PART 11.2

246 15 0
                                    

Setelah bergabung dan melihat ada siapa ajah di sana. Cha-cha mulai lega dan jantungnya mulai normal kembali.

"Kalian udah pesan ?" Tanya Wahyu.

"Udah" jawab Vita

"Si bos mana sih ?" Tanya zein.

"Gak tau, Dia suruh kita duluan ke kantin, katanya dia ada urusan di fakultas" jelas Wahyu.

"Oh.. iya kenapa kalian makan di kantin fakultas kami ? Tumben banget" tanya Vita.

"Ini gara-gara si bos. Dia traktir kita, tapi maunya dia traktir di kantin fakultas ekonomi. Kita mah ikut-ikut ajah"jelas salah satu dari mereka.

Bos ? Siapa bosnya ? Batin cha-cha bertanya-tanya.

"Nah.. tuh bos lagi jalan menuju kemari" ucap Zein sambil merhatiin bos dari sana.

Cha-cha pun mengikuti pandangan Zein dan Deegg jantung cha-cha kembali berdegup kencang. Malah kali ini 2 kali lipat.

Ya Allah.. kak Akbar.. ternyata yang dari tadi mereka ngomongin adalah kak Akbar. Jantung gue berdegup lebih kencang.. andaikan gue bisa menghilang dari sini. Batin cha-cha.

Tanpa di sadari cha-cha, kak Akbar sudah berada di dalam kantin dan duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Cha-cha.

Astaga.. nih orang main seenaknya ajah duduk berhadapan dengan gue. Mau liat jantung gue copot dan menari-nari di atas meja ini apa. Batin cha-cha.

"Kalian udah pesan makanan buat gue ?" Tanya Akbar setelah duduk dan membuka topinya.

Masya Allah.. ganteng banget liat kak Akbar gak pakai topi. Batin Cha-cha sambil melihat pangeran ganteng di depannya.

"Cha.. ganteng yah makhluk tuhan yang di hadapan loe" bisik Vita.

Cha-cha hanya mengangguk. Mengiyakan perkataan Vita. Tanpa melepaskan pandangan dari Akbar. Dan tanpa di sengaja mereka berdua saling bertatapan. Dan akhirnya Cha-cha yang lebih dulu memutuskan kontak matanya.

"Udah bos.." jawab Zein.

Tak lama kemudian, pesanan mereka datang.

"Permisi mas, mbak" sapa pelayan di kantin sambil menghidangkan pesanan makanan dan minuman di atas meja.

"Makasih yah mbak, tapi koq kurang 1 mbak"ucap Wahyu.

"Iya mas, pesanan dari mas kurang 1 dan pesanan dari mbak juga belum. Sementara lagi di buatin mas mbak. Mohon kesabarannya" ucap pelayan lalu beranjak pergi.

"Bos buat bos ajah, biar gue yang nunggu"ucap fais.

"Gak.. kalian makan ajah biar gue yang nunggu"ucap Akbar.

"Ya udah kita juga belum makan. Kita nunggu pesanan bos datang baru deh kita makan bareng-bareng"ucap fais.

Tak selang beberapa saat, pesanan mereka udah datang.

"Permisi mas, mbak ini pesanan makanan dan minuman kalian. Ma'af atas keterlambatannya" ucap mbak pelayan.

"Makasih mbak" ucap Cha-cha dan Akbar barengan.

"Ciyeeee.. barengan ngucapinnya"goda Vita.

"Ciyeeee.. tanda-tanda berjodoh tuh"goda Wahyu.

Apaan sih nih orang-orang. Vita malah ikutan lagi buat ngegoda.. kak Akbar  koq seperti ini tetap stay cool sih. Batin cha-cha kesal.

Walaupun cha-cha lagi kesal tapi di ciyeeee-ciyein kayak gitu bikin dia tersenyum dan wajahnya udah merah merona, kadang dia melirik ke arah kak Akbar tapi gak ada ekspresi apa-apa yang ditunjukkan.

Cha-cha hanya menunduk menyembunyikan wajahnya yang udah merah kayak kepiting rebus.

"Makan yuk.. jangan ngegoda Mulu" ajak fais.

Mereka pun menikmati makanannya. Di sela-sela makan. Kak Akbar sempat melirik cewek yang ada di hadapannya.. begitupun dengan cha-cha. Di sela-sela makan. Cha-cha sempat melirik cowok yang udah membuat jantungnya berdegup kencang dari tadi.

Setelah selesai makan..

"Mbak" panggil Akbar.

"Ini uangnya" ucap Akbar sambil menyerahkan uang pada mbak-mbak pelayan.

"Untuk semuanya gue udah bayar" ucap Akbar kepada teman-temannya sama 2 cewek yang lagi duduk berhadapan dengannya.

"Makasih yah kak, ma'af udah ngerepotin"ucap Vita berterima kasih.

"Iya, sama-sama"jawab kak akbar.

Sementara cha-cha lagi bengong sambil senyum manis kepada kak Akbar.. otaknya serasa gak mau berpikir dan bibirnya gak mampu mengucapkan kata-kata. Semua tubuhnya mati rasa..

Sosok di hadapannya ini benar-benar membuat dia gak bisa berbuat apa-apa.. sosok di hadapannya ini benar-benar telah menghipnotiskan dia.

"Ya udah gue duluan yah, urusan gue di fakultas Belum selesai"ucap Akbar sambil beranjak.

"Kami juga ikut bos"ucap Zein .

Mereka pun beranjak pergi meninggalkan cha-cha dan Vita.. tapi sebelum pergi Akbar memberikan senyuman manis buat cha-cha. Yang di kasih senyuman hanya tertunduk malu menyembunyikan wajahnya yang udah memerah..

"Cha.."panggil Vita.

"Hhmmm"

"Cowok yang tadi duduk di hadapan loe ganteng kece badai maksimal-maksimal deh"ucap Vita sambil terkagum-kagum.

"Itu dia vit yang namanya kak akbar"ucap cha-cha

"Whaaaattt ?? Kak Akbar yang malam-malam sering nelfon loe tuh kan ?"tanya Vita.

"Iya.. kak Akbar yang selalu nelfon gue"ucap cha-cha

"Koq bisa ? Sekarang cerita ke gue, berhubung mereka udah pada pergi, kantin juga udah pada sepi cuman tinggal kita berdua ajah nih. Lagian loe juga udah janji mau cerita ke gue"ucap Vita panjang X lebar.

"Ceritanya gini.. awalnya dia ngechat gue di akun Facebook gue, terus lama-lama chat dia minta nomor hape gue, yah.. awalnya gue gak ngasih karena aku pikir palingan cuman buat modusin doang. Tapi dia gak menyerah gituh ajah. Dia minta nomor gue 3 X loh.. untuk permintaan ke 3 akhirnya gue ngasih nomor gue. Kasian juga anak orang pikir gue waktu itu. Sejak itulah dia nelfon gue sampai sekarang tanpa henti. Kalau dia gak nelfon pasti dia SMS gue"jelas cha-cha.

"Tapi cha, kayaknya dia suka deh sama loe"ucap Vita sambil mengetuk-ngetuk jari telunjuknya di dagu

"Tau dari mana loe ?"tanya cha-cha.

"Tadi waktu dia makan, dia selalu ngelirik-lirik loe"ucap Vita.

"Paling cuman kebetulan. Dia kan duduk berhadapan dengan gue"ucap cha-cha

"Ini Serius Cha"ucap Vita.

"Udahlah.. balik yuk. Udah sore nih"ucap cha-cha seraya beranjak.

.
.
.
.
Gimana ?
Si ganteng terlalu cuek yah..
Pantengin terus yah.. reaksi si ganteng selanjutnya.

I Love You Because Allah [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang