siapa ?" Tanya satpam.

"Saya Salsabila Khumairah anaknya pak imran, adiknya Muhammad Reza Pratama" Jelas chacha.

"Tadi ngaku anaknya pak imran sekarang ngaku adiknya seorang direktur utama" ucap resepsionis dengan nada sinis.

"Ya Allah... saya benar-benar anaknya pak Imran"

"Ya udah gini deh, kalau mbak ini benar-benar punya ikatan keluarga sama CEO dan Dirut mbak boleh telfon mereka" Jelas Satpam.

" Oke" chacha pun mencoba telfon bang Reza tapi tak diangkat, telfon papanya juga gak diangkat.

"aduuuhh... angkat dong bang" Ucap chacha cemas.

ditengah kecemasan chacha tiba-tiba om Wisnu, papanya Iqbal lewat di hadapan mereka.

"Om Wisnu" Teriak chacha

"Ehh, chacha ada apa ?"

"Om, bantuin chacha.. chacha mau ketemu sama papa. tapi mereka semua gak percaya kalau chacha anaknya pak Imran"

"Ma'af Pak. chacha ini anaknya pak Imran CEO dari Pratama Group" Jelas Om wisnu kepada Satpam dan respsionis.

"Ma'af pak Wis kami semua gak tau. mbak chacha atas nama saya dan resepsionis minta ma'af sebesar-besarnya, jangan laporin perbuatan kami kepada pak Imran". Ucap Satpam.

"Bodo aahh.. gue laporin ke papa" Jawab chacha jutek.

"Ya udah sini om antar ke ruangan papa kamu" ucap Om Wisnu.

" Ini perusahannya papa ? gede banget om" Kagum chacha

"Iya ini kantor papa kamu cha, lagian kamu sih gak pernah datang ke kantor ini jadi karyawan disini juga pada gak kenal sama kamu" ucap Om wisnu sambil mereka berjalan menuju keruangan Imran.

"Pak Imrannya ada ?" Tanya Om Wisnu kepada seorang wanita.

"Ada pak, beliau ada di dalam ruangan. silahkan masuk" Jawab wanita itu sopan.

Setelah masuk Imran terheran-heran anaknya bisa sama wisnu. wisnu pun menceritakan apa yang terjadi di lobby lantai 1.

.

.

.

.

Tengkyu, Next..

Sampai jumpa dipart selanjutnya.


I Love You Because Allah [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang