PART 23 ( Benci I )

223 10 0
                                    

Gladi Resik hari ke 2

Hari ini hari terakhir gladi karena besok adalah hari wisuda .

"Cha capek juga yah" - Vita

" Iya, balik yuk" - ChaCha

"Yuk"

Setelah mereka berdua sampai di area parkir fakultas ekonomi . Banyak mahasiswa yang lari ke fakultas teknik.

"Ada apa sih Cha ? Koq pada lari ke fakultas teknik ?? Ada yang menang lotre ?" Vita bertanya-tanya

"Gak tau.. lagian bodo amat"

"ChaCha, Vita..." Panggil seorang cowok saat ChaCha mulai menstarter motornya.

"Ada apa yu ?" Tanya Vita.

"Akbar... Akbar Cha" - Wahyu

"Kak Akbar kenapa ??" Tanya ChaCha panik.

"Salah satu teman kalian melabrak Akbar. Dan sekarang mereka lagi berantem di Fakultas Teknik" Jelas Wahyu

" teman kami ?? Siapa ?" Ucap ChaCha dan Vita barengan.

" Teman kalian yang namanya Iqbal " -Wahyu

"Iqbal ?"

Mereka pun bergegas ke Fakultas Teknik untuk melihat apa yang terjadi..

Nyesek, bingung, marah, emosi semua telah menjadi satu. Akbar sama Iqbal sama-sama bonyok. Tapi yang lebih parah adalah Iqbal. Akbar hanya ujung bibir berdarah dan tulang pipi biru lebam, sedangkan Iqbal.. Iqbal benar-benar bonyok. Mereka yang melerai pun tak bisa menahan amarah seorang Akbar . Mereka tetap baku hantam sampai ChaCha , Vita dan Wahyu datang.

"Stoooopppppppppp" Teriak ChaCha lantang setelah berdiri di tengah-tengah untuk melerai mereka berdua.

"Kalian berdua apa-apaan sih, Ini tuh kampus bukan ajang gulat ? Kalian gak mikir besok tuh kalian wisuda. Koq kalian berdua bodoh banget sih" Ucap ChaCha sambil memandang mereka berdua bergantian dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

" Cha .. minggir" ucap Iqbal emosi sambil mendorong ChaCha untuk pindah.

"Gak... Gue gak bakalan pindah dari sini" - ChaCha tegas sambil memandang tajam ke Iqbal

ChaCha beralih menatap tajam ke Akbar .

"Kak Akbar mau pukul. Pukul ajah aku kak" ucap ChaCha dengan mata berkaca-kaca ketika melihat Akbar sudah siap ingin melayangkan sebuah dugem ke Iqbal.

Mata mereka beradu .. ChaCha dengan mata berkaca-kaca yang sebentar lagi bakal rintik-rintik air mata yang bakalan turun, Akbar dengan wajah yang memerah gara-gara nahan emosi.

Plaaaakkk... Sebuah dugem mendarat ke tembok. Bukan ke wajah iqbal melainkan ke tembok sebagai tempat pelampiasan.

"Bawa pacar loe itu. Gue gak mau berhubungan sama pacar loe itu dalam bentuk apapun. Dan loe.. Iya loe.. yang ada di hadapan gue. Gue benci sama loe, dan gue gak mau berhubungan sama loe dalam bentuk apapun juga. Gue gak mau loe hadir dalam hidup gue lagi. Jadi mulai sekarang loe pergi jauh-jauh dari kehidupan gue. Gue benci banget sama loe Salsabilah Khumairah" Ucap Kak Akbar sambil mendekatkan wajahnya ke wajah ChaCha dengan penug emosi dan mendorong ChaCha.
Kalau Iqbal tak menahannya mungkin ChaCha udah terjatuh ke lantai. Setelah mendorong ChaCha . Akbar pun pergi meninggalkan kerumunan mahasiswa.

Dengan bersamaan bulir-bulir air yang dari tadi ChaCha menahannya tak terbendung lagi. Bulir-bulir air itu jatuh di pipi ChaCha.. ChaCha nangis. Membuat Iqbal yang amarahnya sudah mulai menurun malah bergejolak kembali.

"Akbar... Woy.. sini loe. Bangsat .." umpat Iqbal.

"Sudah bal, kita balik " ucap ChaCha menahan Iqbal dengan air yang turun deras ke kedua pipinya

.
.
.
.
.
Thank You, Next.. 🤗🤗
Selamat membaca kesayangan-kesayangan author.. 💕💕
Sampai ketemu di part selanjutnya.

I Love You Because Allah [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang